Sistem Pencernaan Pada Serangga

Posted on

Sistem Pencernaan Pada Serangga – Setiap makhluk hidup pasti memiliki  sistem pencernaan makanan  yang berbeda – beda, hal ini bergantung dari  apa yang di konsumsi jenis makanannya. Demikian juga  dengan serangga.

Jenis makanan yang khusus  dan juga  bentuk tubuh yang mungil ini membuat serangga memiliki sistem pencernaan makanan yang  ter-struktur tersendiri. Meskipun  secara garis besar, dalam sistem pencernaan makhluk hidup secara umumnya adalah sama, akan tetapi  setiap organisme memiliki  kekhususan – kekhususan tertentu pada setiap masing – masing organ pencernaannya. Berikut ini akan dijelaskan  mengenai sistem  pencernaan pada serangga.

Apa Itu Serangga?

Serangga adalah kelompok hewan dalam kelas Insecta yang merupakan bagian dari filum Arthropoda. Serangga merupakan kelompok hewan yang sangat beragam dan mencakup sekitar 75% dari semua spesies hewan yang diketahui di dunia.

Ciri-ciri umum serangga meliputi tubuh yang terbagi menjadi tiga bagian utama: kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen). Mereka memiliki enam kaki, sepasang antena, dan seringkali memiliki sayap. Beberapa serangga memiliki peralatan khusus seperti sengat pada lebah atau kaki belakang yang diloncatkan pada belalang.

Serangga memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai pemangsa, pemakan tumbuhan, dekomposer, dan penyerbuk tumbuhan. Beberapa contoh serangga yang umum termasuk kumbang, kupu-kupu, semut, lalat, lebah, dan belalang. Keanekaragaman dan peran fungsional serangga membuat mereka menjadi bagian integral dari lingkungan hidup di seluruh dunia.

Pembagian Sistem Pencernaan Serangga

Sistem pencernaan pada serangga di bedakan menjadi 3 bagian besar, yaitu sebagai berikut  :

  • Pencernaan atas atau depan ( Stomodeum )
  • Pencernaan tengah ( Mosenteron )
  • Pencernaan bawah atau belakang ( Proktodeum )
Baca Juga :  Fermentasi Adalah : Pengertian, Fungsi, Manfaat, Ciri, Jenis, Reaksi Kimia Dan Contohnya

Saluran – saluran pencernaan diatas berasal dari turunan yang berbeda, saluran pencernaan depan  dan  belakang bersal  dari jaringan ektodermal  dan  saluran pencernaan tengah asalnya dari jaringan endodermal.

Bentuk dari saluran pencernaan tersebut di pengaruhi oleh makanan serangga dan  juga cara makannya, jadi hal tersebut  dapat menyebabkan adanya perbedaan – perbedaan atau  penyesuaian – penyesuaian antar bentuk pencernaan serangga.

Kebanyakan serangga pada bagian – bagian tersebut di bagi lagi menjadi bagian yang  lainnya dengan beragam fungsi masing – masing, yaitu  esofagus, faring, proventrikulus serta  krop pada saluran pencernaan bagian depan.

Sementara  itu bagian pencernaan tengah ventrikulus, dan  juga pada pencernaan bagian belakang ada pirolus, ileum  dan juga  rectum. Sejumlah sistem yang mendukung fungsi dari sistem pencernaan adalah  sistem syaraf stomatogastik, sistem syaraf pusat,  serta sistem pernapasan dan sistem endoktrin.

Berikut ini adalah penjelasan bagian-bagian diatas secara lebih rinci :

Pencernaan Atas atau Depan ( Stomodeum )

Didalam sistem pencernaan serangga bagian ini, kebanyakan terlapisi oleh lapisan kutikula yang bisa  di perbaharui ketika  terjadi pergantian kulit ataupun  rangka luarnya serangga. Saluran pencernaan yang pertama ini tersusun dari organ – organ  sebagai berikut  :

  • Rongga Mulut

Sebagai tempat masuknya makanan. Berbeda dari mulut hewan  yang pada umumnya yang memiliki  gigi untuk mengunyah makanan, untuk serangga organ rongga mulut ini tidak bergigi.

  • Faring

Faring adalah  lengkungan yang menghubungkan antara rongga mulut dengan kerongkongan ( esophagus ). Dinding – dinding faring ini tersusun dari otot – otot yang fungsinya untuk  mendorong makanan agar dapat  di teruskan ke kerongkongan. Sementara pada serangga tipenya mulut menusuk seperti nyamuk,  dan juga  penghisap seperti kupu – kupu, dalam faring lengkap dengan mirip pompa untuk menarik makanan ke kerongkongannya.

  • Kerongkongan ( Esophagus )
Baca Juga :  Hidrosfer : Pengertian , Siklus Beserta Unsur – Unsurnya Pembahasan Lengkap

Identik dengan faring, fungsi kerongkongan adalah untuk  mendorong bahan makanan yang sudah  masuk menuju organ pencernaan yang  berikutnya.

  • Tembolok

Hampir sama juga dengan tembolok yang sering ditemui pada organisme Aves ( burung ), tembolok disini mempunyai fungsi  untuk menyimpan makanan, serta menunggu antrian ke lambung ( ventrikulus ). Selanjutnya  terjadi pencernaan dengan  melewati enzim yang terbawa menuju dalam tubuh serangga. Namun , pencernaan yang terjadi hanya  sebagian kecil yang tersimpan bahan makanannya, jadi tidak seluruhnya.

  • Proventrikulus ( Lambung Depan )

Pada proventrikulus, terjadi pencernaan yang  berbeda – beda yang sesuai dengan jenis tipe makanan serangga. Untuk serangga pemakan makanan berjenis keras dan liat, maka proventrikulus fungsinya adalah untuk  memecah makanan yang baik secara fisik ataupun enzimatis. Untuk serangga yang memakan cairan seperti nektar, maka lambung depannya akan termodifikasi yang  serupa dengan  katup dan saluran panjang.

Pencernaan Tengah ( Mosenteron )

Sesudah  melewati pencernaan atas dengan berakhir di  bagian proventrikulus, maka sistem pencernaan pada serangga kemudian  akan menuju ke pencernaan tengah, yaitu terdiri dari gastrik kaekum   dan ventrikulus. Dalam saluran tersebut pergerakan makanan akan di kontrol oleh membran peritropik yang menyusun dari khitin dan protein. Saluran tengah pada sistem tersebut akan  menyerap nutrisi yang diperlukan  dan memecah makanan menjadi bagian – bagian yang  kecil. Hal ini telah   membuktikan bahwa  dengan struktur dinding pada organ pencernaan tengah yang terdiri atas jonjot – jonjot dinding epitel yang kolumnar ber – vili.

Pencernaan Bawah atau Belakang

Saluran  pencernaan belakang, fungsinya adalah untuk  menjadi tempat keluarnya sisa – sisa makanan  yang tidak terserap  dan  memaksimalisasi penyerapan dari sisa makanan  yang tidak terserap tersebut pada saat di mesenteron. Pada saluran belakang, asalnya dari jaringan ectodermal jadi saluran ini memiliki  kutikula  yang bernama intima. Pada saluran inilah serangga mempunyai  sifat hemostasis.

Baca Juga :  Selulosa  : Pengertian, Struktur, Jenis, Fungsi Dan Sifatnya Penjelasan Lengkap

Beberapa organ penyusun dari saluran pencernaan ini, yaitu  :

  • Pilorus

Pylorus merupakab  pangkal tabung malphigi yang fungsinya untuk penyaringan air serta  nutrisi yang sudah  berlarut di dalamnya.

  • Ileum ( Usus penyerap )

Sesuai dengan namanya, organ ini memiliki  fungsi penyerapan, misalnya  untuk menyerap air dan amonia. Didalam rayap ileum ini  terdapat  kantung – kantung tempat bagi organisme lain untuk bersimbiosis.

  • Rectum

Selain menjadi tempat penyimpanan feses pada saat sebelum di keluarkan, dan rectum ini juga mengalami reabsorbsi air  dan  asam – asam amino yang kemungkinan bisa dimanfaatkan. Dalam rectum terjadi diferensiasi sejumlah sel, ada yang membentuk bantalan dan  juga memanjang.

  • Kloaka atau Anus

Yaitu Adalah bagian  dari ujung saluran untuk tempat keluarnya faeses serangga. Terdapat sejumlah jenis kelenjar yang dapat  beradsosiasi dengan  menggunakan sistem pencernaan, antara lain kelenjar mandible, kelenjar faring, kelenjar maksila dan kelenjar labium.

Serangga hampir memakan segala zat organik yang  terdapat di dalam, dan juga sistem – sitem pencernaannya menunjukkan variasi yang besar. Saluran pencernaan pada serangga ini merupakan  suatu buluh, berkelok dan memanjang mulai dari mulut hingga ke anus. Pada sistem pencernaan tersebut sangat beragam, bergantung dari macam – macam makanan yang dimakan oleh serangga. Kebiasan – kebiasaan makan hingga mungkin sangat beragam dalam satu jenis tunggal.

Demikianlah penjelasan mengenai Sistem Pencernaan Pada Serangga semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungannya .