30 Contoh Ergonomi: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Ruang Lingkup dan Prinsipnya

Posted on

Contoh Ergonomi – Ergonomi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari mengenai  manusia yang berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan sehari – harinya. Sedangkan  jika di lihat dari bidang desain produk, Ergonomi adalah  sebuah ilmu terapan yang menjelaskan tentang  kelebihan dan  keterbatasan manusia, disamping  itu dengan secara sistematis memanfaatkan dari berbagai informasi tersebut dalam merancang suatu produk.

Maka dengan demikian Produk yang di hasilkan akan menjadi lebih baik, efektif, aman, dan  juga nyaman. Jadi, makna yang terkandung dari ilmu ergonomi sendiri adalah suatu penyelarasan antara produk dengan kebutuhan tubuh manusia.

Pada pembahasan kali ini admin akan memberikan  dan juga menjelaskan sebuah materi mengenai ergonomi yang akan meliputi pengertian , prinsip dan juga contohnya yang akan dibahas dengan lengkap dan jelas , untuk itu langsung saja simak ulasan berikut ini.

Pengertian Ergonomi

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari desain dan pengorganisasian pekerjaan serta peralatan agar sesuai dengan kemampuan, keterbatasan, dan kebutuhan fisik dan mental manusia. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, efisien, dan aman untuk mendukung kesejahteraan dan produktivitas manusia.

Ergonomi, sering juga disebut sebagai ilmu desain manusia, mencakup berbagai aspek, termasuk antropometri (ukuran tubuh manusia), biomekanika (kajian gerakan tubuh manusia), psikologi kerja, antarmuka manusia-komputer, dan desain produk. Ergonomi mempertimbangkan interaksi kompleks antara manusia, tugas-tugas yang diemban, peralatan, dan lingkungan kerja.

Tujuan Ergonomi

Tujuan ergonomi adalah menciptakan kondisi kerja yang mendukung kesejahteraan, produktivitas, dan kesehatan manusia. Melalui pendekatan ergonomi, tujuan-tujuan berikut dikejar untuk meningkatkan kondisi kerja dan lingkungan kerja:

  • Kenyamanan dan Kesejahteraan:
    Meningkatkan kenyamanan fisik dan mental pekerja dengan menyelaraskan desain pekerjaan, peralatan, dan lingkungan kerja dengan karakteristik fisik dan psikologis manusia. Kondisi kerja yang nyaman dapat meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan pekerja.
  • Efisiensi dan Produktivitas:
    Merancang pekerjaan dan peralatan agar sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan manusia dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Pekerjaan yang dirancang secara ergonomis dapat membantu mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan meningkatkan output.
  • Pencegahan Cedera dan Penyakit Terkait Kerja:
    Mengidentifikasi dan mengurangi risiko cedera dan penyakit yang dapat timbul akibat kondisi kerja yang tidak ergonomis. Ergonomi berusaha untuk meminimalkan tekanan fisik, repetisi gerakan, dan posisi tubuh yang dapat menyebabkan cedera jangka panjang.
  • Optimalisasi Kesehatan:
    Menjaga kesehatan fisik dan mental pekerja dengan menyediakan lingkungan kerja yang mendukung perilaku hidup sehat, seperti postur tubuh yang benar, pengelolaan stres, dan promosi aktivitas fisik.
  • Peningkatan Kualitas Kerja:
    Memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan akurat dan efektif, tanpa menimbulkan kesalahan atau kelelahan yang dapat mempengaruhi kualitas hasil kerja.
  • Meningkatkan Antarmuka Pengguna:
    Merancang antarmuka pengguna pada perangkat keras dan perangkat lunak agar mudah digunakan, dapat dipahami, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan dan mengurangi kesalahan pengguna.
  • Pengelolaan Penyulit Ergonomi:
    Mengatasi faktor-faktor yang dapat menghambat ergonomi, seperti pencahayaan yang buruk, kebisingan, dan iklim kerja yang tidak nyaman.
  • Penyesuaian dengan Perkembangan Teknologi:
    Menyesuaikan desain pekerjaan dan peralatan dengan perkembangan teknologi agar tetap relevan dan dapat diadopsi oleh pekerja dengan lebih baik.

Penerapan prinsip ergonomi bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang tidak hanya efisien dan produktif, tetapi juga mendukung kesehatan dan kesejahteraan pekerja. Dengan demikian, ergonomi dapat memberikan kontribusi positif terhadap performa organisasi dan kehidupan individu dalam konteks kerja.

Manfaat Ergonomi

Penerapan prinsip-prinsip ergonomi memberikan berbagai manfaat, baik bagi individu maupun organisasi. Berikut adalah beberapa manfaat ergonomi:

  • Pengurangan Risiko Cedera:
    Ergonomi membantu mengidentifikasi dan mengurangi risiko cedera muskuloskeletal, termasuk cedera punggung, leher, bahu, dan bagian tubuh lainnya. Penyesuaian desain pekerjaan dan peralatan dapat membantu mengurangi tekanan fisik dan stres pada tubuh.
  • Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan:
    Dengan menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan karakteristik fisik dan psikologis manusia, ergonomi dapat meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan pekerja. Hal ini dapat mengurangi kelelahan, stres, dan ketegangan yang dapat berkontribusi pada kesehatan umum.
  • Optimalisasi Produktivitas:
    Desain pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan manusia dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Pekerja yang nyaman dan tidak mengalami kelelahan cenderung dapat bekerja lebih efektif dan menghasilkan kinerja yang lebih baik.
  • Peningkatan Kualitas Kerja:
    Ergonomi membantu memastikan bahwa pekerjaan diselesaikan dengan akurat dan efektif. Dengan meminimalkan kesalahan dan mengurangi tekanan kerja yang tidak perlu, ergonomi dapat meningkatkan kualitas hasil kerja.
  • Penurunan Tingkat Absensi dan Kehadiran:
    Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan dan kenyamanan, ergonomi dapat membantu mengurangi tingkat absensi karena sakit dan meningkatkan tingkat kehadiran.
  • Meningkatkan Antarmuka Pengguna:
    Desain antarmuka pengguna yang ergonomis pada perangkat keras dan perangkat lunak dapat membuatnya lebih mudah digunakan, meminimalkan kesalahan pengguna, dan meningkatkan efisiensi penggunaan.
  • Penyesuaian dengan Diversifikasi Tenaga Kerja:
    Ergonomi mempertimbangkan kebutuhan pekerja dengan berbagai karakteristik, termasuk perbedaan antara individu-individu seperti tinggi badan, usia, dan kemampuan fisik. Hal ini membantu organisasi menyesuaikan pekerjaan dan peralatan dengan keberagaman tenaga kerja.
  • Peningkatan Kepuasan Pekerja:
    Dengan memberikan kondisi kerja yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan, ergonomi dapat meningkatkan kepuasan pekerja. Kepuasan pekerja dapat berkontribusi pada retensi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.
  • Efisiensi Biaya:
    Meskipun investasi awal mungkin diperlukan untuk menerapkan prinsip ergonomi, jangka panjangnya dapat membawa efisiensi biaya dengan mengurangi cedera, absensi, dan kesalahan produksi.
Baca Juga :  Model Pembelajaran Discovery Learning

Dengan menyediakan lingkungan kerja yang mendukung kebutuhan manusia, ergonomi berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan individu dan efisiensi organisasi secara keseluruhan.

Ruang Lingkup Ergonomi

Ruang lingkup ergonomi melibatkan pemahaman dan aplikasi prinsip-prinsip ergonomi dalam berbagai aspek kehidupan manusia, terutama dalam konteks kerja dan aktivitas sehari-hari. Berikut adalah ruang lingkup ergonomi:

  • Desain Pekerjaan dan Tugas:
    Melibatkan penyesuaian desain pekerjaan dan tugas agar sesuai dengan kemampuan, keterbatasan, dan kebutuhan fisik dan mental pekerja.
  • Desain Peralatan dan Alat Kerja:
    Membahas pengembangan dan penyesuaian peralatan, mesin, dan alat kerja agar mudah digunakan dan tidak menyebabkan kelelahan atau cedera.
  • Antarmuka Pengguna:
    Merancang antarmuka pengguna pada perangkat keras dan perangkat lunak agar mudah digunakan, dapat dipahami, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  • Antropometri:
    Studi tentang ukuran dan proporsi tubuh manusia, yang digunakan untuk merancang peralatan dan lingkungan kerja yang sesuai dengan variasi anatomi manusia.
  • Biomekanika:
    Mempelajari gerakan tubuh manusia dan penggunaan tenaga untuk memastikan bahwa aktivitas fisik dapat dilakukan dengan efisiensi dan tanpa risiko cedera.
  • Faktor Psikososial:
    Menilai aspek psikologis dan sosial dari pekerjaan, termasuk stres, kepuasan kerja, dan interaksi tim, untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat secara mental.
  • Desain Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja:
    Menyesuaikan desain kantor, pabrik, atau ruang kerja lainnya agar sesuai dengan kebutuhan pekerja dan mendukung produktivitas dan kesejahteraan.
  • Penyelidikan Cedera dan Kecelakaan:
    Menganalisis penyebab cedera kerja dan kecelakaan untuk mengidentifikasi faktor ergonomi yang mungkin berkontribusi dan mengembangkan solusi untuk mencegahnya.
  • Pendidikan dan Pelatihan Ergonomi:
    Menyediakan edukasi dan pelatihan untuk pekerja agar mereka dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ergonomi dalam aktivitas sehari-hari mereka.
  • Pengembangan Kebijakan dan Standar Ergonomi:
    Berkontribusi pada pengembangan kebijakan organisasi dan standar industri terkait ergonomi untuk memastikan implementasi prinsip-prinsip tersebut secara luas dan konsisten.
  • Kesehatan dan Keselamatan Kerja:
    Terlibat dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja dengan menyesuaikan desain pekerjaan dan lingkungan kerja agar sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi.
  • Rehabilitasi dan Pemulihan Pasca-Cedera:
    Merancang program rehabilitasi yang mempertimbangkan aspek ergonomi untuk membantu pekerja pulih dari cedera dan kembali ke lingkungan kerja dengan aman.

Ruang lingkup ergonomi mencakup berbagai disiplin ilmu dan praktek, menciptakan pendekatan holistik untuk memastikan kondisi kerja yang optimal dan mendukung kesejahteraan manusia.

Prinsip Ergonomi

Prinsip-prinsip ergonomi memberikan panduan untuk merancang dan mengelola lingkungan kerja agar sesuai dengan karakteristik fisik dan psikologis manusia. Berikut adalah beberapa prinsip ergonomi yang umumnya diterapkan:

  • Antropometri:
    Memahami variasi ukuran tubuh manusia dan merancang peralatan serta lingkungan kerja agar sesuai dengan berbagai dimensi tubuh.
  • Postur Tubuh:
    Memastikan bahwa pekerjaan dirancang sedemikian rupa sehingga pekerja dapat mempertahankan postur tubuh yang alami dan nyaman.
  • Beberapa Tugas:
    Mengurangi repetisi gerakan yang berulang dan monoton yang dapat menyebabkan kelelahan dan cedera, serta memberikan pekerjaan variasi untuk menghindari kejenuhan.
  • Pertimbangan Beban Kerja:
    Menyesuaikan beban kerja agar sesuai dengan kemampuan fisik dan mental pekerja, dan menghindari penugasan yang berlebihan.
  • Desain Antarmuka Pengguna:
    Menciptakan antarmuka pengguna yang intuitif, mudah digunakan, dan dapat dipahami agar pengguna dapat berinteraksi dengan perangkat keras dan perangkat lunak dengan efisien.
  • Pencahayaan:
    Memberikan pencahayaan yang memadai dan tidak menyilaukan agar pekerja dapat melihat dengan jelas tanpa menyebabkan ketegangan mata.
  • Desain Peralatan:
    Merancang peralatan agar mudah diakses dan digunakan, serta menyertakan kontrol yang sesuai dengan kemampuan pengguna.
  • Suara dan Kebisingan:
    Mengelola tingkat kebisingan dan menyediakan lingkungan akustik yang sesuai agar pekerja dapat berkonsentrasi dan berkomunikasi dengan baik.
  • Desain Tempat Duduk dan Permukaan Kerja:
    Memastikan desain kursi dan permukaan kerja mendukung postur tubuh yang nyaman dan tidak menyebabkan tekanan yang berlebihan.
  • Kesehatan Psikologis:
    Memahami aspek-aspek psikologis dari pekerjaan, seperti tingkat stres dan kepuasan kerja, dan merancang pekerjaan agar mendukung kesejahteraan mental pekerja.
  • Pertimbangan Lingkungan:
    Menyesuaikan desain tempat kerja dengan faktor-faktor lingkungan, seperti suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara, agar kondisi kerja tetap nyaman.
  • Pendidikan dan Pelatihan:
    Memberikan pendidikan dan pelatihan ergonomi kepada pekerja agar mereka dapat memahami prinsip-prinsip dan menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari.
  • Evaluasi dan Umpan Balik:
    Melakukan evaluasi terus-menerus terhadap kondisi kerja dengan mengumpulkan umpan balik dari pekerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
Baca Juga :  Mahasiswa : Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Peran Dan Fungsinya

Penerapan prinsip-prinsip ergonomi membantu menciptakan kondisi kerja yang mendukung kesehatan, kenyamanan, dan produktivitas pekerja, serta mengurangi risiko cedera dan kelelahan.

Contoh Ergonomi

30 Contoh Ergonomi Pengertian Tujuan Manfaat Ruang Lingkup dan Prinsipnya

Berikut adalah contoh penerapan prinsip ergonomi dalam berbagai konteks:

  • Kursi Kantor yang Disesuaikan:
    Kursi kantor dengan desain yang mendukung postur tubuh yang nyaman dan dapat disesuaikan.
  • Keyboard dan Mouse yang Ergonomis:
    Keyboard dan mouse dengan desain yang meminimalkan stres pada tangan dan pergelangan tangan.
  • Pencahayaan yang Disesuaikan:
    Penggunaan pencahayaan yang dapat diatur untuk menghindari silau dan memastikan visibilitas yang baik.
  • Stasiun Kerja Berdiri:
    Pemberian opsi stasiun kerja berdiri untuk mengurangi tekanan pada punggung dan leher.
  • Desain Kursi Transportasi Umum:
    Desain kursi transportasi umum yang memberikan kenyamanan dan ruang yang memadai.
  • Alat Pemotong Ergonomis:
    Pemotong dengan pegangan yang ergonomis untuk meminimalkan kelelahan tangan.
  • Penyusunan Ruangan Kantor yang Baik:
    Penyusunan ruangan kantor yang mendukung pergerakan dan komunikasi yang efisien.
  • Peralatan Dapur yang Dapat Diakses dengan Mudah:
    Posisi peralatan dapur yang dapat diakses tanpa harus membungkuk atau meraih terlalu tinggi.
  • Peralatan Olahraga yang Sesuai:
    Desain peralatan olahraga yang sesuai dengan gerakan tubuh manusia dan aman digunakan.
  • Meja Kerja yang Dapat Diatur Tingginya:
    Meja kerja yang dapat diatur tingginya untuk mendukung stasiun kerja berdiri.
  • Papan Tik Seluler Ergonomis:
    Penggunaan papan tik seluler atau holder untuk meminimalkan ketegangan leher saat menggunakan perangkat seluler.
  • Pakaian Kerja yang Nyaman:
    Pakaian kerja dengan desain yang memberikan kenyamanan dan fleksibilitas gerakan.
  • Alat Tulis dengan Pegangan Ergonomis:
    Pensil atau pulpen dengan pegangan yang dirancang ergonomis untuk mengurangi tekanan pada jari.
  • Sepatu Kerja yang Nyaman:
    Sepatu kerja yang memberikan dukungan dan kenyamanan bagi kaki selama berjam-jam.
  • Lantai Anti-Fatigue:
    Penggunaan lantai anti-fatigue di area kerja yang memerlukan banyak berdiri.
  • Pengaturan Suhu dan Ventilasi yang Baik:
    Pengaturan suhu dan ventilasi yang optimal untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
  • Penempatan Alat Bekerja di Mesin Produksi:
    Penempatan alat kerja di mesin produksi agar dapat diakses tanpa memerlukan gerakan yang berlebihan.
  • Penggunaan Peralatan Pelindung Diri:
    Penggunaan peralatan pelindung diri yang sesuai dengan tugas pekerjaan.
  • Layar Komputer yang Dapat Diatur Tingginya:
    Penggunaan layar komputer yang dapat diatur tingginya untuk mendukung postur pengguna.
  • Desain Papan Tulis di Ruang Kuliah:
    Desain papan tulis di ruang kuliah yang memungkinkan mahasiswa untuk menulis dengan mudah tanpa harus membungkuk.
  • Pintu dan Gagang Pintu yang Mudah Dibuka:
    Desain pintu dan gagang pintu yang memudahkan orang untuk membukanya.
  • Peralatan Penyelamatan yang Ringan:
    Peralatan penyelamatan atau keselamatan yang ringan dan mudah digunakan.
  • Desain Kursi Teater yang Nyaman:
    Kursi teater dengan desain ergonomis untuk kenyamanan penonton.
  • Alat Pertukangan dengan Pegangan yang Nyaman:
    Alat pertukangan dengan pegangan yang ergonomis untuk meningkatkan kenyamanan dan kontrol.
  • Pengaturan Ruang Rapat yang Efektif:
    Penyusunan ruang rapat yang mendukung komunikasi dan partisipasi aktif.
  • Gantungan Baju yang Mudah Diakses:
    Desain gantungan baju yang memudahkan penggunaan dan penyimpanan.
  • Lingkungan Kerja yang Bersih dan Tertata:
    Lingkungan kerja yang bersih dan tertata untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan memudahkan pekerjaan.
  • Penataan Kabel yang Rapi:
    Penataan kabel yang rapi agar tidak mengganggu pergerakan dan dapat diakses dengan mudah.
  • Peralatan Medis yang Mudah Digunakan:
    Desain peralatan medis yang dapat dioperasikan dengan mudah dan aman.
  • Jalur Evakuasi yang Jelas:
    Penyusunan jalur evakuasi yang jelas dan mudah diakses untuk keadaan darurat.
Baca Juga :  Kesehatan Lingkungan : Pengertian, Tujuan, Ruang Lingkup, Dan Sasaran Menurut Para Ahli

Contoh-contoh tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan berbagai jenis lingkungan kerja, menunjukkan bahwa ergonomi dapat diterapkan di berbagai sektor untuk meningkatkan kenyamanan, kesehatan, dan produktivitas.

Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, ergonomi memegang peran krusial dalam membentuk lingkungan kerja yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan manusia. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ergonomi, kita dapat menciptakan kondisi kerja yang tidak hanya efisien tetapi juga nyaman dan aman. Berikut adalah beberapa poin kesimpulan mengenai ergonomi:

  • Kesehatan dan Kesejahteraan:
    Ergonomi berfokus pada menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan fisik dan mental pekerja. Postur tubuh yang baik, beban kerja yang terkelola, dan lingkungan kerja yang nyaman dapat mengurangi risiko cedera dan kelelahan.
  • Produktivitas dan Efisiensi:
    Dengan merancang pekerjaan, peralatan, dan lingkungan kerja agar sesuai dengan kebutuhan manusia, ergonomi dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Pekerja yang nyaman dan tidak mengalami kelelahan cenderung dapat bekerja lebih efektif.
  • Pencegahan Cedera dan Penyakit Terkait Kerja:
    Prinsip ergonomi membantu mencegah cedera muskuloskeletal dan penyakit terkait kerja dengan menyesuaikan beban kerja, postur tubuh, dan desain peralatan.
  • Kenyamanan dan Kepuasan Kerja:
    Lingkungan kerja yang ergonomis menciptakan kenyamanan bagi pekerja, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepuasan kerja. Pekerja yang merasa nyaman cenderung lebih bersemangat dan produktif.
  • Pengaruh Positif pada Kualitas Hidup:
    Ergonomi tidak hanya berlaku di tempat kerja, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Desain ergonomis dalam peralatan sehari-hari, tempat duduk umum, dan fasilitas lainnya dapat meningkatkan kenyamanan dalam berbagai aktivitas.
  • Pentingnya Pendidikan dan Kesadaran:
    Kesuksesan penerapan ergonomi melibatkan tingkat kesadaran yang tinggi dan pendidikan mengenai prinsip-prinsipnya. Pekerja dan pengelola perlu memahami bagaimana menerapkan ergonomi dalam setiap aspek pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.
  • Fleksibilitas dalam Desain dan Pekerjaan:
    Ergonomi mempromosikan fleksibilitas dalam desain tempat kerja dan pekerjaan. Meja yang dapat diatur tingginya, kursi yang dapat disesuaikan, dan fleksibilitas dalam tugas pekerjaan memberikan keleluasaan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan individu.
  • Mengakomodasi Keberagaman:
    Ergonomi memperhitungkan keberagaman individu, termasuk perbedaan antara pekerja dari segi ukuran tubuh, kemampuan fisik, dan preferensi pribadi. Hal ini memastikan bahwa solusi ergonomis dapat diterapkan secara inklusif.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ergonomi, kita dapat mencapai lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan produktif. Hal ini mendukung tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pekerja, mengurangi risiko cedera, dan menciptakan tempat kerja yang berkelanjutan dan efektif.

Demikianlah yang dapat dijelaskan mengenai Ergonomi semoga informasi diatas dapat bermanfaat serta berguna untuk kalian semua , terimakasih.