Konferensi Meja Bundar : 9 Hasil Keputusan Konferensi Meja Bundar ( KMB )

Posted on

Hasil Konferensi Meja Bundar – Pada kesempatan kali ini admin akan menjelaskan mengenai Hasil Keputusan Konferensi Meja Bundar ( KMB ) yang akan dibahas dengan lengkap. Untuk lebih jelasnya langsung saja simak ulasan berikut ini.

Untuk  tindak lanjut hasil Perundingan Roem – Royen pada tanggal 7 Mei tahun 1949 dan  hasil Konferensi Inter – Indonesia pada tanggal 19 Juli tahun 1949, maka pada tanggal 23 bulan Agustus tahun 1949 telah di adakan Konferensi Meja Bundar yang di selenggarakan di Den Haag, negara Belanda.

Pada Konferensi Inter – Indonesia tersebut , Republik Indonesia dengan BFO telah  tercapai kesepakatan tentang  utusan yang mau di kirim pada KMB. Pada tanggal 4 Agustus tahun 1949 pihak pemerintah Republik Indonesia juga menetapkan delegasinya.

Diplomat Republik Indonesia yang diketuai adalah Drs. Moh. Hatta dan  di sertai anggota – anggotanya bernama Mr. Mohamad. Roem, Profesor. Dr. Mr. Soepomo, Mr. Ali Sastroamidjojo, dr. J. Leimena, Dr. Soekiman, Ir. Djuanda, Mr. Soeyono Hadinoto, Mr. Soemardi, Dr. Soemitro Djojohadikusumo, Kolonel T.B Simantupang, dan Mr. Abdul Karim Pringgodigdo.

Sedangkan delegasi Belanda sudah  di pimpin oleh  Mr. van Maarseveen, sementara delegasi BFO juga di ketuai oleh Sultan Hamid II, dan UNCI  yang diwakili oleh Chritchley.

Pada  ketiga pihak yang telah terlibat sengketa tersebut mempunyai  agenda masing-masing. Belanda juga mengagendakan ” penyerahan ” kedaulatan dipercepat, adanya penarikan pasukan – pasukan Belanda juga dengan  secepatnya dan pengembalian pemerintah Indonesia ke Yogyakarta.

Sedangkan pemerintah Indonesia juga mensyaratkan adanya pengembalian kekuasaan Republik_Indonesia untuk syarat mutlak dalam mengawali  perundingan. Dan adanya jaminan apabila kedudukan dan  kewajiban komisi PBB bagi Indonesia untuk menjalankan resolusi PBB menjadi tidak terganggu.

Baca Juga :  Konferensi Asia Afrika : Isi Dasasila Bandung Konferensi Asia Afrika (KAA) Tahun 1955

PBB berpendirian agar  pemerintah Republik Indonesia harus di kembalikan ke Yogyakarta dengan komisi PBB bagi Indonesia agar dapat  membantu melaksanakan resolusi  dan Republik Indonesia memerintahkan adanya gencatan senjata.

Tujuan Diadakan Konferensi Meja Bundar

Tujuannya adalah  untuk mengakhiri perselisihan antara Indonesia   –  Belanda  dengan melalui pelaksanaan perjanjian – perjanjian yang telah  di adakan antara pihak Republik Indonesia dan Belanda, khususnya mengenai  pembentukan Negara Serikat.

Jadi, dengan di sepakatinya meja bundar, maka kedudukan pemerintah Indonesia telah  di akui menjadi Negara yang berdaulat secara penuh meskipun Irian Barat belum termasuk wilayahnya.

Hasil dan Isi Keputusan dari Konferensi Meja Bundar

Berikut ini adalah hasil dan isi keputusan dari Konferensi Meja Bundar :

  • Indonesia menjadi sebuah negara Serikat yang bernama : Republik Indonesia Serikat.
  • Republik Indonesia Serikat dan Kerajaan Belanda adalah UNI. Sedangkan UNI Indonesia – Belanda tersebut sudah  di kepalai oleh Ratu Kerajaan Belanda.
  • Kemudian Penyerahan kedaulatan dari Belanda untuk Indonesia juga di Iakukan selambat – Iambatnya pada akhir tahun 1949 ( pengakuan kedaulatan bukannya penyerahan kedaulatan ).
  • Seluruh hutang bekas Hindia – Belanda juga di pikul oleh RIS.
  • TNI adalah inti dari tentara RIS yang secara berangsur – angsur mengambil – alih penjagaan keamanan dari seluruh wilayah RIS.
  • Sementara itu Kedudukan Irian Barat juga di tentukan selama – lamanya satu tahun sesudah  penyerahan kedaulatan.
  • Pihak Kerajaan Nederland akan menyerahkan kedaulatan Indonesia sepenuhnya terhadap Republik Indonesia Serikat dan tidak bersyarat lagi  dan juga tidak dapat  Oleh sebab  itu, telah mengakui adanya Republik Indonesia Serikat menjadi Negara yang merdeka  dan berdaulat.
  • Selain itu, Republik Indonesia Serikat juga menerima kedaulatan tersebut atas dasar ketentuan – ketentuan yang terdapat pada Konstitusinya. Sementara itu  rancangan konstitusi tersebut sudah di permaklumkan pada Keradjaan Nederland.
  • Kedaulatan di serahkan selambat – lambatnja pada tanggal 30 Desember tahun 1949.
Baca Juga :  Masalah Sosial : Pengertian Dan Faktor Penyebabnya

Suasana berlangsungnya KMB adalah  alot karena sejumlah masalah di antaranya yaitu  masalah Uni Indonesia – Belanda dan hutang. Konferensi yang di mulai pada tanggal 29 Agustus tersebut baru mencapai kesepakatan pada tanggal 2 November  1949.

Keputusan terpenting dari KMB adalah  Belanda akan memberikan kedaulatan pada Republik Indonesia Serikat di akhir Desember tahun 1949.

Dan Akhirnya, dalam ruang istana Kerajaan negara Belanda, Ketua Delegasi Republik Indonesia Serikat Drs. Moh. Hatta telah menandatangani naskah ” Penyerahan ” dari kedaulatan bersama Ratu Juliana, PM. Dr. Willem Drees dan  Menteri Seberang Lautan bernama Mr. A.M.J.A. Sassen pada tanggal 27 Desember tahun 1949. Penandatanganan dalam naskah tersebut juga termasuk puncak diplomasi Indonesia pada forum internasional untuk  mempertahankan kemerdekaan.

Demikianlah penjelasan mengenai Konferensi Meja Bundar semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan pengetahuan kalian semua , terimakasih.