Seni Teater : Pengertian, Sejarah, Unsur, Ciri, Jenis Dan Contohnya

Posted on

Seni Teater – Dalam hal ini Seni teater merupakan jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menikmati pertunjukan seni peran melalui bermacam film maupun drama. Jenis seni satu ini merupakan salah satu jenis pertunjukan seni terkadang dipentaskan melalui panggung atau yang biasa dikenal dengan seni teater.

Seni teater sangat populer di kalangan banyak orang, karena pada dasarnya manusia menyukai seni peran yang disajikan secara dramatis melalui seni teater. Nah berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai Seni Teater yang meliputi pengertian, sejarah, unsur, ciri, jenis dan contohnya, untuk itu simak dibawah ini.

Pengertian Seni Teater

Menurut bahasa, teater berasal dari bahasa Yunani theatron yang berarti “tempat untuk menonton”. Secara umum seni teater ialah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan diatas panggung.

Sedangkan berdasarkan etimologisnya, seni teater merupakan suatu gedung atau auditorium yang digunakan sebagai pertunjukan drama.

Seni teater dapat diartikan dalam arti luas dan sempit.

  • Pengertian Seni Teater Dalam Arti Luas
    Seni teater meliputi keseluruhan peran dan adegan akting drama kehidupan manusia yang diceritakan di atas pantas. Hal ini ditunjang dengan percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis serta diiringi oleh dekor, musik, nyanyian, tarian dan sebagainya.
  • Pengertian Seni Teater Dalam Arti Sempit
    Seni teater adalah pertunjukan drama di depan orang banyak.

Sejarah Seni Teater

Sejarah ditemukan seni teater tidak tentu kapan pastinya, beberapa temuan naskah teater menunjukkan adanya teater pada masa lampau.

Naskah teater tertua di dunia yang pernah ditemukan ditulis seorang pendeta Mesir, I Kher-nefert, di jaman peradaban mesir kuno kira-kira 2000 tahun sebelum tarikh Masehi dimana pada jaman itu peradaban Mesir kuno sudah maju. Mereka sudah bisa membuat piramida, sudah mengerti irigasi, sudah bisa membuat kalender, sudah  mengenal ilmu bedah, dan juga sudah mengenal tulis menulis.

I Kher-nefert menulis naskah tersebut untuk sebuah pertunjukan teater ritual di kota Abydos, sehingga  terkenal sebagai “Naskah Abydos” yang menceritakan pertarungan antara dewa buruk dan dewa baik. Jalan cerita naskah Abydos juga diketemukan tergambar dalam  relief kuburan yang lebih tua. Sehingga para ahli bisa mengira bahwa jalan cerita itu sudah ada dan dimainkan orang sejak tahun 5000 SM.

Baca Juga :  Seni Musik: Pengertian, Unsur, Prinsip, Medium, Fungsi Dan Jenisnya

Meskipun baru muncul sebagai naskah  tertulis di tahun 2000 SM. Dari hasil penelitian  yang dilakukan  diketahui juga bahwa   pertunjukan teater Abydos terdapat unsur-unsur teater  yang meliputi;  pemain, jalan cerita, naskah dialog, topeng, tata busana, musik, nyanyian, tarian, dan properti pemain seperti tombak, kapak, tameng, dan sejenisnya.

Selain beberapa teori mengenai seni teater diatas, terdapat beberapa teori yang menceritakan mengenai asal muasal dari seni teater, diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Berasal dari upacara agama primitif.
    Pada zaman dahulu, setiap acara upacara keagamaan, masyarakat sering memasukkan unsur cerita. Lalu kemudian hal tersebut berkembang menjadi pertunjukan teater. Walaupun kegiatan upacara keagamaan telah ditinggalkan, tetapi eksistensi teater masih ada hingga saat ini.
  • Berasal dari nyayian untuk menghormati seorang pahlawan di kuburannya.
    Beberapa ritual penghormatan banyak dilakukan oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah penghormatan bagi pahlawan yang gugur perang maupun yang telah tiada dengan menggunakan nyanyian-nyanyian. Seiring berjalannya waktu, kegiatan tersebut akhirnya di jadikan sebagai pertunjukan teater yang mengisahkan riwayat hidup seorang pahlawan.
  • Berasal dari kegemaran manusia mendengarkan cerita.
    Manusia mengalami berbagai peristiwa yang akhirnya beberapa diantaranya digunakan sebagai bahan narasi atau cerita dalam sebuah drama. Berawal dari kegemaran manusia inilah lahir seni teater yang hingga saat ini masih banyak diminati oleh banyak orang.

Unsur Unsur Seni Teater

Karena seni teater ialah karya seni yang melibatkan banyak orang dalam pementasannya, maka teater terdiri dari banyak unsur dan beberapa unsur memiliki unsur pembentuknya sendiri.

Misalnya salah satu unsur pembentuknya ialah pemeran, pemeran memiliki berbagai unsur-unsur pembentuknya juga seperti:gerak dan penghayatan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa unsur seni teater yang penting untuk diketahui:

Unsur Internal Seni Teater

Unsur internal Seni teater adalah unsur yang membentuk pementasan dari dalam sebuah pertunjukannya sendiri. Dalam artian unsur-unsur ini hadir berkenaan langsung dengan apa yang dilihat oleh penonton di depan layar. Unsur internal tersebut terdiri dari:

  • Naskah/Lakon
    Naskah adalah rangkaian peristiwa atau kisah yang dibawakan dalam suatu pertunjukan. Terdapat beberapa bentuk lakon, misalnya: tragedi, komedi, tragedi komedi, melodrama, dsb. Naskah atau Lakon terbentuk oleh beberapa unsur, yakni: alur, tema, tokoh, karakter, setting dan sudut pandang.
  • Pemeran/Pemain/Aktor
    Pemeran adalah pelaku atau pemain yang berakting atau berbuat seolah-olah menjadi seseorang yang bukan dirinya untuk dapat berdialog memainkan naskah suatu pementasan. Pemeran atau Aktor terdiri dari unsur-unsur pembentuknya yaitu: tubuh, gerak, suara dan penghayatan.
  • Sutradara
    Sutradara adalah koordinator suatu pementasan. Tugas utamanya adalah mengarahkan seluruh unsur internal lain pada pertunjukan. Sutradara mengarahkan bagaimana para Pemeran berakting, bisa juga ikut membedah naskah untuk mengembangkannya. Seorang sutradara adalah Man in charge yang menentukan bagaimana sebuah pertunjukan akan digelar.
  • Pentas / Panggung
    Pentas merupakan tempat dimana sebuah pertunjukan akan digelar. Unsur ini berperan sebagai penunjang pembangunan suasana dan unsur lainnya dari suatu pementasan. Pentas terdiri dari unsur-unsur pembentuknya seperti: properti, tata lampu, dll.
Baca Juga :  Hak Cipta : Pengertian  Fungsi, Ciri, Sifat Dan Dasar Hukum

Unsur Eksternal Seni Teater

Unsur eksternal seni teater adalah unsur atau elemen pembentuk yang berkenaan dengan berbagai kebutuhan Seni Teater di belakang layar. Beberapa unsur tersebut akan dibahas di bawah.

  • Staf Produksi
    Merupakan tim atau individual yang menyiapkan personel atau petugas pertunjukan dan hal lain yang berkenaan dengan kebutuhan terwujudnya suatu pementasan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut termasuk mengurus anggaran biaya, program kerja, fasilitas, dsb.
  • Stage Manager
    Adalah seseorang yang bertanggungjawab untuk mematsikan segala sesuatu yang berkaitan dengan panggung dapat berjalan dengan baik. Stage Manager membantu sutradara untuk memastikan Pentas/Panggung dapat menunjang pertunjukan.
  • Desainer
    Desainer bertanggung jawab untuk mendukung aspek estetika visual yang berkenaan dengan kebutuhan suatu pementasan. Desainer merancang dan membuat properti, kostum, hingga ke tata rias para Pemeran.
  • Sutradara
    Biasanya sutradara masih dimasukan dalam unsur ini. Kenapa? Karena sutradara bekerja melintasi kedua pembagian Unsur Teater. Sutradara juga harus menentukan siapa saja Pemeran atau Aktor yang akan bermain pada suatu pertunjukan.

Ciri Ciri Seni Teater

Nah berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri seni teater diantaranya yaitu:

  • Pada seluruh cerita berbentuk dialog, baik pada tokoh maupun narator. semua ucapan ditulis dalam sebuah teks.
  • Semua dialog tidak menggunakan sebuah tanda petik (“…”). Dialog drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh sebab itu, naskah drama tidak memakai sebuah tanda petik.
  • Naskah drama dilengkapi sebuah petunjuk tertentu yang harus dilakukan tokoh pemerannya. Petunjuk ditulis dalam tanda kurung (…) atau dengan memberikan suatu jenis huruf yang berbeda dengan huruf dialog.
  • Naskah drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog.

Jenis Seni Teater

Menurut I Made Bandem dan Sal Mugiyanto (1996) berdasarkan jenisnya seni teater terbagi menjadi dua jenis yakni teater tradisional dan teater modern.

Teater Tradisional

Di Indonesia, teater tradisional biasa juga disebut teater daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Biasanya cerita dalam teater tradisional mengusung budaya setempat dan disampaikan secara improvisasi (tanpa naskah).

Contoh Teater Tradisional
  • Wayang Kulit,
  • Banjet,
  • Longser,
  • Ogel,
  • Reog,
  • Wayang Orang,
  • Topeng Cirebon,
  • Angklung Badut,
  • Wayang Golek dari Jawa Barat
  • Reog Ponorogo,
  • Ludruk dari Jawa Timur-Ketoprak,
  • Wayang Suket,
  • Kethek Ogleg,
  • Dagelan,
  • Scandul dari Jawa Tengah-
  • Lenong dan Topeng Blantik dari Betawi
Baca Juga :  Efektif Dan Efesien: Pengertian, Perbedaan dan Contohnya
Ciri ciri Teater Tradisional

Teater Tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  • Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
  • Pementasan sederhana,
  • Ceritanya turun temurun.

Teater Modern

Dalam pengertian secara umum, teater modern adalah teater yang penyampaian ceritanya berdasarkan pada naskah dan sumber ilmunya dari dunia Barat, dan juga bahannya dari kejadian-kejadian sehari- hari, atau karya sastra.

Contoh Teater Modern
  • Drama
  • Teater
  • Sinetron
  • Film
Ciri ciri Teater Modern
  • Panggunga tertata
  • Ada pengaturan jalan cerita
  • Tempat panggung tertutup

Contoh Seni Teater

Terdapat beberapa contoh seni teater yang sering dipentaskan, beberapa diantaranya ialah sebagai berikut:

Drama Musikal

Drama musikal merupakan contoh seni teater yang memadukan seni musik, teater, dan seni tari. Pementasan drama musikal sering kali digelar di berbagai tempat di Indonesia. Jenis drama musikal yang sering dipentaskan adalah opera dan kabaret. Bahkan, gabungan dari opera dan kabaret sendiri juga pernah dipentaskan di Indonesia.

Teatrikalisasi Puisi

Jenis drama teatrikalisasi puisi adalah seni teater yang menggunakan karya puisi sebagai naskah teater. Dalam pertunjukan ini, diperlukan keindahan dari puisi tersebut sehingga dapat mewujudkan ekspektasi dari pemirsanya. Sehingga diperlukan kreativitas dalam menerjemahkan puisi menjadi pementasan teater.

Teater Boneka

Seni pertunjukan boneka ini sudah lama ada sejak zaman kuno. Teater boneka ini sering digunakan untuk berbagai kegiatan, salah satunya sebagai sarana dakwah agama Islam. Hal ini ditunjukkan oleh Sunan Kalijogo yang menyebarkan agama Islam dengan cara pementasan wayang kulit.

Teater Dramatik

Dalam teater dramatik, cerita dalam pementasan dibuat dengan sedetail mungkin. Mulai dari tokoh, kejadian, hingga alur cerita dibuat dengan detail. Sehingga fokus dari teater dramatik ini adalah menitik beratkan pada minat penonton terhadap sebuah cerita yang disajikan.

Selain itu, pemeran teater juga menitik beratkan pada pementasan teater dramatik. Karena teater dramatik mencoba untuk menunjukkan pementasan layaknya kejadian yang sebenarnya.

Teater Gerak

Contoh seni teater yang satu ini hampir mirip dengan pantomim klasik, karena pada teater gerak berfokus pada gerak serta ekspresi wajah. Sehingga pementasan teater gerak jarang menggunakan dialog. Dalam pertunjukan teater gerak, tentu menyajikan makna serta pesan tertentu yang diekspresikan dalam bentuk gerak.

Demikianlah pembahasan mengenai Seni Teater semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.