Inkaso : Pengertian, Mekanisme, Jenis, Manfaat Dan Contohnya

Posted on

Inkaso – Dalam dunia perbankan ada banyak istilah yang digunakan namun masih banyak orang yang belum mengetahui istilah-istilah tersebut. Dan salah satunya ialah inkaso yang sudah sering digunakan dalam perbankan.

Lalu apa sebenarnya pengertian inkaso ini dan bagaimana mekanismenya? Simak pembahasan selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Inkaso

Pembahasan pertama terkait pengertian inkaso yang merupakan salah satu layanan jasa perbankan. Layanan ini mengikutsertakan pihak ketiga dalam rangka penyelesaian tagihan atau piutang berupa warkat-warkat (surat atau instrument perbankan) atau surat berharga yang tidak dapat diambil alih atau dibayarkan segera kepada si pemberi amanat untuk kegiatannya.

Mekanisme Inkaso

Sama halnya seperti layanan perbankan lainnya, inkaso ini juga memiliki mekanismenya sendiri. Setelah membahas pengertian inkaso, maka sekarang akan dibahas mekanismenya tersebut. Metode atau mekanisme ini diatur berdasarkan penerima maupun pengirimnya, total ada 3 metode yang dimiliki oleh inkaso sendiri yang diantaranya:

Mekanisme Inkaso Via Bank Sendiri

Terjari apabila Bank yang di tujuk memiliki lokasi yang sama dengan bank yang digunakan oleh pembeli, seperti jika A merupakan nasabah bank X di Kalimantan.

A melakukan pembayaran ke B menggunakan cek dari bank tempatnya menabung. B merupakan nasabah bank ya di Jakarta, bank tersebut mempunyai cabang di Kalimantan. Sehingga cabang tersebut mengirimkan ceknya ke bank x tempat A menabung.

Bank X akan mengkliring dana melalui cek yang dikirimkan, cabang bank ya yang ada di Surabaya melakukan validasi ataupun pengecekan atas warkat tersebut. Jika surat valid dan dana dilihatnya mencukupi maka bank ya akan menjadikan tagihan ke rekening nasabah.

Baca Juga :  Pengertian Upah: Memahami Esensi dari Konsep Pembayaran

Nantinya banknya menyampaikan bahwa transaksi telah terjadi. Bank X memperoleh informasi tersebut dan melakukan perhitungan antar kantor dan memberitahukan cabangnya di Jakarta terkait transaksi efektifitas penarikan cek ini.

Mekanisme Inkaso Via Bank Koresponden

Ini terjadi dengan melibatkan pihak lain apabila bank yang ditunjuk ternyata tidak mempunyai cabang di daerah tempat pemberi dana menabung. Seperti ilustrasi di atas tapi ternyata banknya tidak mempunyai cabang di Kalimantan.

Sehingga membutuhkan bantuan dari pihak Z, pihak z ini berfungsi sebagai koresponden. Nantinya bank Z yang akan melakukan perhitungan atau kalkulasi antara kantor, lalu hampir sama dengan proses diatas pihak bank z akan menyampaikan keefektifan dana ke bank x.

Nantinya bank yang akan melakukan pengkreditan ke rekening nasabah banknya, ialah bank x. Jadi berbeda dengan proses sebelumnya proses yang ini lebih rumit dan juga lama. Hal ini dikarenakan dalam proses ini kedua pihak bank juga melibatkan bank lain dalam transaksinya.

Mekanisme Inkaso Bila Dilakukan Antar Cabang Bank Sendiri

Metode operasi ataupun mekanisme terakhir jauh lebih mudah karena sama-sama melibatkan satu bank induk yang sama, hanya saja berbeda lokasi ataupun cabang. Misalnya si A merupakan nasabah di bank x cabang Bandung.

A melakukan pembayaran kepada B yang ternyata merupakan nasabah bank x dengan cabang yang ada di Jakarta. Bank x Jakarta yang menerima cek, melakukan penagihan terhadap bank Bandung. Nantinya bank x Bandung menanyakan ke pihak A dan membebankan pembayaran melalui tabungan A di banknya.

Setelah semuanya valid pihak bank x Bandung melakukan konfirmasi ke pihak x Jakarta. Nantinya pihak bank x Jakarta memberikan dananya kepada B sebagai bentuk pembayaran dari pihak A. Proses ini jauh lebih mudah dan lebih cepat jika dibandingkan dengan dua proses sebelumnya.

Baca Juga :  Ekonomi Global : Pengertian, Perwujudan Dan Dampaknya

Jenis Inkaso

Setelah membahas mekanisme maka sekarang membahas tentang jenis inkaso apa saja yang ada dalam layanan perbankan. Di Inkaso sendiri juga ada tiga jenis yang dibedakan berdasarkan beberapa hal.

Sehingga tidak perlu bingung apabila menemukan inkaso yang berbeda, karena semuanya dibedakan berdasarkan kriteria yang berbeda, beberapa jenis tersebut diantaranya:

Berdasarkan Jenisnya

Pertama berdasarkan jenisnya yakni melihat jenis transaksi yang digunakan ada dua. Yakni inkaso warkat atau surat perbankan tanpa lampiran dokumen apapun yang berfungsi sebagai pendukung.

Contohnya adalah cek, giro, bilyet, dll. Lalu ada warkat dengan lampiran yang membutuhkan dokumen lain sebagai pendamping dan pendukung diantaranya polis asuransi, kuitansi, faktur, kwitansi, dan surat lain yang sudah disetujui oleh bank.

Dilihat Dari Lalu Lintas Dananya

Apabila melihat inkaso melalui lalu lintas dananya maka dibagi menjadi dua, yakni keluar dan juga masuk. Inkaso keluar adalah inkaso penagihan kepada pihak bantuan ke bank lain di luar kota atas instruksi dari nasabah langsung. Lalu inkaso masuk yang merupakan tagihan masuk dengan dibebankan kepada rekening nasabah sendiri.

Mekanisme Pelaksanaannya

Jenis yang terakhir berdasarkan pelaksanaannya yakni melalui bank lain, dan juga melalui cabang bank sendiri. Melalui bank lain yang dilakukan atas pihak ketiga yang ternyata merupakan nasabah bank lain di luar kota.

Sehingga memerlukan bantuan bank lain. Lalu melalui cabang bank sendiri si pihak ketiga ternyata memiliki rekening di bank yang sama hanya saja berbeda cabang. Itulah mengapa proses pelaksanaannya melalui cabang bank sendiri.

Manfaat Penggunaannnya

Seperti halnya transaksi pada umumnya tentu inkaso ini memiliki manfaat baik itu bagi nasabah maupun untuk banknya sendiri.

Untuk manfaat bagi nasabah antara lain biaya dan juga waktu proses transaksi penagihan akan lebih hemat, dan meminimalisir risiko kehilangan. Sementara pihak bank akan mendapatkan komisi sekaligus menjadi sarana promosi pengenalan terhadap nasabah yang ditangani. Bisa mengendapkan dana inkaso.

Baca Juga :  Assessment : Pengertian Secara Umum Dan Menurut Para Ahli Serta Fungsi - Tujuan - Jenis - Contoh

Contoh Inkaso

Sebenarbnya contoh inkaso ini sebelumnya sudah pernah disinggung. Seperti contoh inkaso warkat namun tanpa lampiran yakni giro, bilyet, cek dan lainnya. Lalu contoh dari inkaso yang menggunakan lampiran dokumen lain seperti polis asuransi, kuitansi, faktur dan dokumen lain yang dikeluarkan atas persetujuan bank.

Demikianlah pembahasan mengenai Inkaso semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.