Reaksi Kimia: Pengertian, Ciri dan Contohnya

Posted on

Reaksi Kimia – Reaksi  kimia adalah, satu zat atau lebih dapat  berubah menjadi satu zat atau beberapa zat baru yang terjadi akibat  kareana adanya proses reaksi kimia.

Zat – zat yang bereaksi ini  disebut dengan reaktan atau juga  dapat disebut dengan pereaksi.

Sementara  itu zat baru yang terbentuk dari reaksi kimia ini disebut dengan hasil reaksi atau dapat  juga di sebut dengan produk.

Pada kesempatan kali ini admin akan membahas mengenai reaksi kimia yang akan meliputi pengertian , ciri dan juga contohnya . Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Reaksi Kimia

Reaksi kimia adalah proses transformasi zat-zat kimia yang menghasilkan perubahan pada susunan molekul dan ikatan antaratom. Dalam reaksi kimia, satu atau lebih zat awal (reaktan) bereaksi dan menghasilkan satu atau lebih zat baru (produk) dengan komposisi kimia yang berbeda.

Reaksi kimia melibatkan perubahan ikatan kimia antaratom, baik itu pemutusan ikatan, pembentukan ikatan baru, atau perubahan posisi atom-atom dalam molekul. Selama reaksi kimia, jumlah atom dari setiap unsur harus tetap sama sebelum dan setelah reaksi, sesuai dengan hukum kekekalan massa.

Contoh sederhana reaksi kimia adalah reaksi pembakaran, seperti pembakaran karbon dalam oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida:

C+O2​→CO2​

Dalam reaksi ini, karbon (C) bereaksi dengan oksigen (O₂) dan menghasilkan karbon dioksida (CO₂).

Reaksi kimia dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria, termasuk jenis reaksi (misalnya, reaksi oksidasi-reduksi, reaksi asam-basa), kecepatan reaksi, dan mekanisme reaksi. Reaksi kimia memiliki peran penting dalam berbagai bidang, seperti kimia industri, biokimia, dan lingkungan.

Baca Juga :  8 Contoh Bunga Tidak Sempurna : Pengertian Dan Bagian-Bagiannya

Persamaan Reaksi Kimia

Reaksi kimia secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:

A + B ===> C + D

A dan B = Adalah Reaktan ( pereaksi ), sementara C dan D = Merupakan  hasil dari reaksi ( produk )

Sehingga  bisa  dipahami sebagai berikut, bahwa reaksi  bisa dibaca zat A dan zat B dan apabila  bereaksi maka akan menghasilkan zat C dan zat D.

Sementara itu sifat zat hasil dari reaksi ( zat baru ) sangatlah berbeda dengan sifat zat mula – mula ( pereaksi ).

 Cara Penulisan Persamaan Reaksi Kimia

Apabila dalam penulisannya reaksi kimia, sebuah wujud zat bisa dituliskan  dengan menggunakan huruf abjad yang berada dalam kurung di belakang rumus kimia zat – zat yang ada di dalam persamaan reaksi, contohnya bisa  dilihat seperti penjelasan berikut  ini :

( s ) : padatan, endapan, serbuk, batangan ( s = solid )

( g ) : uap atau gas ( g = gas )

( l ) : cair atau leburan ( l = liquid )

( aq ) : larutan atau terlarut dalam air ( aq =  aqueous)

Contoh:

  • Na( s ) +  2H2O ( l ) ===> 2NaOH ( aq ) + H2 ( g )
  • CaCO3( s ) + 2HCl ( aq ) ===> CaCl2 ( aq ) + H2O ( l ) + CO2 ( g )
  • N2 ( g ) +  3H2 ( g )  ===> 2NH3 ( g )
  • KI ( aq ) + Pb ( NO3 ) 2( aq ) ===> PbI2 ( s ) + 2 KNO3 ( aq )
  • Mg ( s ) + H2SO4 ( aq ) ===> MgSO4 ( aq ) + H2 ( g )

 Dalam  penulisan sebuah reaksi kimia,  terkadang ada  yang dituliskan dengan  menggunakan angka koefisien reaksi. Lihat dan perhatikan contoh nomor 1 dan 4 yang ada di atas.

Koefiesien Reaksi  merupakan  sebuah angka yang biasa di tuliskan di bagian  depan sebuah rumus kimia yang berada dalam persamaan reaksi. Angka yang dipakai  untuk menyetarakan atau menyamakan jumlah dari masing-masing atom yang berada di ruas kiri maupun kanan tanda panah.

Untuk angka 1 tidak usah di tuliskan di depan rumus kimia zat-zat yang berada di dalam persamaan reaksi. Contohnya saja, pada di atas: nomor 1 memiliki  koefisien reaksi 1,2,2, dan 1.

Baca Juga :  Destilasi: Pengertian, Sejarah, Penggunaan, Prinsip Kerja, Tujuan, Jenis Dan Contohnya

Penyetaraan Reaksi Kimia

Persamaan reaksi  bisa  dikatakan setara  jika  jumlah yang terdapat  pada atom – atom di ruas kiri dan di ruas kanan mempunyai  jumlah yang sama. Namun  jika  jumlah atom-atom yang  berada  di ruas kiri dan di ruas kanan tidak sama, maka persamaan reaksi tidak bisa dikatakan setara sehingga harus di setarakan.

Perhatikan  contoh reaksi yang terdapat di antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) berikut ini:

H2  +  O2 ===>  H2O  ( belum setara )

Agar  dapat menyetarakan persamaan reaksi di atas,  maka perhatikan jumlah pada atom-atom yang belum mempunyai jumlah yang sama.  Kemudian perhatikan dan tambahkan angka di depan rumus kimia yang jumlah atomnya masih belum sama.

Apabila penambahan angka tersebut  bisa  menyebabkan jumlah atom yang lainnya berubah,  maka tambahkan angka di depan rumus kimia yang jumlah atomnya sudah  berubah tersebut. Lakukan terus langkah tersebut hingga memperoleh jumlah-jumlah yang sama pada masing-masing atom.

 Jika jumlah masing-masing atom yang terdapat pada ruas kiri dan yang terdapat pada ruas kanan jumlahnya sama, maka persamaan reaksi sudah  bisa dikatakan setara.

Perhatikan contoh berikut ini untuk lebih jelasnya :

  • H2 +  O2  ===>  H2O  ( belum setara )
  • H2 +  O2 ===>  2 H2O ( belum setara )
  • 2H2 + O2  ===>  2 H2O ( sudah setara )

Ciri – ciri Reaksi Kimia

Perubahan pada suatu kimia atau reaksi kimia  dapat  diketahui dari gejala-gejala yang menyertainya. Gejala ini disebut dengan ciri – ciri reaksi kimia. Berikut penjelasannya :

  • Terjadinya perubahan warna

Apabila  terjadi perubahan warna yang dapat  kamu amati pada suatu reaksi kimia seperti antara amilum dan iridium, maka biasanya hasil dari reaksi kimia tersebut berupa larutan yang mempunyai warna biru.

  • Terjadi gas
Baca Juga :  Contoh Hewan Nokturnal Yang Hidup Di Air

Apakah kamu pernah berdekatan dengan bengkel las karbit ? Pernahkan kamu penasaran dengan bau yang menyengat yang berasal dari bengkel tersebut ? Bau yang berasal dari bengkel las karbit tersebut berasal dari gas etuna yang berasal dari reaksi kimia antara karbit dan air yang biasa dipakai  ketika  mengelas.

  • Terjadi endapan

Sebuah endapan yang berasal dari reaksi kimia  bisakamu temukan pada alat-alat memasak dan juga  dapat  kamu temukan dengan mudah pada air yang di proses untuk di jernihkan dengan  menggunakan larutan tawas.

  • Terjadi perubahan suhu

Jika  terjadi perubahan suhu pasti kamu  dapat  mengamatinya disaat  batu gamping dicampur dengan air yang akan menghasilkan uap.  Disamping itu kamu juga  dapat  menemukan perubahan suhu yang sama juga terjadi pada reaksi karbit dengan air.

Reaksi kimia akan selalu disertai dengan  adanya energi baik energi yang berupa panas, listrik ataupun cahaya. Reaksi kimia yang menghasilkan energi biasanya di sebut dengan eksoterm sementara reaksi yang menyerap energi biasa di sebut dengan reaksi endoterm.

Sementara itu  untuk contoh reaksi kimia yang  dapat kamu temukan dalam kehidupan sehari – hari  yaitu sebagai berikut :

  • Pembakaran kayu
  • Besi berkarat
  • Proses fotosintesis yang terjadi pada daun
  • Proses pembuatan tape
  • Proses pencernaan makanan
  • Dan masih banyak lagi

Demikianlah penjelasan mengenai Reaksi Kimia semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan pengetahuan kalian tentang Reaksi Kimia , terimakasih.