Unsur – Unsur Cuaca Dan Iklim Di Indonesia

Posted on

Unsur – unsur cuaca dan iklim – cuaca dan iklim yang ada di bumi senantiasa berubah – ubah. Walaupun demikian, sifat dan polanya dalam kawasan tertentu memiliki kecenderungan yang sama. Cuaca serta iklim dapat membentuk sebab unsur-unsur suhu atau temperatur, sinar matahari, kelembaban udara, angin, curah hujan, tekanan udara, dan awan. Berikut ini akan dijelaskan tentang unsur-unsur cuaca dan iklim.

Pengertian Cuaca Dan Iklim

Cuaca adalah suatu kondisi udara yang dialami dalam waktu ke waktu dan juga daerah yang khusus. Ilmu dalam mempelajari cuaca disebut meteorologi. Kadang cuaca dapat berubah-ubah di setiap waktunya. Iklim adalah kondisi cuaca rata-rata di daerah yang luas pada waktu yang lebih lama. Ilmu dalam mempelajari mengenai iklim bernama klimatolgi.

Iklim mempunyai sifat yang tetap, yaitu tempat yang luas, dan juga berlaku pada kurun waktu yang lama. Iklim dan juga cuaca bentuknya dari unsur yang sama, antara lain suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, angin, curah hujan dan awan.

Unsur – Unsur Cuaca dan Iklim

Sinar matahari

Bumi beredar dengan mengelilingi matahari dalam lintasan elips yang dikenal garis edar. Matahari yang berpijar memancarkan sinarnya di segala arah dan bumi dengan mengelilinginya juga menerima sinar matahari tersebut.

Proses penyinaran matahari di bumi dikenal dengan insolasi. Sebagai akibat penyinaran matahari, mengalami pemanasan di permukaan bumi. Proses pemanasan ini bernama radiasi. Radiasi dari sinar matahari sebagai sumber pemanas utama untuk bumi.

Baca Juga :  Sanitasi Adalah : Pengertian, Ruang Lingkup, Tujuan, Manfaat, Contoh Dan Fasilitasnya

Suhu atau temperatur

Terdapat perbedaan tingkat pemanasan matahari yang berada di permukaan bumi, akan mengakibatkan sebuah kawasan memiliki perbedaan suhu bersama dengan kawasan yang  lainnya. Sebagian dari panas yang sudah sampai di permukaan bumi diserap dan sebagiannya lagi akan dipantulkan.

Pantulan dari sinar matahari ini akan berpengaruh pada suhu kawasan tersebut. Kawasan permukaan bumi yang ada di posisi 0-230LU dan LS akan terjadi pemanasan yang lebih banyak daripada kawasan yang lain, jadi suhunya tinggi.

Hal ini dikarenakan penyinaran mengalami tegak lurus. Mengenai kawasan yang ada di posisi 23-400 LU dan juga LS yang suhunya sedang karena sudut penyinaran ini lebih rendah daripada dalam kawasan yang posisinya 0-230 LU dan LS.

Sedangkan,  untuk daerah yang kawasannya lintang dekat dengan kutub maka akan bersuhu rendah karena  penyinarannya ini lebih miring lagi.

Kelembaban udara

Pemanasan yang di alami dalam permukaan bumi mengakibatkan air-air yang terdapat di permukaan bumi baik daratan ataupun lautan akan menguap serta termuat di dalam udara. Kandungan uap yang terdapat di dalam udara bernama kelembaban udara.

Kelembaban udara ini dapat berubah ubah, yaitu bergantung dengan pemanasan yang terjadi. Jika semakin tinggi maka suhu akan semakin tinggi juga tingkat kelembaban udara yang terdapat di kawasan itu, karena udara yang terjadi pemanasan akan merenggang dan terisi dari uap air.

Tekanan udara

Tekanan udara adalah sebuah gaya yang muncul karena adanya berat dari lapisan udara. Udara adalah kumpulan dari gas yang masing-masingnya memiliki massa serta menempati ruang. Sebab masa yang dimiliki inilah maka udara juga memiliki tekanan.

Suhu pada sebuah kawasan paling berpengaruh pada tekanan udara kawasan tersebut. Apabila suhu semakin tinggi, maka tekanan udara pun akan menjadi semakin rendah. Hal ini dikarenakan udara yang hangat sifatnya renggang.

Baca Juga :  Penyebab Dan Pencegahan Eutrofikasi Di Lingkungan Air

Sebaliknya jika suhu ini semakin rendah, maka tekanan udara pun akan semakin tinggi karena udara yang dingin lebih padat dibandingkan dengan udara yang panas. Menurut hal ini, maka suhu sangat menentukan perbedaan tekanan udara pada setiap kawasan yang ada di muka bumi.

Angin

Seperti yang telah kita ketahui bahwa tekanan udara pada setiap kawasan di bumi ini sebenarnya tidak sama. Karena terdapat perbedaan tekanan udara pada dua kawasan yang berbeda, sehingga udara yang ada di bagian kawasan itu akan bergerak menuju kawasan yang lain.

Udara akan bergerak dari daerah yang tekanan udaranya tinggi menuju darah yang tekanannya lebih rendah unruk mengisi ruang. Sehingga udara yang bergerak dari asal daerah dingin menuju daerah yang lebih panas. Udara ini bergerak bernama angin.

Curah hujan

Hujan adalah sebuah proses jatuhnya dari air (H20) yang dari udara menuju permukaan bumi. Air yang jatuh dapat bentuknya cair atau padat (es dan salju). Hujan ini terjadi karena menguapnya air menjadi akibat dari pemanasan oleh sinar matahari.

Uap-uap air ini kemudian akan naik menuju atmosfer dan terjadi kondensi jadi membentuklah awan. Lambat laun awan akan semakin berat karena mengandung air yang semakin banyak. Apabila uap air ini di awan telah mencapai dengan jumlah tertentu, maka titik titik air dalam awan akan jatuh menjadi hujan.

Awan

Awan adalah kumpulan besar pada sebuah titik air maupun kristal kristal es halus pada atmosfer. Di waktu musim kemarau akan sedikit sekali kita bertemu dengan awan di udara karena penguapan yang telah dialami ini sedikit. Akan tetapi di musim hujan dapat kita temui banyak awan di berbagai bentuk serta varian. Hal tersebut sebab mengandung uap air pada udara lumayan banyak.

Baca Juga :  Pengertian Selat

Demikianlah Unsur – Unsur Cuaca Dan Iklim Di Indonesia yang digunakan untuk menyatakan besarannya. Unsur unsur tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya dalam terbentuknya bagaimana keadaan cuaca dan juga iklim pada suatu wilayah. Sekian artikel kali ini semoga bermanfaat dan terimakasih banyak untuk kunjungannya ya, jangan lupa juga simak artikel yang lainnya.