Pengertian Sedimentasi

Posted on

Sedimentasi –  Dalam suatu siklus batuan, dikenal  adanya istilah sedimentasi atau pengendapan. Sedimentasi  bisa terjadi pada beberapa komponen abiotik, seperti tanah dan  pasir. Proses sedimentasi tersebut pada akhirnya juga akan membentuk sesuatu yang berbeda seperti  batuan atau tanah yang keras.

Pada  kesempatan kali ini kita akan membahas sebuah materi mengenai sedimentasi atau pengendapan. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai sedimentasi atau pengendapan maka dalam materi pembahasan kali ini akan meliputi mengenai Pengertian sedimentasi , penyebab , proses terjadinya serta jenisnya, langsung saja kita simak pembahasan berikut ini secara seksama.

Pengertian Sedimentasi

Sedimentasi adalah suatu  peristiwa atau proses pengendapan yang terjadi di  beberapa komponen abiotik yang ada di lingkungan seperti halnya yang terjadi pada tanah dan  pasir.  Proses pengendapan atau sedimentasi tersebut dapat  disebabkan karena  beberapa hal seperti aliran air ataupun hembusan angin yang bisa  memindahkan partikel- partikel kecil yang berasal  dari tanah atau pasir ke tempat lain hingga mengalami pengendapan serta membentuk sesuatu yang baru.

Proses sedimentasi atau pengendapan tersebut dapat  terjadi di berbagai tempat seperti di darat, di laut ataupun di ekosistem sungai. Material – material yang di pendahkan tersebut adalah  material – material sisa dari pelapukan atau pengikisan yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga mudah untuk  diangkut.

Proses sedimentasi atau pengendapan tersebut memerlukan  waktu yang lama untuk menghasilkan sesuatu yang baru, misalnya seperti membentuk batuan baru. Jenis batuan yang akan terbentuk melalui proses sedimentasi tersebut  disebut dengan batuan sedimen.

Selanjutnya  batuan sedimen tersebut  akan memiliki  banyak contoh nya yang berbeda – beda antara pengendapan pada  suatu materi dengan materi yang lainnya. Proses sedimentasi tersebut bisa  terjadi karena adanya  bantuan dari berbagai kekuatan, seperti kekuatan aliran air, kekuatan angin ataupun  kekuatan es atau glester. Hal tersebut akan menyebabkan sedimentasi tersebut dapat  dibagi menjadi beberapa jenis.

Faktor – Faktor Penyebab Sedimentasi

Beberapa faktor yang dapat  menyebabkan  terjadinya sedimentasi antara lain sebagai berikut :

  • Terdapat material , seperti pasir , tanah ataupun debu yang akan menjadi bahan yang mengendap.
  • Terdapat lingkungan pengendapan yang cocok baik di darat , laut ataupun transisi.
  • Terjadinya pengangkutan sumber material atau transportasi yang di lakukan oleh air , angin dan juga es .
  • Berlangsungnya pengendapan yang terjadi karena adanya perbedaan arus dan juga gaya.
  • Terjadinya Replacement atau penggantian serta rekristalisasi atau perubahan material.
  • Diagnesis , yaitu perubahan yang terjadi ketika pengendapan berlangsung baik secara kimia ataupun secara fisika.
  • Kompaksi , adalah akibat yang di timbulkan dari adanya gaya berat yang berasal dari material sedimen yang memaksa volume lapisan sedimennya menjadi berkurang.
  • Lithifikasi , adalah akibat dari adanya kompaksi yang terus menerus sehingga lama kelamaan sedimen akan menjadi mengeras.

Proses Terjadinya Sedimentasi

Secara umum, proses sedimentasi dapat  dibedakan menjadi dua macam yaitu  proses sedimentasi secara geologis dan proses sedimentasi yang dipercepat. Berikut ini adalah penjelasannya :

Baca Juga :  Pengertian Benua : Nama Benua Di Dunia Dan Proses Terbentuknya

Proses Sedimentasi Secara Biologis

Proses  sedimentasi secara geologis adalah sebuah  proses erosi tanah  yang berjalan secara normal ataupun  secara biasa nya. Hal tersebut  berarti bahwa proses pengendapan yang berlangsung masih dalam batasan yang diperbolehkan atau masih dalam keseimbangan alam dari proses agradasi dan juga  degradasi yang berada pada perataan kulit muka bumi akibat dari adanya pelapukan.

Proses Sedimentasi Yang Dipercepat

Proses sedimentasi yang dipercepat adalah sebuah  proses sedimentasi yang berlangsung dalam waktu yang relatif singkat. Proses sedimentasi tersebut  menyimpang serta sangat berbeda dengan proses sedimentasi secara biologis. Proses sedimentasi yang dipercepat tersebut akan  memberikan dampak yang  buruk,  dan bersifat merugikan atau merusak, serta dapat mengganggu keseimbangan alam atau kelestarian lingkungan hidup. Proses sedimentasi yang dipercepat tersebut  biasanya terjadi atau disebabkan oleh  kegiatan manusia dalam mengolah tanah.

Kesalahan dalam mengolah tanah tersebut, maka akan menyebabkan terjadinya erosi tanah dan juga tingkat sedimentasi yang tinggi. Hasil  dari sedimentasi ini bisa  berupa batuan breksi dan juga batuan konglomerat yang terendap tidak jauh dari sumber ataupun asalnya, disamping itu  batu pasir terendapkan lebih jauh dari batu breksi dan juga batu konglomerat, sedangkan untuk lempung di endapkan jauh dari sumber atau asalnya .

Jenis –  Jenis Sedimentasi

Adapun jenis-jenis sedimentasi diantaranya yaitu:

Berdasarkan tenaga pengangkutnya

Untuk  mengangkut hasil dari pelapukan atau pegikisan yang terjadi oleh beberapa komponen abiotik, alam dengan mengandalkan kekuatan yang di milikinya. Akan tetapi  alam tidak pernah lalai dengan tugasnya. Kekuatan – kekuatan alam tersebut  selalu konsisten dalam mengangkut material –  material yang  kemudian akan menjadikan nya suatu komponen abiotik yang baru. Kekuatan –  keuatan alam yang mengganggu proses sedimentasi tersebut  antara lain adalah  aliran air, angin, gletser ataupun es dan yang  lain sebagainya. Berdasarkan pada  energi pengangkut tersebutlah  sedimentasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya :

Sedimentasi Aquatis

Sedimentasi aquatis adalah suatu  proses sedimentasi yang di lakukan oleh aliran air. Material – material dari hasil pengikisan ataupun pelapukan yang  di bawa oleh aliran air serta  ditempatkan pada tempat tertentu. karena berdasarkan pada aliran air, maka proses sedimentasi ini benar – benar mengandalkan kekuatan dari aliran air. Biasanya pada saat arus atau aliran air semakin kuat maka material akan terangkat serta  akan ikut pindah menurut aliran airnya. Akan tetapi  ketika aliran air ini melemah, maka material – material yang di bawa akan mengendap di tempat tersebut. Sedimentasi  aquatis  sendiri  ternyata dapat dibedakan menjadi dua yakni sedimetasi fluvial dan sedimentasi marina :

Sedimentasi fluvial

Sedimentasi fluvial adalah sebuah  proses sedimentasi yang dilakukan oleh aliran air sungai. Karena menggunakan air sungai, maka keberadaan sedimentasi ini berada di sungai. Sedimentasi fluvial ini banyak terjadi pada  wilayah – wilayah sungai yang berada di dataran tinggi, hal tersebut  karena air mengalir dari tempat yang tinggi menju ke tempat yang lebih rendah. Sedimentasi fluvial  biasanya akan menyebabkan pendangkalan yang ada di wilayah muara sungai. Kemudian sedimentasi fluvial ini dibagi kembali menjadi 5 kelompok, yakni:

  • Alluvial, adalah sedimentasi yang terjadi pada sungai yang mengalami perubahan pada kekuatan arus secara cepat. Hal tersebut  akan membuat materi yang terbawa akan mengendap secara tiba –  tiba karena perubahan arusnya yang cepat maka pengendapan material tersebut akan  berbentuk kerucut. Alluvial tersebut biasanya  terjadi pada  daerah lereng pegunungan ataupun di dasar lembahnya.
  • Meander, yakni sebuah sedimentasi yang terjadi pada sungai yang berkelok – kelok. Bahkan kelokan sungai tersebut terbentuk karena sedimentasi yang terjadi pada  tikungan – tikungan sungai. Pada  sungai jenis ini maka aliran sungai yang berada  di tikungan sungai akan lemah daripada di sekitarnya. Hal tersebut dapat  menyebabkan sedimentasi terjadi di tikungan dan dapat menyebabkan terjadinya erosi tanah di luar lingkungannya. Hal tersebut  akan membentuk kelokan atau lekukan yang indah pada sungai.
  • Dataran banjir, yaitu merupakan suatu dataran yang berada pada sebelah kanan dan juga sebelah kiri sungai. Dataran banjir juga disebut dengan floodplain. Sebelah kanan dan kiri sungai tersebut selalu memperoleh  material yang dibawa oleh arus, sehingga dalam jangka waktu yang lama sebelah kanan kiri sungai akan  lebih tinggi.
  • Danau tapal kuda atau yang disebut dengan oxbow, merupakan sungai yang terputus sebagai akibat dari adanya pengendapan yang terjadi dan berlangsung secara terus menerus.  Sungai ini bentuknya menyerupai tapal kuda. Pengendapan atau sedimentasi tersebut dapat  menyebabkan salah satu dari tikungan yang berada menjadi terputus sehingga menghasilkan sungai baru tersendiri.
  • Delta, merupakan tanah yang luas yang  berada di sekitar muara sungai. Delt terbentuk dari hasil endapan material – material yang berlangsung secara terus – menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Delta terdiri atas pasir, karena lumpur dan juga  batuan tetap akan dibawa oleh arus sungai hingga ke laut. Agar menjadi delta, amaka  dibutuhkan banyak material –  material sedimen yang dibawa olah air.
Baca Juga :  Sejarah Peristiwa Rengasdengklok : Latar Belakang, Tokoh, Kronologi Dan Hasilnya

Sedimentasi Marine

Sedimentasi marine adalah sebuah  proses sedimentasi atau pengendapan yang terjadi di laut, dimana material  – material tersebut dipindahan oleh kekuatan air laut. Sedimentasi marine  terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan arus laut yang mengendapkan material – material sampai  ke dasar laut. Selain karena adanya perubahan yang terjadi pada  air laut, sedimentasi  juga terjadi  karena akibat adanya pasang surut air laut.

Saat pasang, maka material akan terbawa dan pada  surut material –  material tersebut akan  tertinggal. Hal tersebut berlangsung secara berulang – ulang dalam jangka waktu yang lama. Karena berlangsung secara berulang –  ulang  tersebut maka lama – kelamaan akan  terbentuklah pulau – pulau kecil atau dataran kecil. Sebagai akibat dari sedimentasi marine  maka terciptalah beberapa bentukan yang berbeda – beda. Bentukan – bentukan yang  tercipta antara lain sebagai berikut :

  • Spit, adalah salah satu bentukan yang terjadi karena akibat adanya  sedimentasi marine. Spit madalah  dataran yang panjangyang  berada di sekitar pantai . Dataran spit terbentuk sebagai akibat dari arus pantai yang  terjadi dan membawa material endapan yang  menuju ke laut. Material – material yang dibawa tersebut berupa pasir yang berada di pesisir pantai. spit mempunyau  bentuk yang  memanjang dan terus akan semakin memanjang selama terus terjadi arus laut yang membawa material – material untuk di endapkan.
  • Gosong, adalah bentuk yang berupa suatu dataran kecil yang berada di tengah – tengah laut. Sehingga dapat dikatakan bahwa  gosong seperti pulau kecil yang berada di tengah laut. Gosong dapat  terbentuk karena adanya perubahan arus laut yang terjadi secara tiba – tiba. Gosong  gosong  berbentuk datar, rata dan juga lebar. Karena bentuk permukaannya yang  rata dan juga  lebar, maka gosong  biasanya mempunyai  bentuk – bentuk yang sangat unik.
  • Tombolo, adalah jembatan alami yang menghubungkan antara pulau besar dengan pulau kecil yang berada di dekatnya. Proses dari  terbentuknya, tombolo sama dengan spit. Keberadaan tombolo dapat  dimanfaatka oleh masyarakat untuk menyeberang ke pulau kecil yang berada di tengah laut.
  • Nehrung, adalah sebuah bukit pasir yang berada di sekitar pantai. Proses  terbentuknya nehrung  dari air laut yang menuju ke pantai dengan membawa material – material yang kemudian akan mengendap di sekitar pantai.
  • Penghalang pantai, merupakan sebuah bentukan sedimentasi marine yang berupa tanggul alami. Penghalang pantai ini sejatinya merupakan  terusan dari spit. Spit yang terus memanjang sampai  mengitari bibir pantai inilah yang  akan disebut dengan penghalang pantai atau tanggul alami di pantai.
Baca Juga :  Tanjung Adalah: Pengertian, Ciri, Manfaat, Contoh dan Perbedaannya

Sedimentasi Aeris

Sedimentasi aeris adalah sebuah sedimentasi di mana pengangkutan atau pemindahan materialnya dibantu oleh kekuatan angin. Angin akan membawa material – material dan  ketika kekuatan angin tersebut melemah material yang dibawa tersebut maka akan jatuh. Apabila hal tersebut  terjadi secara berulang – ulang maka akan terjadi bentukan – bentukan tertentu. Material jenis ini , biasanya angin yang  membawa material – material yang berupa tanah pasir.

Pasir yang terbawa dan juga jatuh tersebut  akan membentuk sebuah gundukan yang disebut dengan bukit pasir. Gundukan pasir  tersebut disebut dengan Sand Dune atau ada pula yang menyebutnya sebagai gumuk pasir. Gumuk pasir tersebut dapat  di lihat sebagai padang pasir yang berada di sekitar pantai. Indonesia mempunyai  banyak pantai dan di sekitar pantai biasanya dapat di jumpai bukit pasir atau gumuk pasir.

Sedimentasi Gletser

Sedimentasi  gletser merupakan sebuah  sedimentasi dimana pengangkutan material nya dilakukan oleh kekuatan gletser atau es. Sedimentasi glester  juga dikenal sebagai  sedimentasi glasial. Sedimentasi gletser atau sedimentasi glasial terjadi karena adanya moraine. Moraine adalah  batu kerikil, pasir dan juga materi – materi lain yang dibawa oleh gletser ataupun es yang mengendap. Sama  seperti air, gletser atau es tersebut  juga akan mengalir dari tempat yang  tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah. Hal tersebut  akan menyebabkan terjadinya pengendapan di ujung gletser yang dapat menyebabkan perubahan bentuk gletser dari yang berbentuk V menjadi bentuk U. sedimentasi glasial atau sedimentasi yang terjadi pada  gletser ini dapat menyebabkan terjadinya suatu bentukan yang berbeda – beda. Berikut ini adalah beberapa bentukan yang disebabkan oleh sedimentasi gletser :

  • Oscar, adalah bentukan sedimen gletser yang berupa punggung yang sempit dan juga panjang.
  • Drumlin , adalah suatu bentukan yang dihasilkan dari pengendapan atau proses sedimentasi yang berbentuk bukit kecil.
  • Kame , adalah salah satu bentuk dari pengendapan atau sedimentasi yang berupa dataran tinggi.
  • Till Plain , adalah suatu bentukan sedimen yang di hasilkan dari terjadinya pengendapan atau karena gletser yang berbentuk dataran.

Nah demikianlah pembahasan kita kali ini mengenai Pengertian Sedimentasi semoga bermanfaat dan juga dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi kalian semua, terimakasih.