Majas Innuendo

Posted on

Majas Innuendo – Dalam majas kategori sindiran terdapat majas yang sangat jarang didengar dan diketahui oleh orang awam yakni majas Innuendo. Biasanya majas ini sering kali digunakan secara tidak sadar.

Majas Innuendo merupakan gaya bahasa sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya. Majas ini biasanya digunakan untuk mengecilkan hal yang dialaminya.

Nah agar lebih dapat memahami dan mengerti mengenai Majas Innuendo simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Majas Innuendo

Majas Innuendo ialah gaya bahasa yang mengecilkan hal yang sebenarnya lebih besar. Contohnya ialah: Dia berhasil naik pangkat dengan sedikit menyuap.

Tentunya menyuap ialah hal besar yang tidak boleh dilakukan selain itu angka finansial yang dilibatkan juga kemungkinan tidak sedikit.

Pengertian Majas Innuendo Menurut Para Ahli

Sejalan dengan pengertian diatas, Keraf (2010, hlm. 144) menyatakan bahwa majas Innuendo adalah gaya bahasa sindiran yang mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Artinya gaya bahasa ini menciptakan ungkapan yang mengecilkan kenyataan hal yang sebenarnya dimaksud.

Senada dengan Keraf, Nudrin, Maryani Dan Mumu (2004, hlm. 27) mengemukakan bahwa Innuendo adalah gaya bahasa sindiran yang mengecilkan maksud yang sebenarnya. Dapat disimpulkan bahwa majas ini adalah gaya bahasa yang mengecilkan kenyataan yang sebenarnya dimaksud.

Karakteristik Majas Innuendo

Boleh dibilang majas ini merupakan kebalikan dari majas hiperbola yang justru melebih-lebihkan suatu kenyataan. Lalu mengapa majas ini termasuk dalam kategori majas sindiran yang memayungi satire dan sarkasme pula? Karena Innuendo memang ditujukan untuk menyindir.

Baca Juga :  Teks Cerita Sejarah

Jika gaya bahasa mengencilkan kenyataan tanpa bermaksud menyindir, maka gaya bahasa tersebut disebut dengan majas litotes. Namun bisa jadi kita tidak menyadari bahwa tulisan tersebut sebetulnya sedang berusaha untuk menyindir. Terkadang sulit untuk membedakannya bahasa juga akan dipengaruhi oleh konteks penggunaannya.

Ironisnya terkadang saat kita ingin merendahkan hati melalui litotes justru orang lain merasa tersindir karenanya. Itulah sebabnya kedua majas yang serupa tak sama ini harus digunakan dengan hati-hati. Terkadang seseorang dapat merendah namun justru tampak sombong karenanya.

Hal tersebut sebetulnya bukan hal baru dari dampak tumpang tindih kategori dan dikotomi yang dilakukan dalam ilmu pengetahuan. Nyatanya banyak majas lain yang dapat mencakup beberapa kategori pula, tidak hanya innuendo dan litotes saja.

Contoh Majas Innuendo

Untuk lebih jelasnya berikut adalah beberapa contoh kalimat majas innuendo yaitu:

  • Jangan terlalu dipikirkan, besok pagi juga musibah ini hanya akan menjadi mimpi buruk semalam saja.
  • Tidak usah takut, disuntik itu sakitnya hanya seperti digigit semut.
  • Gubuk kecil kami berada di perumahan pondok hijau di bagian terpencil Bandung Utara.
  • Tak usah terlalu dipikirkan, akhir dari hubungan percintaanmu itu hanya secuil kisah sebenarnya dalam hidupmu.
  • Saya tidak pandai, hanya sedikit lebih bekerja keras dari yang lain saja.
  • Konon katanya Pak Tommy berhasil memasuki instansi tersebut hanya dengan sedikit uang pelicin saja.
  • Berkali-kali kami tekankan bahwa kondisi ekonomi negara kita sangatlah aman, hanya ada sedikit gangguan dari pandemi saja.
  • Berhenti memberikannya secercah harapan, kalau tidak ia akan semakin terluka.
  • Tujuan kita berada di belakang bukit ini, tinggal beberapa langkah lagi maka kita akan sampai di negeri di atas awan.
  • Dampak dari bencana ini akan segera kita lewati, tinggal menghitung hari saja.
  • Jangan takut untuk sunat ya, rasa sakitnya hanya seperti digigit semut saja kok.
  • Janganlah panik karena dia tidak menghubungimu sehari bukan seumur hidup.
  • Jangan menyerah dengan masalah kecil yang kamu hadapi sekarang ini.
  • Kamu seperti anak kecil, tersandung dan tidak terluka saja menangis.
  • Kenapa kamu harus menangisi pria itu, sedangkan pria baik diluar sana masih banyak.
  • Kenapa harus takut nanti klo melahirkan, rasa sakitnya hanya seperti luka gores saja kok.
  • Tenanglah, soal ujian besok hanya seperti soal ujian anak SD.
  • Sudahlah jangan pesimis karena perkataannya, dia belum tau saja kamu yang sebenarnya.
  • Ya ampun, dicolek saja menangis.
  • Dia menjadi Pegawai negeri sipil karena ada orang dalam.
  • Tidak usah latihan pasti kamu juara melawan mereka semua.
  • Kamu tidak bakat bermain game sekali, baru diserang sekali sudah kalah.
  • Lemah sekali petinju itu, kena sekali pukulan pelan saja sudah jatuh.
  • Dia menjadi tentara yang sukses dan terhormat berkat uang sogokan ketika tes masuk.
  • Agus meleset naik jabatannya karena rekomendasi orang tuanya.
  • Pantas arin mendapat rangking 1 di kelasnya. orang tuanya kan kepala sekolah.
  • Daridulu arin selalu mendapat perhatian dari para guru. Wajar saja Ibunya kan gubernur.
Baca Juga :  Pengertian Diksi: Fungsi, Tujuan, Jenis, Ciri dan Contohnya

Demikianlah pembahasan mengenai Majas Innuendo semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.