Suku Ternate : Sejarah, Mata Pencaharian, Bahasa Serta Agama

Posted on

Suku Ternate – Untuk postingan kali ini kami akan memberikan ulasan tentang suku ternate yang dimana dalam hal ini meliputi sejarah, mata pencaharian, bahasa serta agama, nah supaya dapat memahami dan dimengerti simaka pemaparannya berikut ini.

Sejarah Suku Ternate

Untuk haln ini sulit untuk menentukan asal-usul dan batasan masyarakat dan kebudayaan Ternate karena masyarakat ini telah berkembang sejak mereja mendirikan kerajaan yang berpengaruh sampai ke pulau Seram di Maluku Tengah. Orang Ternate umumnya mendiami pulau Ternate, sebagian di Pulau Obi, Bacan dan Kayoa yang terletak di sebelah barat Pulau Halmahera. Pulau-0pulau tersebut termasuk dalam wilayah Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku, jumlah populasinya sekitar 50.000 jiwa.

Mata Pencaharian Suku Ternate

Pada zaman dulu Ternate terkenal hingga ke Eropa sebagai daerah penghasil rempah-rempah, seperti cengkeh, pala, kopra, kulit manis “Casia vera” dan sebagainya. Pada waktu itu mereka masih senang bercocok tanam berpindah-pindah dengan tanaman pokok padi ladang, ubi dan sayur-sayuran.

Pada masa sekarang mereka sudah menetap dengan menamam padi, jagung, kacang-kacangan, ketela, ubi dan menangkap ikan di sungai dan lautan luas di sekitar mereka. Tanaman komoditi seperti pala, kopra, cengkeh, kulit manis, coklat dan kopi tetap memiliki peranan penting bagi ekonomi rakyat Ternate.

Orang Ternate juga sudah sejak lama mengembangkan kerajinan membuat wadah dari tembikar, membuat hiasan dan anyaman dari bambu dan pandan. Daerah ini sekarang juga telah menjadi penghasil ikan tongkol terbesar setelah Ambon.

Baca Juga :  Gizi Seimbang : Pengertian Gizi Seimbang Serta Pentingnya Makanan Bergizi Untuk Kesehatan

Bahasa Suku Ternate

Untuk bahasa suku Ternate termasuk dalam kelompok bahasa non-Austronesia dan lebih sering digolongkan ke dalam kelompok bahasa-bahasa Papua.

Masyarakat Dan Agama Suku Ternate

Dalam masalah garis hubungan keturunan umumnya orang Ternate menganut paham patrilineal, tetapi dalam kehidupan sehari-hari hubungan seseorang dengan kerabat-kerabatannya lebih bersifat bilateral.

Orang Ternate telah memeluk agama Islam sebelum orang Eropa datang ke sana. Agama ini dibawa oleg para pedagang rempah-rempah dari Sumatera dan Jawa. Pada zaman Kesultanan Ternate wilayah itu terbagi ke dalam beberapa negeri “distrik” yang dikepalai oleh seorang pembesar kerajaan yang disebut sangaji.

Sebuah Negeri membawahi pula sejumlah desa atau kampung yang biasanya dipimpin masing-masing oleh seorang kimetaha. Pada masa sekarang dalam pelapisan sosial masyarakat ini tidak terasa lagi adanya kelas-kelas sosial yang tajam seperti zaman kerajaan dulu.

Demikianlah pembahasan mengenai Suku Ternate semoga dengan adanya ulasan tersebut dapata menambah pengetahuan dan wawasan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungan, sampai jumpa di postingan berikutnya. 🙂 🙂 🙂