Teks Persuasif

Posted on

Teks Persuasif – Teks persuasif merupakan teks yang dimaksudkan untuk membujuk atau mengajak orang lain supaya mengikuti pemikiran atau tindakan tertentu. Nah apakah kalian tahu bahwa kegiatan membujuk orang lain ternyata memakai teks persuasif?

Nah kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Teks Persuasif yang dimana dalam hal ini meliputi Pengertian Teks Persuasif, Struktur Teks Persuasif, Jenis Teks Persuasif, Ciri Teks Persuasif, Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif, Langkah Teks Persuasif dan Contoh Teks Persuasif, untuk itu agar lebih dapat memahami dan mengerti simak pemaparan selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Teks Persuasif

Persuasif diartikan sebagai teks untuk membujuk atau mengajak orang lain agar mengikuti pemikiran atau tindakan tertentu. Teks ini ditulis untuk menyakinkan orang lain (dalam hal ini adalah pembaca) bahwa pendapat, gagasan dan ide yang ditulis terbukti benar sehingga layak diikuti.

Maka dengan demikian teks ini memakai kata-kata ajakan. Namun berdasarkan kata yang dipakai, teks ini dibedakan menjadi teks tersurat dan tersirat. Teks tersurat berarti memakai kata ajakan yang ditulis secara langsung.

Sedangkan teks tersirat, tidak menulis kata ajakan secara langsung melainkan harus memahami isi teks untuk mengetahui ajakan yang dimaksud.

Struktur Teks Persuasif

Struktur teks persuasif ialah berbagai unsur atau bagian yang membangun teks persuasif. Tim Kemdikbud (2017, hlm. 186) memaparkan bahwa strukur teks persuasif terdiri dari:

  • Pengenalan isu
    Yaitu pengantar umum atau penyampaian masalah yang menjadi dasar teks.
  • Rangkaian argumen
    akni sejumlah pendapat atau argumen yang terkait dengan isu yang telah diperkenalkan sebelumnya. Bagian ini juga biasanya diperkuat oleh pengungkapan fakta untuk menyokong pendapat atau argumen yang disajikan.
  • Ajakan-ajakan
    Merupakan inti dari teks yang memberikan dorongan kepada pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu baik secara tersirat maupun tersurat.
  • Penegasan kembali
    Yakni menegaskan kembali inti pernyataan, fakta, dan ajakan yang sebelumnya telah dipaparkan melalui simpulan dan rangkuman untuk memastikan bahwa persuasi telah tersampaikan dan dapat diingat lalu memengaruhi pembaca atau pendengar untuk benar-benar mengikutinya.

Sementara itu, dengan pendapat yang serupa tapi cukup tak sama, Mulyadi (2016, hlm. 223) secara lebih singkat dan padat berpendapat bahwa struktur teks persuasi terdiri dari:

  • Pengenalan isu
    Penyampaian mengenai dasar dari masalah tulisan atau pembicaraan.
  • Rangkaian argument
    Berisi sejumlah pendapat atau argumen mengenai isu yang dikemukakan dan diperkuat oleh bagian fakta untuk mendukungnya.
  • Pernyataan ajakan
    Merupakan bagian yang berisi dorongan kepada pembaca atau pendengar untuk mengikuti pendapat dari teks.
  • Penegasan kembali
    Meyakinkan kembali pembaca terhadap pernyataan pendapat, dan ajakan yang telah disampaikan sebelumnya.
Baca Juga :  Fabel Adalah

Jenis Teks Persuasif

Berdasarkan genre atau jenis teks yang menggunakan persuasi, teks persuasif dapat dibagi menjadi sesederhana diantaranya yaitu:

  • Persuasi propaganda
    Yang berusaha menggiring pembaca/pendengar terhadap opini tertentu.
  • Persuasi politik
    Berusaha untuk mengajak pembaca/pendengar untuk memilih partai atau calon pemimpin dalam kegiatan kampanye politik.
  • Persuasi advertensi
    Merupakan teks yang berusaha untuk membujuk pembaca/penontonnya untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
  • Persuasi pendidikan
    Teks persuasif yang berusaha agar pembacanya mengikuti atau mau mempelajari dan bersikap sesuai dengan pendidikan yang tengah diberikan.

Sementara itu, jika dibedakan berdasarkan teknik atau metode persuasi, Keraf (12011, hlm. 124) mengemukakan. bahwa metode-metode yang bisa dipergunakan dalam persuasi mencakup beberapa poin berikut ini.

  • Persuasi rasionalisasi
    Yaitu pembuktian mengenai suatu kebenaran dalam bentuk yang agak lemah, dan berdasarkan suatu dasar pembenaran kepada suatu persoalan saja, di mana dasar atau alasan itu tidak merupakan sebab langsung dari masalah itu;
  • Persuasi identifikasi
    Persuasi yang berusaha menghadiri situasi konflik sehingga penulis atau pembicara menganalisa hadirin/pembaca dan seluruh situasi yang dihadapinya dengan seksama untuk membuat gagasan persuasifnya.
  • Persuasi sugesti
    Berarti membujuk atau mempengaruhi orang lain untuk menerima suatu keyakinan atau pendirian tertentu tanpa memberi suatu dasar kepercayaan yang logis pada orang yang ingin dipengaruhi.
  • Persuasi konformitas
    Yakni persuasi yang dilakukan melalui mekanisme mental untuk menyesuaikan diri atau mencocokkan diri dengan suatu yang diinginkannya itu.
  • Persuasi kompensasi
    Merupakan suatu tindakan atau suatu hasil dari usaha untuk mencari suatu pengganti bagi susatu hal yang tak dapat diterima, atau suatu sikap atau keadaan yang tidak dapat diperhatikan, sehingga pembaca atau pendengar merasa “terpuaskan” oleh kompensasi yang diberikan.
  • Persuasi penggantian (displacement)
    Persuasi dengan cara menggantikan suatu maksud atau hal yang mengalami rintangan dengan suatu maksud atau hal lain yang dapat menggantikannya.
  • Persuasi proyeksi
    Yaitu suatu teknik untuk menjadikan sesuatu yang tadinya adalah subyek menjadi objek, sehingga rasa kepemilikian pendengar atau pembaca menjadi lebih kuat. Misalnya: “sekotak hati nurani ini adalah milik kita bersama”.
Baca Juga :  Konjungsi Temporal : Pengertian, Macam, Fungsi, Ciri Dan Contoh Kalimatnya

Ciri Ciri Teks Persuasif

Adapun ciri ciri teks persuasif diantaranya yaitu:

  • Berisi Fakta Dan Data
    Pasalnya, bagaimana mungkin bisa mengajak orang lain tanpa memakai fakta dan data-data yang jelas? Ingat, dengan alasan kuat, penulis dapat memengaruhi orang lain dengan mudah.
  • Kata-Kata Yang Bersifat Ajakan
    Jadi, jika menemukan kata mari, ayo, lakukan, hindarilah, sebaiknya, seharusnya, jangan, dan lain-lain, artinya kita sedang membaca teks yang bersifat mengajak.
  • Teks senantiasa meyakinkan pembaca
    Pasalnya, tanpa meyakinkan, penulis tidak akan mampu mengajak orang lain.
  • Menghindari Adanya Konflik
    Jadi, penulis tidak menghilangkan kepercayaan pembaca begitu saja, tetapi mencoba untuk menemukan kesepakatan melalui fakta dan data-data dalam tulisan. Dengan begitu, tidak akan terjadi konflik yang tidak diperlukan.

Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif

Tim kementerian dan kebudayaan Republik Indonesia (2017, hlm. 188) mengungkap bahwa ciri bahasa atau kaidah kebahasaan teks persuasif adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Contohnya jika teks berkenaan dengan permasalahan remaja, maka persuasi akan menggunakan kata: internet, narkoba, reproduksi
  • Menggunakan kata-kata penghubung argumentatif seperti: sebab, karena, jika, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
  • Untuk membuat penulis seolah-olah berada di pihak yang sama dengan pembaca dan “sepakat” sehingga lebih terbujuk oleh penulis, biasanya teks menggunakan kata ganti kita, contoh kalimat: kita harus berjuang bersama melawan permasalahan ini.
  • Menggunakan kata kerja mental, seperti: memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, menduga, berpendapat, berasumsi, dan menyimpulkan.
  • Menggunakan kata-kata perujukan dalam pemaparan fakta, seperti: berdasarkan itu, merujuk pada pendapat.
  • Menggunakan kata kerja imperatif seperti: penting, harus, sepantasnya, jadikanlah.

Sebagai pembanding, berikut adalah pendapat Mulyadi (2016, hlm. 224) yang menjelaskan kaidah kebahasaan sebagai berikut.

  • Pernyataan yang bersifat bujukan ditandai dengan kata harus, sepantasnya, sebaiknya, hendaknya, dan kata kerja imperatif.
  • Adanya penggunaan kata ganti “kita” yang bertujuan agar penulis seolah-olah mewakili keinginan pembicara.
  • Penggunaan kata teknis atau istilah yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
  • Adanya penggunaan kata penghubung yang argumentatif. Misalnya, jika, maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
  • Penggunaan kata kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan, mengagumkan, berpendapat, dan menyimpulkan.
  • Untuk meyakinkan dan memperkuat bujukan yang telah dibahas sebelumnya, penulis menggunakan kata-kata perujukan. Misalnya berdasarkan pada…, merujuk pada pendapat.
Baca Juga :  Teks Editorial: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Contohnya

Langkah – Langkah Menyusun Teks Persuasif

Langkah-langkah menyusun atau menulis teks persuasi merupakan tahapan mengutarakan asumsi dan seseorang yang dituangkan ke di dalam sebuah teks atau gagasan umum. Tim Kemdikbud mengutarakan bahwa langkah-langkah teks menulis teks persuasi terdiri dari poin-poin berikut ini:

  • Menentukan tema yang berisi semangat atau bujukan utama.
  • Menyusun rincian yang berisi pengenalan isu dan urutan pendapat atau argumentasi.
  • Mengumpulkan bahan penguat pendapat atau argumentasi berwujud information dan fakta.
  • Mengembangkan teks bersama dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya.

Sementara itu, Suparno dan Yunus (2008, hlm.150), berpendapat bahwa tersedia lebih dari satu langkah untuk menyusun teks persuasi, yakni:

  • Menentukan tema atau topik teks.
  • Menentukan tujuan yang mendasari suatup persoalan yang akan dibawakan.
  • Mengumpulkan information yang membantu keseluruhan gagasan teks, bisa diperoleh dari pengalaman empiris atau pengamatan (observasi) kita sendiri pula.
  • Membuat kerangka teks, kerangka teks disusun berdasarkan struktur dan kalimat-kalimat utamanya.
  • Mengembangkan kerangka jadi teks sempurna.
  • Membuat judul.

Menariknya, judul justru ditentukan di akhir tahap. Hal ini sesungguhnya salah satu tehnik yang kerap digunakan oleh penulis profesional layaknya jurnalis. Mengapa? Karena judul sangat memilih ketertarikan utama dari suatu teks.

Hal ini serupa bersama dengan bagaimana para pemengaruh sosial media yang menyebabkan judul mereka seagitatif bisa saja (click bait). Namun para jurnalis dan sastrawan yang menjunjung tinggi kode etiknya tidak memanfaatkan kekuatan tipu semacam itu dan cuma mengupayakan untuk menyebabkan judul yang semenarik mungkin.

Contoh Teks Persuasif

 

Populasi dunia semakin meningkat. Hal ini berdampak pada berkurangnya luas hutan untuk area tinggal. Oleh dikarenakan itu, bumi semakin panas dikarenakan konsentrasi CO2 yang meningkat.

Sebenarnya, hal ini merugikan dikarenakan menyebabkan kenaikan suhu sehingga es di kutub mencair. Semua orang sesungguhnya bisa kurangi efek yang berlangsung bersama dengan menanam pohon. Namun, akan keluar pertanyaan, bagaimana kalau tidak mempunyai lahan?

Jawaban termudah ialah menanam memakai pot, misalnya sayur-sayuran. Selain itu, menanam kaktus terhitung direkomendasikan, dikarenakan bisa jadi dekorasi yang apik. Dengan demikian, akan diperoleh dua manfaat sekaligus.

Jadi, ajarkan tradisi ini pada kenalan-kenalanmu. Semakin banyak yang menanam, maka akan semakin baik. Dengan demikian, pemanasan international bisa dikurang.

Demikianlah pembahasan mengenai Teks Persuasif semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.