Stres Kerja – Stres kerja merupakan salah satu kondisi yang sering di alami oleh para pekerja , keadaan tersebut tentunya mempunyai dampak tersendiri terhadap yang mengalaminya, dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Stress kerja yang akan meliputi mengenai pengertian stress kerja, penyebab serta akibat yang di timbulkan dari stress kerja, yuk langsung saja simak ulasan berikut ini.
Pengertian Stres Kerja
Stres kerja merupakan suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik serta psikis yang dapat mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan juga kondisi dari seorang karyawan. Orang – orang yang mengalami stres kerja akan menjadi gugup dan juga merasakan kekhwatiran kronis sehingga membuat mereka sering menjadi marah – marah, agresif, tidak dapat santai , atau memperlihatkan sikap yang tidak kooperatif .
Pengertian Stres Kerja Menurut Para Ahli
Menurut Handoko ( 2008 : 200 )
Stress kerja adalah suatu kondisi dimana ketegangan yang mempengaruhi proses berpikir, emosi, dan juga kondisi seseorang, hasilnya stres yang terlalu berlebihan maka akan dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan hingga pada akhirnya akan mengganggu pelaksanaan tugas – tugasnya.
Menurut Sasono ( 2004 : 47 )
Stres kerja dapat di pahami sebagai suatu keadaan dimana seseorang menghadapi tugas ataupun pekerjaan yang tidak dapat atau belum dapat di jangkau oleh kemampuannya. Apabila kemampuan seseorang tersebut baru sampai angka 5 namun menghadapi pekerjaan yang menuntut kemampuan dengan angka 9 , maka sangat mungkin sekali bahwa orang tersebut akan terkena stres kerja.
Menurut Charles D Spielberger ( Handoyo , 2001 : 63 )
Stress merupakan suatu tuntutan – tuntutan secara eksternal yang mengenai seseorang, seperti objek – obyek dalam lingkungan ataupun sebuah stimulus yang secara objektif merupakan berbahaya. Stres juga biasa di artikan sebagai tekanan, ketegangan ataupun gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.
Stres kerja merupakan suatu perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang di alami oleh karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja juga tampak dari beberapa gejala antara lain emosi yang tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, dan tidak bisa santai , cemas, tegang dan gugup, serta tekanan darah yang meningkat dan juga mengalami gangguan pencernaan.
Penyebab Stres Kerja
Ada dua faktor penyebab stres kerja, yaitu faktor lingkungan kerja dan faktor personal ( Dwiyanti , 2001 : 75 ). Faktor lingkungan kerja bisa berupa sebuah kondisi fisik, manajemen kantor ataupun hubungan sosial di lingkungan pekerjaan.
Sedangkan faktor personal dapat berupa tipe kepribadian, peristiwa atau pengalaman pribadi ataupun kondisi sosial – ekonomi keluarga yang mana pribadi berada dan mengembangkan diri.
Menurut Hasibuan ( 2012 : 204 ) faktor – faktor penyebab terjadinya stress pada karyawan, adalah antara lain sebagai berikut :
- Tekanan dan sikap pemimpin yang kurang adil dan tidak wajar
- Waktu serta peralatan kerja yang kurang memadai
- Beban kerja yang sulit dan juga berlebihan
- Balas jasa yang terlalu rendah
- Masalah- masalah keluarga seperti anak , istri, mertua dan yang lain-lain
- Konflik antara pribadi dengan pimpinan ataupun kelompok kerja.
Menurut Robbins ( 2008 : 370 ) terdapat tiga kategori potensi pemicu terjadinya stres kerja yaitu :
Faktor – faktor Lingkungan
Faktor – faktor lingkungan dapat di kelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
- Selain mempengaruhi desain struktur dari sebuah perusahaan, ketidakpastian lingkungan juga dapat mempengaruhi tingkat stres para karyawan dalam sebuah perusahaan. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi.
- Ketidakpastian politik juga merupakan salah satu pemicu stres di antara karyawan.
- Perubahan teknologi merupakan faktor lingkungan ketiga yang bisa menyebabkan stres, karena inovasi – inovasi baru yang bisa membuat bentuk inovasi teknologi lainnya yang serupa merupakan suatu ancaman bagi banyak orang yang membuat mereka stres.
Faktor – faktor Perusahaan
Faktor – faktor perusahaan bisa di kelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut :
- Tuntutan tugas adalah salah satu faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang, yang meliputi desain pekerjaan individual ( Otonomi, Keragaman tugas, dan tingkat otomatisasi ), kondisi kerja dan juga tata letak fisik pekerjaan.
- Tuntutan peran merupakan beban peran yang secara berlebihan di alami pada saat karyawan di harapkan agar dapat melakukan lebih banyak daripada waktu yang ada. Ambiguitas peran manakala ekspektasi peran tidak di pahami secara jelas serta juga karyawan yang tidak yakin apa yang harus ia lakukan.
- Tuntutan antarpribadi yaitu merupakan suatu tekanan yang di ciptakan oleh karyawan lain, tidak adanya dukungan dari kolega maupun hubungan antarpribadi yang buruk ,maka bisa menyebabkan stres.
Faktor-faktor Pribadi
Faktor – faktor pribadi ini terutama menyangkut seperti masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi dan kepribadian serta karakter yang melekat dalam diri seseorang. Berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan dan juga kesulitan masalah di siplin dengan anak – anak adalah merupakan sebuah masalah hubungan yang menciptakan stres bagi karyawan yang kemudian terbawa sampai ketempat kerja. Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang tersebut adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi para karyawan yang dapat mengganggu konsentrasi kerja mereka.
Dampak dan Akibat Stres Kerja
Berikut ini adalah beberapa dampak dan juga akibat yang di timbulkan dari stres kerja :
Subjektif : yaitu berupa kekhawatiran atau ketakutan, agresi, apatis, serta rasa bosan, depresi, keletihan, frustrasi, bahkan kehilangan kendali emosi, penghargaan diri yang rendah, gugup, dan juga rasa kesepian.
Perilaku : berupa mudah mendapat kecelakaan, kecanduan alkohol, luapan emosional, penyalahgunaan obat, prilaku implusif, makan atau merokok secara berlebihan, tertawa gugup.
Kognitif : yaitu berupa suatu ketidak mampuan untuk membuat keputusan yang masuk akal, kurang perhatian , sangat sensitif terhadap kritik, hambatan mental dan daya konsentrasi rendah.
Fisiologis : berupa kandungan glukosa darah yang meningkat, denyut jantung serta tekanan darah meningkat, berkeringat, bola mata melebar, panas dingin, serta mulut kering.
Organisasi : berupa angka absensi, omset, serta produktivitas yang rendah, terasing dari mitra kerja, komitmen organisasi dan juga loyalitas yang berkurang.
Demikianlah ulasan mengenai √Stres Kerja semoga mudah untuk di pahami dan juga dapat bermanfaat dalam menambah wawasan serta ilmu pengetahuan untuk kalian semua, terimakasih.