Narkoba Adalah: Pengertian, Jenis, Faktor, Tanda Gejala, Akibat dan Dampaknya

Posted on

Narkoba Adalah – Dalam hal ini Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Di samping “narkoba”, istilah beda yang diperkenalkan terutama oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonedia ialah Napza yang adalah singkatan dari  narkotika, psikotropika dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik “narkoba” ataupun “napza” mengacu pada kumpulan senyawa yang lazimnya mempunyai risiko kecanduan untuk pemakainya.

Berdasarkan keterangan dari pakar kesehatan. Narkoba sebenarnya ialah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa digunakan untuk membius pasien saat berkeinginan dioperasi atau obat-obatan guna penyakit tertentu. Namun sekarang persepsi tersebut disalah artikan dampak pemakaian di luar peruntukan dan takaran yang semestinya.

Narkoba ialah obat-obatan yang mampu membius. Dengan kata lain narkoba atau narkotika ialah obat-obatan yang mampu mengganggu sistem kerja saraf tubuh untuk tidak merasakan sakit atau rangsangan. Narkotika pada awalnya ada tiga yang terbuat dari bahan organik yaitu Candu “Papaper Somniferum”, kokain “Erythroxyion coca” dan ganja “Cannabis sativa”. Sekarang narkoba jenis narkotika ialah Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu, Codein, Methadone “MTD”, LSD, PC, mescalin, barbiturat, demerol, petidin dan lainnya.

Nah pembahasan kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai apa itu Narkoba? untuk mengetahui penjelasan selengkapnya simak dibawah ini.

Pengertian Narkoba Secara Umum

Narkoba, atau narkotika dan obat-obatan berbahaya, merujuk pada zat-zat kimia yang memiliki potensi untuk menyebabkan perubahan fungsi mental dan perilaku, serta memiliki potensi penyalahgunaan dan ketergantungan. Narkoba umumnya digunakan untuk tujuan medis, namun, penggunaan yang tidak sesuai dan penyalahgunaan dapat menyebabkan dampak negatif pada individu dan masyarakat.

Pengertian narkoba secara umum mencakup zat-zat yang terbagi dalam tiga kelompok utama:

  • Narkotika (opioid):
    Narkotika adalah kelompok zat yang berasal dari opium atau disintesis untuk menghasilkan efek serupa. Contohnya meliputi morfin, heroin, kodein, dan metadon. Narkotika digunakan untuk meredakan rasa sakit dalam konteks medis, tetapi penyalahgunaannya dapat menyebabkan ketergantungan dan efek samping serius.
  • Psikotropika:
    Psikotropika adalah zat-zat yang dapat memengaruhi fungsi mental dan perilaku. Termasuk dalam kelompok ini adalah narkotika bukan opioid, seperti kokain dan amfetamin, serta obat-obatan psikotropika seperti benzodiazepin, barbiturat, dan obat anti-depresi. Penggunaan psikotropika dapat menyebabkan perubahan mood, persepsi, dan kesadaran.
  • Bahan Adiktif Lainnya:
    Kelompok ini melibatkan berbagai zat yang memiliki potensi penyalahgunaan dan dapat menyebabkan ketergantungan, termasuk narkotika sintetis, stimulan, dan zat-zat lainnya seperti ganja (mariyuana) dan ekstasi.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua obat-obatan yang digunakan untuk tujuan medis dianggap sebagai narkoba. Banyak obat yang digunakan secara sah dalam pengobatan dan pengendalian penyakit yang dikontrol oleh aturan medis. Penggunaan narkoba secara ilegal atau tanpa resep dokter, yang melibatkan penyalahgunaan atau perdagangan, dapat memiliki konsekuensi hukum yang serius dan membahayakan kesehatan individu dan masyarakat.

Pencegahan penyalahgunaan narkoba melibatkan upaya pendidikan, penegakan hukum, perawatan kesehatan mental, dan dukungan sosial untuk individu yang terkena dampak negatif dari penggunaan narkoba.

Pengertian Narkoba Menurut Para Ahli Dan Pakar

Adapun pengertian Narkoba menurut para ahli dan pakar yaitu:

  • Menurut Kurniawan “2008”
    Narkoba merupakan zat kimia yang bisa mengubah suasana psikologi laksana perasaan, pikiran, keadaan hati dan perilaku andai masuk ke dalam tubuh insan baik dengan teknik dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena dan beda sebagainya.
  • Menurut Jackobus “2005”
    Narkoba merupakan zat atau obat yang berasal dari tumbuhan atau bukan tanaman, baik sintetis ataupun semi sintetis yang dapat mengakibatkan penurunan atau evolusi kesadaran, hilangnya rasa, meminimalisir bahkan hingga menghilangkan rasa nyeri dan dapat memunculkan ketergantungan.
  • Menurut Ghoodse “2002”
    Narkoba merupakan zat kimia yang diperlukan untuk mengasuh kesehatan, ketika zat itu masuk kedalam organ tubuh maka bakal terjadi satu atau lebih perubahan faedah didalam tubuh. Lalu dilanjutkan lagi dengan ketergantungan secara jasmani dan psikis pada tubuh, sehingga andai zat itu dihentikan pengkonsumsiannya maka bakal terjadi gangguan secara jasmani dan psikis.
  • Menurut Wresniwiro “1999”
    Narkoba merupakan zat atau obat yang bisa menimbulkan dampak ketidak sadaran atau pembiusan sebab zat-zat itu akan bekerja dengan memprovokasi saraf sentral.
  • Menurut Wartono “1999”
    Narkoba ialah akibat yang dimunculkan antara beda dapat berupa gangguan fokus serta penurunan daya ingat untuk sang pemakai sedangkan akibat sosialnya dapat memunculkan kerusuhan di lingkungan family yang akan mengakibatkan hubungan pemakai dengan orang tua menjadi renggang dan memunculkan perilaku yang tidak diharapkan seperti pencopetan atau penodongan.
  • Menurut Ikin A.Ghani
    Narkoba berasal dari kata narkon berasal dari bahasa Yunani yang dengan kata lain beku dan kaku. Dalam ilmu kedokteran pun dikenal istilah Narcoseatau Narcicis yang dengan kata lain membiuskan.
  • Menurut Soerdjono Drijosisworo
    Narkoba merupakan zat yang dapat memunculkan pengaruh tertentu untuk menggunakannya dengan memasukan narkoba kedalam tubuh. Pengaruh itu dapat berupa pembiusan dengan hilangnya rasa sakit, rangsangan motivasi dan halusinasi atau munculnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis mempunyai tujuan dan dimanfaatkan untuk pengobatan dan kepentingan insan di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
  • Menurut Smith Kline Dan French Clinical “1968”
    Narkoba merupakan zat-zat atau obat yang dapat menyebabkan ketidaksadaran atau pembiusan disebabkan zat-zat itu bekerja dengan memprovokasi susunan saraf sentral. Dalam pengertian ini narkoba telah termasuk jenis candu dan turunan candu “morphine, codein, heroine” dan candu sintesis “meperidinedan metadone”.
  • Menurut B. Simanjuntak
    Narkoba berasal dari kata “narcissus” yaitu sejenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai bunga yang dapat menciptakan orang menjadi tak sadar.
  • Menurut Pakar Kesehatan
    Narkoba merupakan psikotropika yang umumnya digunakan untuk membius pasien saat berkeinginan dioperasi atau obat-obatan guna penyakit tertentu. Akan tetapi ketika ini presepsi tersebut disalah gunakan pemakaian yang sudah diluar batas takaran yang dianjurkan.
Baca Juga :  Kingdom Animalia

Jenis-Jenis Narkoba

Jenis-jenis narkoba sangat bervariasi dan mencakup berbagai zat-zat yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat, menyebabkan perubahan perilaku, mood, dan persepsi. Berikut adalah beberapa jenis narkoba yang umum diidentifikasi:

  • Heroin:
    Heroin merupakan narkotika yang dihasilkan dari morfin, suatu alkaloid yang ditemukan dalam opium. Heroin biasanya disuntikkan, dihisap, atau dihirup dan memiliki efek depresan pada sistem saraf pusat.
  • Kokain:
    Kokain adalah stimulan yang diekstraksi dari daun tanaman koka. Cocaine dapat dikonsumsi melalui penyuntikan, hisapan, atau dihirup dan memiliki efek merangsang pada sistem saraf pusat.
  • Metamfetamin:
    Metamfetamin adalah stimulan sintetis yang dapat dihasilkan secara ilegal. Metamfetamin dapat diminum, dihirup, atau disuntikkan dan memiliki efek merangsang yang kuat pada sistem saraf pusat.
  • Ganja (Mariyuana):
    Ganja adalah narkoba yang berasal dari tanaman Cannabis sativa. Ganja dapat dihisap atau dimakan, dan memiliki efek merubah mood dan persepsi.
  • MDMA (Ekstasi):
    MDMA, yang sering disebut ekstasi, adalah zat sintetis yang memiliki efek stimulan dan psikedelik. Ekstasi biasanya dikonsumsi dalam bentuk pil dan dapat menyebabkan perasaan euforia dan peningkatan empati.
  • LSD (Asam Lisergat):
    LSD adalah psikedelik yang mengubah persepsi dan pikiran. Zat ini umumnya dikonsumsi dalam bentuk cair atau di atas kertas, dan memiliki efek yang sangat kuat pada persepsi visual dan psikologis.
  • Psilocybin (Jamur Sihir):
    Psilocybin terdapat dalam beberapa jenis jamur, dan dapat menyebabkan efek psikedelik. Psilocybin biasanya dikonsumsi dengan cara memakan jamur yang mengandung zat tersebut.
  • Benzodiazepin:
    Benzodiazepin adalah obat yang digunakan untuk mengobati kecemasan dan gangguan tidur. Namun, penggunaan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan ketergantungan dan penyalahgunaan.
  • Barbiturat:
    Barbiturat adalah depresan sistem saraf pusat yang digunakan untuk meredakan kecemasan dan insomnia. Penggunaan yang berlebihan dapat mengakibatkan efek samping serius dan bahaya.
  • Narkotika Sintetis (Opioid Sintetis):
    Narkotika sintetis, seperti fentanyl, oxycodone, dan hydrocodone, digunakan untuk meredakan rasa sakit. Namun, penyalahgunaan opioid sintetis dapat menyebabkan ketergantungan dan overdosis fatal.
  • Ketamin:
    Ketamin adalah anestesi yang digunakan dalam dunia medis dan veteriner. Di luar penggunaan medis, ketamin juga dapat disalahgunakan untuk tujuan rekreasi dengan efek psikedelik.
  • Khat:
    Khat adalah tanaman yang daunnya mengandung amfetamin dan dapat dikonsumsi untuk efek merangsang dan perasaan euforia.
  • Kava:
    Kava adalah tanaman yang dapat digunakan untuk membuat minuman yang memiliki efek relaksan dan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan narkoba yang tidak terkontrol atau penyalahgunaan dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental seseorang, serta dapat memiliki konsekuensi hukum yang serius. Pencegahan penyalahgunaan narkoba melibatkan edukasi, dukungan kesehatan mental, penegakan hukum, dan upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko dan konsekuensi penggunaan narkoba.

Baca Juga :  Keanekaragaman Gen Adalah: Pemahaman Mendalam Melalui Contoh Dan Implikasinya

Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dipecah menjadi dua faktor yaitu:

Faktor Internal

Yang merupakan hal yang berasal dari dalam diri pribadi seperti kepribadian, kecemasan dan depresi serta kurangnya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dibuka atau ada pada masa remaja, karena remaja yang sedang merasakan perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan pribadi yang rentan guna menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu memiliki risiko lebih banyak untuk menjadi penyalahgunaan narkoba.

Faktor Eksternal

Yang merupakan hal yang berasal dari luar pribadi atau lingkungan seperti eksistensi zat, situasi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan. Faktor-faktor itu diatas memang tidak selalu menciptakan seseorang besok menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan namun makin tidak sedikit faktor-faktor diatas, semakin besar bisa jadi seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini mesti dipelajari kasus demi kasus.

Faktor Individu,, hal lingkungan family dan rekan sebaya/pergaulan tidak jarang kali sama besar perannya dalam mengakibatkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena hal pergaulan dapat saja seorang anak yang berasal dari family yang harmonis dan lumayan kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.

Tanda-Tanda Gejala Dini Penyalahgunaan Narkoba

Berdasarkan keterangan dari Ami Siamsidar Budiman “2006: 57-59” tanda mula atau fenomena dini dari seseorang yang menjadi korban kejangkitan narkoba diantaranya:

Tanda-Tanda Jasmani Penyalahgunaan Narkoba

Kesehatan jasmani dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo “cadel”, apatis “acuh tak acuh”, mengantuk, agresif, nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung berair, menguap terus menerus dan diare.

Contoh lainnya ialah rasa sakit diseluruh tubuh, takut air sampai-sampai malas mandi, kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat, tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau unsur tubuh beda “pada pemakai dengan jarum suntik”.

Tanda-Tanda Penyalahgunaan Narkoba Saat Di Rumah

Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak inginkan mempedulikan ketentuan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab teratur di rumah, malas mengurus diri, tidak jarang tertidur dan gampang marah, tidak jarang berbohong, tidak sedikit menghindar pertemuan dengan anggota family lainnya sebab takut ketahuan bahwa ia ialah pecandu.

Bersikap kasar terhadap anggota family lainnya dikomparasikan dengan sebelumnya pola istirahat berubah, meguras uang tabungannya dan tidak jarang kali kehabisan uang, sering menculik uang dan dagangan berharga di rumah, tidak jarang merongrong keluargannya untuk mohon uang dengan sekian banyak alasan, berubah rekan dan jarang mau memperkenalkan teman-temannya. Sering kembali lewat jam malam dan menginap di lokasi tinggal teman, tidak jawang pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau sarat kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam suasana mabuk.

Tanda-Tanda Penyalahgunaan Narkoba Saat Disekolah

Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada, tidak jarang kelihatan mengantuk di sekolah, sering terbit dari ruang belajar pada masa-masa jam latihan dengan dalil ke kamar mandi, tidak jarang terlambat masuk ruang belajar setelah jam istirahat.

Gampang tersinggung dan gampang marah disekolah, tidak jarang berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang mula-mula “misalnya pekerjaan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya”, mengeluh sebab memandang family dilokasi tinggal tidak meyerahkan dirinya kebebasan, mulai tidak jawang berkumpul dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.

Akibat Penyalahgunaan Narkoba

Penggunaan narkoba dapat mengakibatkan efek negatif yang akan mengakibatkan gangguan mental dan perilaku, sehingga menyebabkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada rangkaian saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan menyebabkan terganggunya faedah kognitif “alam pikiran”, afektif “alam perasaan, mood atau emosi”, psikomotor “perilaku” dan aspek sosial.

Berbagai upaya untuk menanggulangi berkenbangnya pecandu narkoba sudah dilakukan, tetapi terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba ialah sangat enteng hukuman untuk pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen “minol 40 persen” tidak sedikit diberi fasilitas oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia andai kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang itu akan dihukum mati.

Baca Juga :  Ovarium  : Pengertian , Struktur Anatomi Dan Fungsinya

Dampak Penyalahgunaan Narkoba

Bila narkoba dipakai secara terus menerus atau melebihi dosis yang sudah ditentukan akan menyebabkan ketergantungan. Kecanduan berikut yang akan menyebabkan gangguan jasmani dan psikologis, sebab terjadinya kehancuran pada sistem syaraf pusat “SSP” dan organ-organ tubuh laksana jantung, paru-paru, hati dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang paling tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, jati diri pemakai dan kondisi atau situasi pemakai. Secara umum, akibat kecanduan narkoba bisa terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik

  • Gangguan pada system syaraf “neurologis” seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kehancuran syaraf tepi.
  • Gangguan pada jantung dan pembuluh darah “kardiovaskuler” seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
  • Gangguan pada kulit “dermatologis” seperti: penanahan “abses”, alergi, eksim.
  • Gangguan pada paru-paru “pulmoner” seperti: penekanan faedah pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
  • Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan susah tidur.
  • Dampak terhadap kesehatan reproduksi ialah gangguan padaendokrin seperti” penurunan faedah hormon reproduksi “estrogen, progesteron, testosteron” serta gangguan faedah seksual.
  • Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja wanita antara lain evolusi periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi dan amenorhoe “tidak haid”.
  • Untuk pemakai narkoba melewati jarum suntik, terutama pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya ialah tertular penyakit laksana hepatitis B, C dan HIV yang sampai saat ini belum terdapat obatnya.
  • Penyalahgunaan narkoba bisa berdampak fatal saat terjadi Over Dosis yakni konsumsi narkoba melebihi keterampilan tubuh guna menerimanya, over dosis dapat menyebabkan kematian.

Dampak Psikis

  • Lamban kerja, sembrono kerja, tidak jarang tegang dan gelisah.
  • Hilang keyakinan diri, apatis, pengkhayal, sarat curiga.
  • Agitatif menjadi buas dan tingkah laku yang brutal.
  • Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
  • Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

Dampak Sosial

  • Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
  • Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
  • Pendidikan menjadi terganggu, masa mendatang suram.

Kesimpulan Narkoba

Kesimpulan mengenai narkoba mencakup pemahaman bahwa penggunaan dan penyalahgunaan zat-zat tersebut dapat memiliki dampak serius pada individu, keluarga, dan masyarakat secara luas. Berikut adalah beberapa poin kesimpulan yang relevan:

  • Kesehatan Fisik dan Mental:
    Penggunaan narkoba dapat merugikan kesehatan fisik dan mental seseorang. Berbagai jenis narkoba dapat menyebabkan efek samping yang merugikan dan, dalam beberapa kasus, menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang.
  • Ketergantungan:
    Banyak narkoba memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan. Ketergantungan dapat menyulitkan individu untuk berhenti menggunakan narkoba bahkan ketika menyadari konsekuensinya.
  • Dampak Sosial:
    Penyalahgunaan narkoba dapat berdampak negatif pada hubungan sosial dan interaksi individu dengan keluarga, teman, dan masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan masalah hubungan interpersonal.
  • Kesejahteraan Masyarakat:
    Penyalahgunaan narkoba memiliki dampak yang meluas pada kesejahteraan masyarakat. Ini termasuk masalah kriminalitas, gangguan ketertiban umum, peningkatan beban pelayanan kesehatan, dan merugikan produktivitas ekonomi.
  • Pendidikan dan Produktivitas:
    Penggunaan narkoba dapat mengganggu proses pendidikan dan produktivitas di tempat kerja. Individu yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba seringkali mengalami penurunan kinerja dan fokus.
  • Tindakan Pencegahan dan Rehabilitasi:
    Pentingnya tindakan pencegahan dan rehabilitasi tidak dapat diabaikan. Upaya edukasi, dukungan kesehatan mental, program rehabilitasi, dan pemberdayaan masyarakat dapat membantu mencegah penyalahgunaan narkoba dan memberikan dukungan kepada mereka yang terkena dampaknya.
  • Peran Masyarakat:
    Kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat penting dalam mengatasi masalah narkoba. Pendidikan masyarakat, dukungan terhadap individu yang terkena dampak, serta advokasi untuk kebijakan yang mendukung pencegahan dan rehabilitasi dapat berkontribusi pada penanganan masalah narkoba.
  • Aspek Hukum:
    Penyalahgunaan narkoba sering melibatkan konsekuensi hukum. Kebijakan penegakan hukum yang adil dan efektif dapat menjadi salah satu elemen dalam menangani permasalahan narkoba di masyarakat.

Kesimpulan ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam menangani masalah narkoba, melibatkan pendidikan, dukungan kesehatan mental, rehabilitasi, dan partisipasi aktif masyarakat. Penanganan narkoba memerlukan kerja sama lintas sektor dan tingkat, termasuk partisipasi aktif masyarakat dalam membentuk lingkungan yang mendukung kehidupan bebas narkoba.

Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian Narkoba semoga dengan adanya ulasan tesebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa di postingan selanjutnya. 🙂 🙂 🙂