Revolusi Mental : Pengertian Secara Umum Dan Menurut Para Ahli Serta Tujuan – Prinsip – Nilai – Contoh

Posted on

Pengertian Revolusi Mental – Dalam hal ini mendengar kata revolusi sudah tidak asing lagi di telinga kita, bahkan dalam pelajaran sejarah pun kita sering menggunakannya seperti halnya revolusi industry, pahlawan revolusi, dll. Jadi apa sih arti revolusi?? Revolusi ialah sebuah perubahan dalam waktu yang singkat.

Menurut Aristoteles, revolusi dibagi menjadi 2 macam. Pertama perubahan total dari suatu system ke system yang berbeda. Dan yang kedua modifikasi system yang sudah ada. Revolusi di Indonesia sudah terjadi sejak bertahun-tahun silam, dengan berbagai macam situasi dan kondisi dalam metode, durasi dan ideology motivasi yang berbeda-beda. Revolusi tersebut menghasilkan perubahan-perubahan dalam budaya ekonomi dan social politik.

Sedangkan kara mental atau istilah panjangnya mentalitas ialah sebuah cara berpikir atau konsep pemikiran manusia untuk dapat belajar dan merespons suatu hal. Mental merupakan kata lain dari pikiran. Sehingga mentalitas dapat dikatakan sebagai cara berpikir tentang suatu hal. Cara seseorang berpikir ini dipengaruhi oleh pengalaman, hasil belajar dan atau lingkungan juga dapat mempengaruhi pola pikir tersebut. Nah agar lebih memahami mengenai revolusi mental lebih jelasnya simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Revolusi Mental Secara Umum

Beberapa dekade terakhir ini, khususnya di daerah perkotaan dan tak luput di daerah pedesaan, kita lebih mendahulukan kepentingan diri kita sendiri atau pribadi, dibandingkan dengan kepentingan orang lain “Individualistis”.

Sikap tersebut, lambat laun semakin menepiskan budaya gotong royong, baik dari sudut pandang lingkup aktivitas maupun juga dari jumlah orang yang terlibat. Kedisiplinan juga semakin tergerus. Orang hanya ingin mengerjakan peraturan jika terdapat ancaman hukuman atau juga iming-iming saja. Olehnya itu diperlukan sesuatu yang dikenal dengan Revolusi Mental.

Pengertian Revolusi Mental secara umum ialah gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia dalam mentalitas yang berkarakter orisinal bangsa yang meliputi cara berpikir, cara merasa, cara mempercayai yang semuanya ini menjelma dalam perilaku dan tindakan sehari-hari.  Revolusi Mental yang berkelanjutan harus diberlakukan pada Manajemen dan kebijaksanaan ASN yang didasarkan pada, Asas Prinsip, Nilai dasar, serta Kode etik dan Kode perilaku.

Pengertian Revolusi Mental Menurut Para Ahli

Tidak sedikit para tokoh negarawan yang mendefinisikan mengenai revolusi mental. Beberapa tokoh nasional dan internasional juga ikut mendefinisikan revolusi mental. Nah berikut ini pengertian revolusi mental menurut para ahli yang diantaranya yaitu:

  • Menurut Presiden Joko Widodo
    Pengertian revolusi mental ialah warga Indonesia harus mengenal karakter orisinal bangsa yang berkarakter santun, berbudi pekerti, ramah, dan bergotong royong. Karakter tersebut merupakan modal yang seharusnya dapat membuat rakyat sejahtera. Perubahan karakter bangsa yang menjadi akar dari munculnya korupsi, kolusi, nepotisme, etos kerja tidak baik, bobroknya birokrasi, hingga ketidaksiplinan. Kondisi itu dibiarkan selama bertahun-tahun dan pada akhirnya hadir di setiap sendi bangsa. (Kompas.Com: Jokowi dan Ari Revolusi Mental).
  • Menurut Karlina Supelli
    Pengertian Revolusi Mental ialah strategi kebudayaan, yang dibidik dengan transformasi etos yaitu perubahan mendasar dalam mentalitas yang meliputi cara berpikir, cara merasa, cara mempercayai yang semuanya ini menjelma dalam perilaku dan tindakan sehari-hari.
  • Menurut Presiden Soekarno
    Pengertian Revolusi Mental ialah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala”. Dalam kehidupan sehari-hari, prakter revolusi mentak ialah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong. Gagasan pertama kali pada peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus 1956. Soekarno melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek, padahal tujuan revolusi untuk meraih kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya belum tercapai.
  • Menurut Ermaya
    Pengertian Revolusi Mental ialah gerakan pembangunan moral dan etika kerja yang dilakukan secara komprehensif, integral dan holistik seluruh openen bangsa Indonesia dengan cara penerapan dan pengamalan nilai etika agama, budaya dan sosial kemasyarakatan sebagai niai-nilai dasar kehidupan individu dan nilai-nilai dasar Pancasila sesuai peraturan dan perundang-udangan yang berlaku sebagai warga negara, untuk menciptakan kreativitas dan enovasi kerja, dalam persaingan globalisasi, kehidupan demokrasi sehingga menjadi bangsa yang sejahtera dan aman.
  • Menurut Nursyahbani Katjasungkana
    Pengertian Revolusi Mental menjadi kata kunci untuk perubahan dalam segala tingkatan. Kata itu dalam terminilogi atau istilah yang berbeda dan konteks yang beda, digunakan siapa saja yang menghendaki perubahan.
  • Menurut Mahatma Gandhi
    Menurut Mahatma Gandhi yang disampaikan oleh Bactiar bahwa Revolusi Mental berdasarkan buku Gandhi’s Experiments with Truth: Essential Writings by and about Mahatma Gandhi “Richard L. Johnson ed, 2007”, Gandhi mengedepankan argumen bahwa kemerdekaan politik “self-rule” harus berdasarkan pada revolusi mental yaitu perubahan total mental rakyat negara jajahan yang kemudian bahwa pemerintahan negara yang merdeka harus berlandaskan atas kekuatan moral. (detik.com: Antropolog UI: Revolusi Mental Konsep Mahatma Gandhi, Bukan Komunis).
  • Menurut Imam Suprayogo
    Pengertian Revolusi Mental dapat diarahkan pada tiga ranah sekaligus: gerakan mendekatkan bahsa pada kitab suci, pada tempat ibadah dan pada pemuka agamanya masing-masing. Hal ini diharapkan akan melahirkan karya atau kerja yang terpuji dalam berbagai bidang kehidupan, dalam konteks Islam misalnya seorang yang dekat dengan al-Qur’an, dekat dengan masjid dan dekat dengan ulama atau cendekiawan maka membuahkan apa yang disebut dengan amal salih. Beramal salih artinya ialah bekerja secara profesional. (Old.uin-malang.ac.id/: Merevolusi Mental Melalui Kekuatan Nilai Sosial Keagamaan).
  • Menurut Puan Maharani
    Menurut Puan, tiga nilai Revolusi Mental, yakni integritas, etos kerja, dan gotong royong sedang diupayakan menjadi budaya baru keseharian masyarakat.
Baca Juga :  Pajak : Pengertian Secara Umum, Undang-Undang Dan Menurut Para Ahli Serta Unsur - Ciri - Perspektif - Fungsi - Jenis - Manfaat

Berdasarkan pengertian revolusi mental menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa pengertian revolusi mental adalah gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia dalam mentalitas yang berkarakter orisinal bangsa yang berkarakter yang meliputi cara berpikir, cara merasa, cara mempercayai yang semuanya ini menjelma dalam perilaku dan tindakan sehari-hari.

Tujuan Revolusi Mental

Adapun maksud dan tujuan pembentukan Badan Koordinasi Pelaksana Revolusi Mental “BKPRM” antara lain:

  • Untuk menggali nilai-nilai Pancasila untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara.
  • Untuk mengkoordinasikan pembuatan kebijakan dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila di semua kementerian, lembaga negara di eksekutif, legislatif dan yudikatif.
  • Untuk melaksanakan transformasi nilai-nilai dasar Pancasila kepada setiap bangsa Indonesia sehingga menjadi budaya.
  • Untuk merubah budaya yang tidak sesuai Pancasila dan mencegah pengamalan budaya yang bertentangan dengan budaya bangsa Indonesia.
  • Untuk memberi masukan dan saran kepad Presiden dan Wakil Presiden dalam pelaksanaan Revolusi Mental.
  • Untuk mengkampanyekan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan negara.
  • Untuk memandu masyarakat, birokrasi, parlemen dan seluruh bangsa Indonesia supaya mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Prinsip-Prinsip Revolusi Mental

Adapun prinsip-prinsip revolusi mental yang diantaranya yaitu:

  • Revolusi mental ialah gerakan sosial untuk bersama-sama menuju Indonesia yang lebih baik.
  • Harus didukung oleh tekad politik “political will” pemerintah.
  • Harus bersifat lintas sektoral.
  • Kolaborasi masyarakat, sektor privat, akademisi dan pemerintah.
  • Dilakukan dengan program “gempuran nilai” (value attack” untuk senantiasa mengingatkan masyarakat terhadap nilai-nilai strategis dalam setiap ruang publik.
  • Desain program harus mudah dilaksanakan “user friendly”, menyenangkan “popular” bagi seluruh segmen masyarakat.
  • Nilai-nilai yang dikembangkan terutama ditujukan untuk mengatur moralitas publik “sosial” bukan moralitas privat “individual”.
  • Dapat diukur dampaknya dan dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat.
Baca Juga :  Demokrasi Presidensial

Nilai-Nilai Revolusi Mental

Adapun nilai-nilai revolusi mental atau contoh revolusi mental dalam kehidupan sehari-hari yang diantaranya yaitu:

Pengertian Revolusi Mental Secara Umum Menurut Para Ahli Serta Tujuan Prinsip Nilai Contoh

Contoh Penamaan Revolusi Mental Untuk Pendidikan Karakter Siswa

Revolusi karakter bangsa atau yang dikenal juga sebagai revolusi mental dapat dijalankan baik melalui pendidikan maupun kebudayaan yang kemudian diturunkan ke sistem persekolahan yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Sistem persekolahan sebagai turunan dari sistem pendidikan harus mampu menumbuhkan budaya sekolah yang kondusif bagi penciptaan revolusi pendidikan lingkungan belajar yang baik bagi siswa.

Pemupukan jiawa revolusi mental dikalangan peserta didik dapat ditempuh melalui pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran yang relevan, pendidikan agama dan pendidikan kewargaan. Beberapa mata pelajaran yang relevan antara lain:

  • Sejarah yang mengajarkan kisahk-kisah kepahlawanan, patriotisme, nasionalisme dan pengabdian.
  • Geografi yang diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran teritoria, orientasi lokasi, kesadaran kewarganegaraan.
  • Antropologi/sosiologi yang bermanfaat untuk memperkuat pemahaman multikulturalisme, pluralisme, interaksi sosial dan pengakuan atas keragaman etnis, budaya, agama.
  • Bahasa Indonesia sangat penting untuk meneguhkan identitas kebangsaan dan jati diri sebagai bangsa Indonesia.

Pendidikan agama dan pendidikan kewargaan yang memberi kontribusi penting pada proses pembentukan karakter anak didikan lebih efektif dilaksanakan melalui keteladanan yang menuntut guru menjadi suri tauladan bagi siswa.

Pendidikan karakter tidak akan merasuk ke dalam jiwa anak didik jika diajarkan hanya melalui instructional learning approach semata. Oleh karena itu, arah kebijakan dan strategi yang diperlukan ialah sebagai berikut.

Arah kebijakan dan strategi untuk mendorong tercapainya sasaran strategis terkait pemberdayaan pelaku budaya dalam melestarikan kebudayaan yaitu melakukan penguatan perilaku pelaku budaya yang mandiri dan berkepribadian melalui:

  • Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pelaku budaya dan masyarakat pendukung terhadap warisan budaya dan karya budaya.
  • Meningkatkan mutu karya dan pelaku budaya serta meningkatkan mutu layanan dalam pelestarian warisan budaya.
  • Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan.
Baca Juga :  Ham : Pengertian Secara Umum, Undang-Undang Dan Menurut Para Ahli Serta Sejarah - Fungsi - Ciri - Macam - Contoh

Arah kebijakan dan strategi untuk mendorong tercapainya sasaran strategis terkait peningkatan mutu pembelajaran yang berorientasi pada pendidikan karakter ialah sebagai berikut:

  • Mengembangkan pendidikan kewargaan di sekolah untuk menumbuhkan jiwa kebangsaan, mempekuat nilai-nilai toleransi, menumbuhkan penghargaan pada keragaman sosial-budaya, memperkuat pemahaman mengenai hak-hak sipil dan kewargaan, serta tanggung jawab sebagai warga negara yang baik “good citizen”. Strategi yang diperlukan berupa penguatan pendidikan kewargaan yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran yang relevan “PKN, IPS “Sejarah, Geografi, Sosiologi/antropologi” dan bahasa Indonesia”.
  • Meningkatkan kualitas pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah, untuk membina budi pekerti, watak dan kepribadian peserta didik melalui: (i) penguatan pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran, (ii) pengembangan kurikulum jenjang pendidikan dasar yang memberi porsi yang proporsional bagi pelajaran budi pekerti untuk membina karakter dan memupuk kepribadian siswa yang sesuai dengan nilai-nilai moralitas dan etika sisial dan (iii) peningkatan kualitas guru yang bertindak sebagai role model dengan memberi keteladanan sikap dan perilaku baik bagi peserta didik.
  • Membangun budaya sekolah yang kondusif bagi penciptaan lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan bagi siswa untuk mendorong terlaksananya pendidikan karakter melalui (i) pelibatan peran orang tua dan masyarakat dalam pengelolaan persekolahan dan proses pembelajaran untuk mencegah perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma susial dan nilai moral dan (ii) pengawasan yang ketat terhadap penyelenggaraan pendidikan dan pemberian bimbingan-penyuluhan dalam proses pembelajaran, untuk mendukung siswa dalam mengembangkan segenap potensi dan kepribadian dengan sempurna.

Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian Revolusi Mental semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah pengetahuan dan wawasan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan selanjutnya. 🙂 🙂 🙂