Buku Besar – Nah jika kalian pernah melakukan proses pembukuan, kalian pastinya tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya istilah buku besar “ledger”. Pasalnya dalam proses pembukuan, setelah transaksi dicatat ke dalam jurnal umum, transaksi tersebut akan dicatat lagi ke dalam buku besar.
Lantas, apa itu buku besar yang sebenarnya..?? mengapa transaksi perlu dicatat lagi ke dalam buku besar dan apa saja manfaat yang dimiliki buku besar..?? Nah langsung saja simak pembahasan lengkap mengenai pengertian buku besar secara umum, menurut para ahli, fungsi buku besar, macam buku besar, bentuk buku besar, dan contoh buku besar.
Contents
Pengertian Buku Besar Secara Umum
Buku besar ialah buku yang berisi kumpulan perkiraan-perkiraan yang saling berkaitan dan mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan. Banyaknya perkiraan buku besar yang diperlukan perusahaan berbeda-beda, tergantung pada keuangan dan kekayaan yang dimiliki perusahaan, volume transaksi dan juga jenis informasi yang diinginkan.
Pengertian Buku Besar Menurut Para Ahli
Nah berikut ini merupakan pengertian buku besar dari beberapa para ahli simak ulasan selengkapnya:
- Menurut Wikipedia
Pengertian buku besar menurut Wikipedia adalah buku utama untuk mencatat transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal dan merupakan penggolongan akun sejenis. - Menurut Ade Firmansyah
Pengertian buku besar menurut Ade Firmansyah adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk merangkum transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum. - Menurut Gito Brahmana
Pengertian buku besar menurut Gito Brahmana adalah tahap pencatatan akhir dalam akuntansi yang menampung ringkasan data yang telah dikelompokkan yang bersumber dari jurnal.
Fungsi Buku Besar
Setidaknya ada 4 fungsi mendasar dari buku besar dan berikut ini ialah ke 4 fungsi dari buku besar tersebut:
- Alat untuk meringkas data transaksi yang telah dicatat dalam buku jurnal umum.
- Sebagai alat dalam menggolongkan data keuangan serta untuk mengetahui jumlah atau keadaan rekening atau akun yang sebenarnya, apakah ada perbedaan atau tidak.
- Sebagai dasar penggolongan transaksi yang ada pada jurnal sebelumnya atau jurnal umum.
- Sebagai bahan kelengkapan dalam penyusunan laporan keuangan.
Macam-Macam Buku Besar
Adapun macam-macam buku besar yang diantaranya yaitu:
Buku Besar Umum
Buku besar umum ialah pencatatan transaksi keuangan berupa perkiraan pada suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha dan modal. Perkiraan-perkiraan ini dibuat untuk mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubuhan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.
Pencatatan ke buku besar umum dilakukan secara berkala biasanya pada setiap akhir bulan berdasarkan jurnal khusus atau hasil rekapitulasi jurnal khusus. Proses memindahkan catatan dari jurnal ke buku besar dinamakan posting.
Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu atau buku tambahan adalah sekelompok rekening yang khusus mencatat rincian piutang dan utang usaha yang memberi informasi secara mendetail. Buku besar pembantu juga terdiri dari dua jenis yaitu buku besar pembantu piutang usaha dan buku besar pembantu utang. Adapun macam buku besar pembantu yaitu:
Buku Besar Pembantu Piutang Usaha
Buku besar pembantu piutang usaha biasanya disediakan khusus untuk merinci langganan kredit sehingga bisa diketahui siapa atau perusahaan mana saja yang melakukan transaksi penjualan kredit beserta nominal atau jumlahnya.
Dalam buku piutang ini keadaan tagihan setiap pelanggan dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahan piutang keseluruhan dicatat pada perkiraan piutang di buku besar umum yang memiliki fungsi laporan keuangan sebagai perkiraan induk. Perubahan setiap pelanggan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam perikiraan buku besar ini.
Buku Besar Pembantu Utang
Buku besar pembantu utang ini biasanya dibuat khusus untuk mencatat setiap pemasok “supplier” secara terperinci yang memberikan pinjaman kredit berupa barang dagangan dan aktiva lainnya. Seperti buki piutang dalam buku utng juga bisa terlihat keadaan utang pada setiap pemasok karena dicatat dalam daftar tersendiri. Perubahan utang secara keseluruhan dicatat pada perkiraan utang dalam buku besar umum sesuai prinsip-prinsip akuntansi. Sedangkan perubahan utang setiap pemasok dicatat pada perkiraan masing-masing dalam buku besar ini.
Bentuk Buku Besar
Buku besar memiliki bentuk yang beragam, kendati demikian, semuanya sebenarnya memiliki fungsi yang sama bagi perusahaan. Nah berikut ini ialah bentuk-bentuk buku besar yang perlu kalian ketahui yaitu:
Bentuk T
Bentuk T merupakan bentuk buku besar yang paling sederhana dan hanya berbentuk seperti T besar. Bagian kiri akan menunjukkan sisi debit dan bagian kanan akan menunjukkan sisi kredit, nama akun terletak di kiri atas, sedangkan kode akun akan diletakkan di kanan atas.
Bentuk Skontro
Bentuk skontro seringkali disebut sebagai bentuk dua kolom, bentuk skontro artinya sebelah menyebelah atau dibagi dua yaitu sebelah debit dan sebelah kredit.
Bentuk Staffle Berkolom Saldo Tunggal
Bentuk staffle berkolom saldo tunggal merupakan bentuk buku yang digunakan apabila dibutuhkan penjelasan dari transaksi yang jumlahnya relatif banyak.
Bentuk Staffle Berkolom Saldo Rangkap
Bentuk staffle berkolom saldo rangkap merupakan bentuk buku besar yang mirip dengan bentuk kolom saldo tunggal. Perbedaannya adalah pada buku ini, kolom saldo dibagi menjadi dua kolom yaitu kolom debit dan kolom kredit.
Contoh Transaksi Posting Ke Buku Besar
Nah berikut ini ialah ilustrasi contoh transaksi yang diposting ke buku besar. Pada tanggal 5 Januari PT ABC membeli peralatan kantor dengan nilai total Rp 1.250.000, berdasarkan transaksi tersebut, jurnal dan transaksi ke buku besarnya sebagai berikut:
Demikianlah pembahasan mengenai Buku Besar semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan selanjutnya. 🙂 🙂 🙂