Tips mendaki Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), adalah impian banyak pendaki. Gunung yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ini bukan hanya menawarkan panorama alam yang memesona, tetapi juga pengalaman spiritual dan petualangan yang menantang. Namun, mendaki Semeru bukanlah hal yang bisa dilakukan secara sembarangan. Diperlukan persiapan fisik, mental, logistik, serta pengetahuan medan yang memadai.
Persiapan Fisik dan Mental

Gunung Semeru memiliki trek panjang dengan kontur yang bervariasi, mulai dari jalur landai di Ranu Pani hingga tanjakan pasir di Kalimati dan Arcopodo. Untuk itu, calon pendaki disarankan melakukan latihan fisik minimal 2 minggu sebelum pendakian, seperti jogging, naik turun tangga, dan latihan kardio lainnya.
Kesehatan Mental dan Disiplin
Selain fisik, ketahanan mental juga penting. Jalur Semeru bisa menguras energi dan emosi, apalagi jika menghadapi cuaca buruk atau keterbatasan logistik. Disiplin terhadap waktu, arahan ranger, dan tidak memaksakan diri saat tidak fit sangat diperlukan.
Perizinan dan Aturan Pendakian

Setiap pendaki wajib memiliki SIMAKSI yang bisa didapatkan secara online melalui website resmi TNBTS. Proses ini memerlukan upload KTP, surat keterangan sehat, dan bukti vaksinasi. Kuota pendakian biasanya dibatasi, jadi sebaiknya booking jauh-jauh hari.
Tips Mendaki Semeru: Aturan dan Larangan Selama Pendakian
- Pendaki dilarang mendekati puncak Mahameru karena aktivitas vulkanik.
- Dilarang membawa dan membuang sampah sembarangan.
- Harus membawa turun kembali sampah masing-masing (prinsip zero waste).
- Penggunaan api terbuka dilarang kecuali di tempat yang diizinkan.
Rute Pendakian dan Titik Penting
Ranu Pani – Pos I hingga Ranu Kumbolo
Perjalanan dimulai dari Desa Ranu Pani, Lumajang. Dari sini, pendaki akan melewati beberapa pos sebelum tiba di Ranu Kumbolo, danau indah di ketinggian 2.400 mdpl yang menjadi lokasi favorit untuk berkemah.
Ranu Kumbolo – Kalimati
Setelah Ranu Kumbolo, jalur dilanjutkan menuju Oro-oro Ombo (ladang bunga verbena brasiliensis), Cemoro Kandang, Jambangan, hingga Kalimati. Kalimati adalah basecamp terakhir dan tempat mendirikan tenda sebelum summit attack.
Kalimati – Arcopodo – Mahameru
Pendakian ke Arcopodo (2.900 mdpl) memerlukan stamina tinggi dan kehati-hatian karena jalurnya menanjak curam. Saat ini, puncak Mahameru ditutup untuk umum karena bahaya erupsi mendadak, sehingga pendaki disarankan berhenti di Kalimati.
Logistik dan Peralatan yang Wajib Dibawa
Peralatan Utama
- Carrier (minimal 50 liter)
- Tenda, matras, dan sleeping bag
- Jaket gunung, celana lapangan, sarung tangan, dan penutup kepala
- Sepatu gunung dengan grip kuat
- Headlamp atau senter
Logistik Tambahan
- Makanan instan, energi bar, dan minuman elektrolit
- Peralatan masak portabel
- Obat pribadi, P3K, dan tabung oksigen portable jika diperlukan
- Power bank dan plastik kedap air untuk melindungi barang elektronik
Tips Tambahan untuk Keselamatan
Sebelum mendaki, pastikan untuk mengecek prakiraan cuaca dan status aktivitas vulkanik Semeru melalui situs resmi PVMBG. Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau (Mei-Oktober) untuk menghindari risiko longsor dan badai.
Gunakan Jasa Porter atau Guide Lokal
Bagi pemula, disarankan menggunakan jasa porter atau guide resmi dari Ranu Pani. Selain membantu membawa barang, mereka juga mengenal medan dan prosedur darurat dengan baik.
Hormati Alam dan Kearifan Lokal
Gunung Semeru dianggap sakral oleh masyarakat sekitar. Pendaki diimbau menjaga sopan santun, tidak berbicara sembarangan, dan tidak merusak flora maupun fauna setempat.
Pengalaman Pendakian yang Tak Terlupakan
Mendaki Gunung Semeru adalah pengalaman yang tak terlupakan, namun juga menuntut tanggung jawab besar. Dengan persiapan matang, kepatuhan terhadap aturan, serta penghargaan terhadap alam dan budaya lokal, pendakian ini bisa menjadi perjalanan spiritual dan petualangan hidup yang bermakna.
Bagi Anda yang bercita-cita menapaki jalur menuju Mahameru, jangan hanya menyiapkan perlengkapan fisik, tapi juga bawa semangat menjaga alam agar Semeru tetap lestari untuk generasi mendatang.