Sistem Otot Manusia : Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis Dan Cara Kerjanya

Posted on

Sistem Otot Manusia  – Otot termasuk dalam  bagian tubuh yang penting dalam kehidupan. Segala  aktivitas atau kegiatan  manusia termasuk seperti , berlari, menulis, menelan makanan dan yang lainnya  tidak terlepas dari aksi jaringan tubuh ini.

Pada kessempatan kali ini kita akan membahas mengenai sistem otot manusia, dimana akan meliputi struktur , fungsi , Janis dan juga cara kerjanya.

Pengertian Sistem Otot Manusia

Sistem otot adalah merupakan suatu jaringan yang berada di dalam tubuh manusia yang  berupa alat gerak aktif  yang dapat menggerakkan tulang sehingga dapat menyebabkan suatu organisme atau indvidu dapat bergerak. Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan juga  berelaksasi.

Otot terdiri atas  sel -sel yang terspesialisasi untuk kontraksi yaitu dengan mengandung protein kontraktil yang mampu  berubah dalam ukuran panjang.

Dan memungkinkan sel -sel untuk memendek. Sel – sel tersebut sering disebut dengan  serabut- serabut otot. Serabut- serabut otot tersebut disatukan oleh jaringan ikat.

Struktur Sistem Otot Manusia

Adapun struktur sistem otot manusia yang diantaranya yaitu:

Struktur Sistem Otot Manusia

Tendon

Merupalan Jaringan  ikat fibrosa ( Tidak ElastiS ) yang tebal dan berwarna putih yang menghubungkan antara otot rangka dengan tulang. Urat -urat ini berupa serabut – serabut simpai yang putih, berkilap, dan  tidak elastis. Aponeuroses merupakan  lembaran -lembaran yang datar atau simpai dari jaringan fibrus dengan tujuan  untuk memuat kelompok – kelompok otot dan ada saatnya  membawa sebuah otot dengan bagian yang menggerakkan nya.

Fascia

Adalah suatu  jaringan ikat yang merupakan  gabungan dari jaringan Fibrus dan Areolar yang membungkus dan juga menghimpun otot menjadi satu. Setiap Fasciculus di pisahkan oleh jaringan ikat yaitu  Perimysium. Di dalam Pascicle, Endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.

Di antara Endomysium dan berkas serat otot tersebar sel satelit yang berfungsi untuk  perbaikan jaringan otot yang telah  rusak. Pada  bagian-bagian tertentu seperti dalam telapak tangan, Fascia tersebut  sangat padat dan juga kuat. Contohnya yaitu  Fascia Palmaris dan Fascia Plantaris.

 Sarcolemma ( Membrane sel atau serat otot) Dan Sarcoplasma

Adalah  unit structural dari  jaringan otot yang berdiameter 0,01 – 0,1 mm dengan panjang 1 – 40 mm yang melapisi suatu sel otot dan  fungsinya sebagai pelindung otot, besar serta  jumlah jaringan terutama jaringan elastic yang akan meningkat sejalan dengan penambahan usia.

Baca Juga :  Jaringan Ikat : Pengertian, Struktur, Fungsi, Ciri, Dan Jenisnya

Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastic yang tipis yang disebut dengan  Sarcolemma. Protoplasma serat otot yang berisikan materi semicair yang disebut dengan  sarkoplasma. Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot yang  berdiameter 0,001 mm yang disebut dengan Myofibril.

Miofibril

Adalah  serat -serat yang terdapat di dalam otot. Di bawah mikroskop, Miofibril akan tampak Seperti  pita gelap dan  terang yang saling bersilangan. Pita gelap ( Thick Filament ) dibentuk oleh myosin. Pita terang ( Thin Filament ) yang  dibentuk oleh aktin, Troponin dan  Tropomiosin.

Miofilamen

Yaitu benang -benang  atau  Filament yang halus yang berasal dari Myofibril dan terbagi atas dua macam yaitu Miofilamen Homogeny yang terdapat pada otot polos dan Miofilamen Heterogen yang terdapat pada otot jantung  atau  otot kardiak dan juga  pada otot lurik.

Sarkoplasma

Sarkoplasma adalah sebuah  cairan sel otot yang berfungsi  untuk tempat dimana Myofibril dan juga  Miofilamen berada.

Rektikulum Sarkoplasma

Rektikulum merupakan bagian yang padat dari Fasia dalam dan menambatkan tendon – tendon yang berjalan dengan melalui pergelangan dan mata kaki lalu masuk kedalam tangan dan juga  kaki. Jejaring kantung serta  tubulus yang terorganisir pada jaringan otot. Tubulus – tubulus itu yang sejajar dengan Miofibril, yang pada garis Z dan zona H bergabung dan membentuk kantung ( Lateral Sac ) yang terletak  dekat dengan sistem tubulus transversal ( Tubulus T ).

Tempat penyimpanan ion Ca2+,  tubulus T akan  mencapai saluran untuk berpindah nya cairan yang mengandung ion. Tubulus T dan juga  Rektikulum Sarkoplasma berperan dalam metabolisme, eksitasi, dan juga  kontraksi otot.

  • Mioglobin : adalah pigmen yang terdapat pada otot, yang berguna sebagai pengikat oksigen .
  • Motor and plates : adalah suatu tempat inervasi ujung – ujung saraf pada otot.

Sifat Gerak Sistem Otot Manusia

Adapun sifat gerak sistem otot manusia diantaranya yaitu:

Otot Antagonis

Yaitu  dua otot atau lebih yang bekerja pada sebuah  sendi yang  saling berlawanan arahnya sehingga gerakanya saling menghambat. Apabila  salah satu kontraksi maka otot yang lainya akan relaksasi. Contoh otot antagonis adalah otot lengan atas yang berfungsi untuk menggerakan lengan bawah.

Untuk menggerakan lengan bawah ataupun  menurunkan maka diperlukan dua otot rangka, yaitu otot bisep serta  otot trisep. Otot bisep berada pada lengan atas di bagian depan, sedangkan otot trisep berada pada lengan atas pada bagian belakang. Apabila  otot bisep berkontraksi, maka otot trisep akan relaksasi, sehingga lengan bawah menjadi terangkat. Adapun apabila  otot trisep berkontraksi maka otot bisep akan relaksasi, sehingga lengan bawah akan turun atau lurus kembali.

Baca Juga :  Bronkiolus : Pengertian, Letak, Fungsi, Struktur Dan Penyakitnya

Otot Sinergis

Adalah  dua otot atau lebih yang bekerja pada satu sendi serta saling membantu sehingga memberikan gerakan yang  searah. Seperti otot pronator teres dan otot pronator kuadratus yang bekerja secara sinergis ketika  menggerakan telapak tangan menelungkup dan menggadah.

Jenis – Jenis Otot Manusia

Adapun jenis-jenis otot manusia diantaranya yaitu:

Otot Lurik atau  Otot Rangka

Otot lurik merupakan  otot yang menempel pada rangka tubuh yang di gerakkan atas kehendak atau kemauan  kita sehingga di sebut juga sebagai otot motorik. Otot rangka dapat  menggerakkan tulang karena otot tersebut dapat  memanjang ( Relaksasi ) dan memendek ( Kontraksi ). Hasil dari pergerakan otot tersebut dapat  menyebabkan tulang – tulang yang menjadi tempat perlekatan otot bisa untuk  digerakkan.

Otot lurik juga dapat  dikatakan sebagai otot rangka yang dilihat dari pengertian otot lurik yaitu  menempel pada rangka. Otot lurik dapat  bekerja keras serta  kuat karna mempunyai  banyak inti sel akan tetapi otot lurik mudah lelah , yang artinya otot lurik membutuhkan istirahat sehabis bekerja.

Gerak otot rangka tersebut meliputi  gerakan yang dilakukan oleh tangan dan juga  kaki . Gerak otot rangka tersebut diatur oleh saraf pusat  yaitu otak. Sehingga gerak otot rangka adalah  gerak yang disadari  atau menurut kehendak kita, yang disebut dengan otot sadar.

Otot Polos

Otot Polos terdiri atas sel – sel otot yang berbentuk gelendong dengan memiliki satu inti sel yang terletak ditengah. Pengamatan melalui mikroskop menunjukkan bahwa otot polos tidak mempunyai garis – garis melintang seperti otot rangka. Otot polos tidak melekat pada tulang rangka tubuh. Aktivitasnya atau kegiatannya  lambat, akan tetapi  gerakkannya beruntun. Otot polos dapat  berkontraksi untuk  waktu lama dan tidak cepat mengalami kelelahan.

Gerak otot polos tidak menurut terhadap  kehendak kita karena otot ini  di kontrol oleh saraf tak sadar atau saraf otonom sehingga disebut juga dengan  otot tidak sadar. Otot polos bisa  di jumpai pada dinding penyusun organ-organ tubuh bagian dalam. Misalnya seperti pada saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran reproduksi, dan pembuluh darah serta  getah bening

Otot Jantung

Otot jantung ( Miokardium ) merupakan  jenis otot lurik tidak sadar yang hanya dapat di jumpai pada dinding jantung, khususnya Myocardium dan Vena Kava yang memasuki jantung. Sel -sel yang meliputi otot jantung yaitu Cardiomyocyte atau sel otot Myocardiocyteal bisa berisi satu, dua, tiga serta  empat inti sel , namun tiga atau empat sangat jarang. Kontraksi yang terkoordinasi dari sel otot jantung yang terjadi  di jantung memompa darah keluar dari serambi dan  bilik ke pembuluh darah dari kiri / tubuh / sistemik dan kanan / paru – paru.

Baca Juga :  Fungsi Hati Bagi Tubuh Manusia

Tindakan yang komplek membentuk sistol pada jantung. Sel -sel pada otot jantung seperti pada  semua jaringan yang terdapat pada tubuh, tergantung dengan suplai darah yang cukup guna  mengirim oksigen dan nutrisi serta  untuk membuang produk sisa seperti karbon dioksida. Arteri koroner  yang memenuhi fungsi ini.

Gerak otot jantung di kendalikan oleh saraf tidak sadar ( Otonom ). Sel-sel otot jantung tersusun membentuk seperti anyaman yang bercabang dengan sedikit jaringan penyambung yang ada  disekelilingnya.

Cara Kerja Sistem Otot Manusia

Tulang – tulang bisa  di gerakkan karena adanya otot yang berkontraksi. Bagian otot yang berkontraksi sebenarnya adalah  merupakan sel – sel otot. Otot berkontraksi karena adanya  pengaruh suatu rangsangan melalui saraf.  Rangsangan yang tiba ke sel otot akan mepengaruhi suatu zat ( Asetilkolin ) yang peka terhadap rangsangan. Asetilkolin merupakan  zat pemindah rangsangan yang di hasilkan pada bagian ujung saraf. Adanya Asetilkolin dapat  membebaskan ion kalsium yang berada pada  sel otot.

Dengan melalui proses tertentu, adanya ion kalsium  dapat menyebabkan protein otot, yakni Aktin dan juga  Miosin yang berikatan membentuk Aktomiosin. Hal tersebut menyebabkan pemendekan pada  sel otot sehingga terjadilah kontraksi.

Setelah berkontraksi, ion kalsium tersebut  masuk kembali ke dalam plasma sel, sehingga akan  menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan juga  miosin yang menyebabkan otot menjadi lemas. Keadaan tersebut  disebut dengan  relaksasi.

Otot yang sedang berkontraksi akan menjadi besar, memendek, dan juga  mengeras. Apabila  otot berkontraksi, maka tulang – tulang tempat dimana otot melekat akan tertarik sehingga tulang ikut  bergerak. Adanya pergerakan tulang tersebut dapat  menyebabkan persendian menjadi bergerak juga . Jadi, gerak pada tubuh kita  akan melibatkan kerja sama otot, tulang, sendi, dan juga  saraf.

Fungsi Sistem Otot Manusia

Adapun fungsi sistem otot manusia yang diantaranya yaitu:

  • Kontraktilitas : adalah kemampuan otot untuk memendek dengan kekuatan tertentu.
  • Eksitabilitas : Adalah kemampuan otot untuk merespon stimulus.
  • Ekstensibilitas : adalah kemampuan otot untuk mereggang dengan panjang tertentu dengan derajat tertentu.
  • Elastisitas : adalah kemampuan otot untuk kembali kebentuk serta ukuran semula.

Demikianalah pembahasan mengenai Sistem Otot Manusia semoga materi ya g di bahas dapat bermanfaat bagi kalian semua, sekian terimakasih.