Zat Aditif – Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Zat Aditif . Zat aditif yang dimaksud adalah zat adiktif yang berupa makanan, yang akan dibahas secara lengkap mulai dari pengertian , fungsi dan juga contohnya.
Contents
Pengertian Zat Aditif
Zat aditif makanan adalah zat yang sengaja di tambahkan di dalam produk olahan pangan untuk menambah cita rasa, warna ,tampilan, maupun daya simpan produk. Zat aditif makanan dapat di bedakan menjadi zat pengawet, zat pemanis, zat penyedap , zat pewarna, zat dan zat aditif yang lainnya.
Zat pengawet
Zat pengawet pakai untuk pertumbuhan mikroba sehingga olahan pangan bisa bertahan lebih lama. Contohnya yaitu asam benzoate, asam asetat, asam tatrat, asam propionat, natrium benzoat, natrium nitrit,dan garam dapur. Terdapat pula bahan – bahan tambahan non-pangan yang berbahaya dan di tambahkan dalam olahan pangan, akan tetapi sering dipakai untuk bahan pengawet makanan. Seperti boraks dan formalin.
Formalin kerap di salah gunakan untuk membuat mie basah dan membuat tahu dan juga mengawetkan daging ayam potong, serta ikan. Formalin yang masuk kedalam tubuh bisa menyebabkan iritasi lambung,muntah, alergi, kencing yang bercampur darah hingga BAB bercampur darah. Penggunaan boraks dalam jumlah yang banyak juga bisa mengakibatkan Urinaria, koma, depresi, demam, dan juga gangguan saraf
Zat pemanis
Pemanis alami yang sering dipakai yaitu gula pasir, gula merah, dan juga madu. Sedangkan zat pemanis sintetis yang sering di gunakan yaitu sakarin, aspartam, sorbitol dan siklamat. Pemanis sangat sintetis dan cocok di konsumsi oleh seseorang yang menjalani diet gula, seperti diabetes melitus karena pemanis sintetis tidak memiliki kalori serta nilai gizi.
Zat pewarna
Zat pewarna bisa di bedakan menjadi dua yaitu zat pewarna alami serta zat pewarna sintetis.
Warna | Pewarna Alami | Sumber Pewarna Alami | Pewarna Buatan |
Kuning | Kurkumin | Kunyit | Tartrazin |
Hijau | Klorofil | Daun Suji | Fast Green , Lissamine Green , FCF |
Orange | Beta Karoten | Wortel | Sunset Yellow FCF |
Merah | Kapxantin | Cabai Merah | Eritrosin , Karmiosin |
Biru | – | – | Indigotine , Brilliant Blue |
Selain itu terdapat juga pewarna nonpangan yaitu pewarna tekstil yang kerap di salahgunakan untuk pewarna makanan. Seperti Rhodamin B yang memberi warna merah sedangkan Methanil Yellow yang memberi warna kuning. Penggunaan pewarna tekstil pada makanan akan mengakibatkan iritasi kulit, iritasi mata, iritasi saluran pencernaan, keracunan, bahkan kerusakan ginjal.
Zat penyedap rasa dan pemberi aroma
Zat penyedap rasa merupakan zat tambahan yang ditambahkan pada makanan untuk menambah cita rasa makanan. Seperti MSG ( Monosodium Glutamat ). MSG mengandung asam glutamat dan gamma asam aminobutrat. Asam glutamat bisa meningkatkan transmisi sinyal otak, sedangkan gamma asam aminobutrat bisa menurunkan transmisi sinyal otak.
Dengan demikian dengan mengkonsumsi MSG secara berlebih bisa merusak kesetimbangan transmisi sinyal yang ada dalam otak dan dapat menyebabkan chineese restaurant sindrom. Zat penyedap aroma adalah bahan – bahan yang sering di tambahkan dalam makanan dan minuman untuk memberikan aroma buah – buahan.
Zat Aditif Lainnya
- Antikempal, seperti Aluminium Silikat, Kalsium Silikat, Magnesium Oksida, dan Magnesium Silikat.
- Antioksidan yang di tambahkan untuk mencegah ketengikan makanan . Seperti , Vitamin C , Vitamin E, BHA dan BHT
- Pengembang seperti fermipan dan soda ( Natrium Bikarbonat )
- Pengatur Keasaman , seperti asam lakat dan asam sitrat.
- Pengemulsi , seperti lesitin dan polifosfat.
- Pengeras , seperti kalsium karbonat dan alumunium sulfat.
Zat aditif selain dapat digunakan pada makanan, bahan kimian juga dapat dipakai pada produk rumah tangga. Berikut ini adalah penjelasan bahan kimia dalam produk rumah tangga beserta dampak yang di akibatkannya.
Bahan kimia dalam pewangi
Bahan kimia yang dipakai dalam pewangi adalah larutan hidroalkohol yang dicampur dengan alkohol dan juga senyawa ester. Apabila senyawa ester tertelan maka akan mengakibatkan rasa kantuk dan juga penekanan fungsi otak. selain itu, pewangi juga sering di tambahkan dengan benzaldehid, aseton, benzil asetat, dan benzil alkohol.
Benzaldehid bisa mengakibatkan iritasi kulit, mulut, mata, dan juga tenggorokan serta efek narkotika. Aseton bisa menyebabkan kekeringan pada mulut serta tenggorokan kerusakan pita suara dan juga depresi. Benzil asetat bersifat karsinogen. Benzil alkohol akan mengakibatkan iritasi saluran pernapasan dan juga penurunan tekanan darah.
Bahan Kimia Dalam Pembersih
Bahan pembersih adalah shampo, detergen, sabun, pasta gigi dan juga karbol. Detergen menggunakan bahan kimia yaitu ABS ( Alkil Benzena Sulfonat ) dan LAS ( Linear Alkil Sulfonat ). ABS Sulit terurai oleh mikroorganisme sehingga akan dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air. LAS merupakan jenis surfaktan yang mudah di uraikan oleh bakteri karena mempunyai struktur lantai karbon yang lurus.
Bahan aktif yang dipakai dalam pasta gigi yaitu natrium nauril sulfat sebagai pembersih dan juga bahan abrasif yang berupa kalsium hidrogen fosfat, kalsium karbonat. Bahan aktif yang ada dalam shampo berupa sarfaktan natrium lauril eter sulfat atau natrium eter sulfat. Sedangkan bahan aktif sabun yaitu natrium stearat. Karbol memakai bahan aktif yang berupa fenol ( Asam Karbolat ) serta asam clorida untuk membunuh kuman.
Bahan Kimia Dalam Pemutih
Bahan pemutih dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pemutih pakaian dan pemutih kulit. Bahan kimia yang di gunakan sebagai pemutih kulit adalah hidrokuinon dan juga tretinoin. Pemakaian hidrokuinon dalam jangka panjang dapat menyebabkan munculnya benjolan kekuningan pada kulit dan apabila termakan dapat keracunan serta kerusakan sel darah merah.
Pemakaian tretinoin yang berlebihan juga akan menyebabkan kulit menjadi kemerahan, pedih , kering, serta gatal. Bahan kimia pemutih pada pakaian adalah natrium hipoklorit ( NACIO ). Bahan kimia jenis ini tidak boleh tercampur dengan detergen karena akan menghasilkan gas kloriin yang apabila terhirup dapat menyebabkan iritasi tenggorokan serta kerusakan pernapasan.
Bahan kimia Dalam pestisida
Pestisida adalah bahan kimia yang dipakai untuk mengendalikan hama tanaman. Jenis – jenis pestisida berdasarkan jenis hama yang akan dibasmi antara lain sebagai berikut :
- Herbisida ( Gulma )
- Insektisida ( Serangga )
- Fungisida ( Jamur dan Cendawan )
- Nematisida ( Cacing )
- Bakterisida ( Bakteri dan Virus )
- Rodentisida ( Hewan Pengerat )
Itulah di atas penjelasan mengenai Zat Aditif semoga dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan untuk kalian semua, terimakasih telah berkunjung dan terus simak artikel dari kami, terimakasih.