Teks Narasi Adalah

Posted on

Teks Narasi – Teks Narasi merupakan suatu karangan yang menceritakan secara detail sebuah kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu.

Ya, teks narasi atau disebut juga dengan paragraf narasi merupakan suatu karangan atau cerita yang memaparkan rangkaian peristiwa atau kejadian, serta disusun secara kronologi atau sesuai dengan urutan kejadian waktunya.

Dimana biasanya karangan atua teks narasi ini dibuat untuk tujuan menghibur sang pembacanya melalui pengalaman estetis dari kisah dan cerita. Entah itu bersifat fiksi ataupun nonfiksi. Nah agar lebih dapat memahami dan mengerti apa itu teks narasi, simak pemaparan selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Teks Narasi

Teks narasi ialah jenis teks yang berisi cerita yang disampaikan melalui alur peristiwa yang disusun secara kronologis atau kausalitas atau sebab-akibatnya. Teks ini merupakan salah satu jenis teks yang memiliki banyak turunan. Turunan tersebut meliputi teks cerita fantasi, teks fable, teks cerita sejarah, berita dalam bentuk narasi, dsb.

Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh tim Kemdikbud (2007, hlm. 194) bahwa apa itu teks narasi ialah teks yang mencakup semua jenis tulisan atau lisan yang mengandung unsur cerita.

Bahkan di luar jenis-jenis teks turunan lainnya, dalam kehidupan sehari-hari pun kita tes terlibat dengan cerita. Misalnya berbincang dengan teman sambil menceritakan suatu kejadian ialah kegiatan bercerita pula yang berarti sebetulnya kita sedang bernarasi secara lisan.

Kemudian Tim Kemdikbud (2017, hlm. 50) menambahkan bahwa narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian atau peristiwa. Maksudnya cerita tersebut disampaikan secara berurutan mulai dari latar belakang hingga puncak kejadian.

Sementara itu, Okke (2015, hlm. 52) menyatakan bahwa narasi adalah serangkaian peristiwa yang terjadi pada seorang tokoh (manusia, binatang, tanaman atau benda) bisa peristiwa nyata, meskipun disebut fiktif. Ditandai dengan adanya hubungan waktu, peristiwa disusun secara kronologis.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa teks narasi ialah teks yang menyampaikan cerita berupa rangkaian peristiwa yang terjadi pada suatu tokoh mulai dari latar belakang terjadinya peristiwa hingga puncak peristiwa dan penyelesaiannya.

Struktur Teks Narasi

Teks narasi terdiri dari beberapa bagian yang membentuknya menjadi suatu teks utuh dan berbeda dengan teks yang lain. Secara umum Kosasih (2016, hlm. 300-302) mengatakan bahwa struktur narasi terbagi menjadi beberapa bagian yang meliputi:

  • Pengenalan Situasi Cerita (Exposition, Orientasi)
    Pada bagian ini, penulis mulai memperkenalkan tokoh, dan hubungan antartokoh, hingga menata adegan yang akan membawa mereka pada alur peristiwa.
  • Pengungkapan Peristiwa
    Bagian struktur narasi ini menyajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, atau kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
  • Menuju Konflik (Rising Action)
    Terjadi peningkatan keterpurukan, kehebohan, atau perhatian kegembiraan, hingga kemunculan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh menuju puncak konflik.
  • Puncak Konflik (Turning Point)
    Puncak konflik atau disebut juga dengan klimaks adalah bagian narasi yang paling menghebohkan atau mendebarkan, di mana kisah sedang berada pada puncak konfliknya.
  • Penyelesaian (Evaluasi, Resolusi)
    Bagian ini mengulas seluruh penjelasan atau penilaian mengenai sikap atau nasib yang menimpa tokoh-tokoh nya setelah mengalami puncak konflik pada bagian klimaks.
  • Koda Bagian ini
    Merupakan bagian opsional yang berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita yang sebagai penutup kisah.
Baca Juga :  Pers : Pengertian, Ciri, Jenis, Fungsi, Teori Dan Peranannya

Unsur Unsur Teks Narasi

Keraf (2010, hlm. 45) menyatakan bahwa narasi terdiri atas beberapa unsur pembentuknya pula. Unsur unsur tersebut ialah sebagai berikut:

  • Tema
    Yang merupakan pokok pembicaraan dan dasar atas pengembangan kisah yang diceritakan oleh penulis.
  • Latar
    Yakni waktu, lingkungan sosial, dan tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan.
  • Penokohan
    Yaitu bagaimana watak dan penggambaran tokoh yang terdapat dalam karangan narasi.
  • Alur
    Merupakan pola atau rangkaian tindak-tanduk peristiwa atau kejadian yang berusaha memecahkan konflik dalam narasi.

Ciri Ciri Teks Narasi

Seperti teks lainnya narasi memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan genre teks lain. Menurut (Keraf, 2010, hlm. 136) ciri-ciri dari narasi adalah sebagai berikut:

  • Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan dan dirangkai dalam urutan waktu tertentu.
  • Berusaha menjawab pertanyaan: apa yang sedang terjadi?
  • Terdapat konfik, karena narasi dibangun oleh suatu alur cerita dan alur tersebut tidak akan membosankan jika tidak ada konflik.

Selain itu, Semi (2013, hlm. 31) mengungkapkan beberapa ciri teks narasi lainnya sebagai berikut:

  • Berupa cerita atau kisah mengenai peristiwa hingga pengalaman penulis.
  • Kejadian atau peristiwa dari cerita yang disampaikan dapat berupa peristiwa nyata atau sebatas imajinasi hingga gabungan keduanya.
  • Narasi disusun berdasarkan konflik, tanpanya alur akan menjadi kurang menarik.
  • Mengandung nilai estetika
  • Menekankan susunan alur secara kronologis.

Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm. 50) menyatakan bahwa ciri umum teks narasi ialah sebagai berikut:

  • Narasi memiliki cerita yang berisi perkembangan kejadian atau peristiwa.
  • Rangkaian peristiwa dalam cerita teks narasi digerakkan dengan hukum sebab-akibat. Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan di mana kejadian terjadi), timbulnya pertentangan, dan penyelesaian/akhir cerita. Rangkai n cerita ini disebut alur.
  • Teks narasi memiliki tokoh dengan wataknya yang mengalami rangkaian peristiwa.
  • Narasi memiliki tema atau ide pokok yang menjadi pusat pengembangan cerita secara keseluruhan.
  • Memiliki amanat yang berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan dan sifatnya harus disimpulkan dari isi cerita (tidak disampaikan secara langsung).

Fungsi Teks Narasi

Berdasarkan tujuan dan manfaat yang dapat dirasakan ketika menulis ataua membaca teks narasi, fungsi dari teks ini ialah sebagai berikut:

  • Mengisahkan suatu cerita melalui rangkaian alur cerita dan unsur-unsur lainnya.
  • Dalam tipe teks narasi tertentu, teks berfungsi untuk memperluas pengetahuan pembaca atau pendengarnya akan suatu hal (teks sejarah, berita berbentuk narasi, dsb).
  • Penghantar amanat atau pesan sosial melalui perwatakan tokoh dan berbagai kejadian yang terjadi di dalamnya.
  • Menjelaskan secara terperinci mengenai suatu peristiwa hingga pembahasan sebab-akibatnya pula.

Kaidah Kebahasaan Teks Narasi

Setiap jenis teks pasti memiliki kaidah atau ciri khusus kebahasaan yang digunakan tidak terkecuali teks narasi. Kosasih (2016, hlm. 305) mengungkapkan bahwa kaidah kebahasaan narasi ialah sebagai berikut:

  • Banyak menggunakan kalimat yang bermakna lampau.
  • Cenderung banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu atau biasa disebut dengan konjungsi kronologis.
  • Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan.
  • Kaya akan kata kerja yang menunjukkan kalimat tidak langsung sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh yang dibawakan oleh penulis.
  • Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental).
  • Biasanya, penulis berperan langsung sebagai orang pertama dan terlibat dalam cerita yang bersangkutan, sehingga akan banyak menggunakan kata orang pertama dalam menyampaikan ceritanya, seperti: aku, saya dan kami.
  • Bisa juga penulis hanya menjadi orang ketiga, sehingga berperan sebagai pengamat. Oleh karena itu, tulisan akan banyak menggunakan kata ganti orang ketiga seperti: dia, mereka.
Baca Juga :  Minat Adalah : Pengertian, Faktor Yang Mempengaruhi, Karakteristik Dan Contohnya

Jenis Teks Narasi

Tentunya jika kita membicarakan jenis teks narasi, terdapat banyak genre teks yang bergantung pada teks narasi dalam penyampaiannya, jenis-jenis genre tersebut sesederhana:

  • Teks cerita fantasi
  • Teks cerita sejarah
  • Teks fable
  • Teks hikayat
  • Cerpen
  • Novel, dsb.

Namun jika kita menarik pembagian pada akar dari wacana (teks) narasi, menurut Keraf, (2010, hlm. 136-138) teks narasi dibedakan menjadi dua jenis utama yang akan di paparkan pada penjelasan dibawah ini.

Narasi Ekspositoris (Narasi Informasional)

Narasi Ekspositoris merupakan narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat mengenai suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan pembaca lewat kisahnya. Pada narasi ekspositoris, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya.

Pelaku yang ditonjolkan biasanya hanya satu orang dan dikisahkan mulai dari awal sampai saat ini atau hingga akhir kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka berbagai ketentuan eksposisi juga berlaku di sini. Ketentuan tersebut meliputi penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta, dan bersifat objektif.

Intinya, narasi ekspositoris memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memperluas pengetahuan.
  • Menyampaikan informasi suatu peristiwa.
  • Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional.
  • Bahasanya condong ke bahasa informatif sehingga menitikberatkan kata-kata denotatif.

Narasi Sugestif (Narasi Artistik)

Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk menggambarkan suatu maksud hingga seolah-olah pembaca atau pendengar melihat dan merasakannya sendiri. Narasi ini juga biasanya berusaha untuk memberikan suatu amanat secara tidak langsung.

Berbeda dengan narasi ekspositoris, tujuan jenis narasi ini adalah memberikan makna atas peristiwa atau kejadian sebagai suatu pengalaman, bukan memperluas pengetahuan. Ciri-ciri narasi sugestif adalah:

  • Menyampaikan makna.
  • Melibatkan imajinasi.
  • Penalaran berfungsi sebagai alat penyampaian makna.
  • Bahasanya cenderung figuratif sehingga menitikberatkan kata-kata konotatif.

Contoh Teks Narasi

Adapun contoh teks narasi sebagai berikut:

Contoh Teks Narasi Ekspositorik

Orientasi: Joko Pinurbo (sering dipanggil “Jokpin”) lahir 11 Mei 1962 di Sukabumi, Jawa Barat. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA Seminari Mertoyudan, Magelang, ia melanjutkan studi di IKIP (sekarang Universitas) Sanata Dharma Yogyakarta, daerah ia sesudah itu mengajar.

Komplikasi: Jokpin menekuni era kecil yang tidak mudah karena dia selamanya sakit-sakitan, seperti sakit tifus sampai berbulan-bulan dan menderikat cedera saraf tulang belakang. Karena halini, Jokpin dikenal sebagai teristimewa yang tertutup. Selain itu, dirinya termasuk puas mindersehingga jarang bergaul bersama dengan teman-temannya.

Resolusi: Kini, Jokpin tinggal bersama dengan keluarganya di Yogyakarta. Dia hidup berbaur bersama dengan baik bersama dengan penduduk setempat. Selain itu, beraneka pertemuan warga seperti ronda dan acara sosial lainnya didatangi olehnya. Dia mendapat banyak ide dalam tulisan-tulisannya bersama dengan berbaur di dalam masyarakat

Baca Juga :  Kritik dan Esai Adalah: Pengertian, Ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Cara Membuat dan Contohnya

Koda: Jokpin termasuk sastrawan Indonesia yang paling produktif dan banyak dari bukunya yang diterbitkan.  Puisi-puisinya sudah diterjemahkan ke beraneka bahasa. Selain diubah menjadi musik, sejumlah sajaknya dipakai pula untuk iklan. Sampai sekarang ia selamanya bermukim di Yogyakarta.

Contoh Teks Narasi Artistik

Orientasi: Tebah adalah namaku. Nama panjangku adalah Tebah Arunika. Arunika  yang bermakna ‘cahaya matahari pagi sesudah terbit’. Bapak menamaiku demiian karena dia mengaharapkan aku selamanya menjadi sinar yang selamanya terang meskipun kegelapan berusaha menyelimutiku.

Komplikasi: Menjalani era muda bersama dengan menjamin tiga orang adik dan orang tua yang sakit-sakitan memang tidaklah mudah. Pada pagi hari aku kudu mengikuti kelas perkuliahan dan sore sampai larut malam aku kudu bekerja.

Resolusi: Bersykur, aku mempunyai anugerah bersifat kecerdasan dari Tuhan yang mengakibatkan aku beroleh beasiswa berkuliah sampai sarjana di kampus ternama di Indonesia. Sedikit demi sedikit duit aku tabung sampai ketiga adikku sanggup berkuliah dan mendukung menghidupi keluarga.

Koda: Kini, kehidupanku membaik, adik-adikku sudah punyai pekerjaan dan aku sedang membangun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang punya tujuan untuk sanggup mendukung para anak-anak yang kurang beruntung.

Contoh Teks Narasi Sugestif

Orientasi: Kala itu matahari sedang bersiap untuk tenggelam meninggalkan bumi. Pak Soleh baru saja melangkahkan kakinya untuk pulang dari kantor. Setapak demi tapak ia lalui bersama dengan senyuman yang mengurvai bibirnya sinyal betapa syukurnya dirinya tetap diberikan kesehatan dan pekerjaan meski tiap hari kudu dituntut bersama dengan pekerjaan berat. Makin cara kaki yang sudah tak muda ulang dilangkahkan makin terdengar permulaan suara-suara azan menyongsong magrib.

Pada kala ia melangkahkan kakinya menuju ke masjid, ia melalui sebuah kebun sepi yang hening sehening kala elang saat melintasi langit. Keheningan itu tiba-tiba hilang sekejap saat terdengar suara tangisan  bayi. Dengan rasa risau yang tak sanggup disembunyikan, ia coba melacak sumber dari tangisan bayi tersebut.

Komplikasi: Jantung Pak Soleh mulai berhenti karena betapa terperanjat dirinya mendapatkan seorang bayi di bawah pohon beringin yang rindang. Ketika mengidamkan mengangkat anak bayi tersebut, percis di sampingnya muncul seekor anjing yang bengis dan tatapannya sungguh dingin sedang bersiap menerkam si bayi.

Resolusi: Dengan cekatan, Pak Soleh langsung mengayunkan tasnya yang cukup berat untuk mengusir anjing tersebut. Namun, si anjing melawan Pak Soleh dan siap untuk menerkam mereka berdua. Tak habis akal, Pak Soleh menyita batu besar yang jikalau dilemparkan cukup mengakibatkan jendel gedung pecah seketika. Akan tetapi, di luar dugaan si anjing mengejar Pak Soleh. Dengan sisa-sia keringatnya, dia memaksakan diri untuk mempercepat langkahnya dan terhadap selanjutnya si anjing berhasil ia kalahkan.

Koda: Setelah berhasil mengakibatkan pingsan si anjing, ia mempunyai bayi itu di tempat tinggal dan bagai hujan turun di padang pasir yang gersang, kabar ini disambut sungguh mengasyikkan oleh istrinya karena sudah lebih dari 10 th. menikah, mereka belum dikaruniai anak.

Demikianlah pembahasan mengenai Teks Narasi Adalah semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.