Rizal Ramli – Nama Rizal Ramli banyak menjadi perbincangan di kalangan masyarakat baik itu ketika beliau menjadi Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dengan berbagai gebrakan serta kontoversinya ataupun sesudah tidak lagi menjadi sebagai menteri di kabinet Jokowi.
Rizal Ramli juga di kenal sebagai salah satu ahli ekonomi Indonesia sekarana ini. Tentang profil dan biodata Rizal Ramli, beliau di lahirkan dengan nama Rizal Ramli di Padang, Sumatera Barat, pada tanggal 10 Desember 1954.
Biodata Rizal Ramli
Nama Lengkap : | Dr. Rizal Ramli |
Tempat, tanggal lahir : | Padang, Sumatera Barat , 10 Desember 1954 |
Istri : | Herawati Moelyono ( alm )
Marijani ( Liu Siaw Fung ) ( alm. ) |
Anak : | Dhitta Puti Saraswati Dipo Satria Daisy Orlana Ramli
|
Orangtua : | Ramli ( Ayah ), Rabiah ( Ibu ) |
Pendidikan : | Boston University , Amerika Serikat |
Agama : | Islam |
Pekerjaan : | Ekonom, Politisi |
Jabatan : | Kepala Badan Urusan Logistik ( 2000 hingga 2001 )
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ( 2000 – 2001 ) Menteri Keuangan Indonesia ( 2001 ) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia ( 2015 – 2016 )
|
Biografi Dan Profil Rizal Ramli
Ayah beliau bernama Ramli yang berprofesi sebagai seorang wedana atau asisten camat dan ibunya bernama Rabiah yang bekerja sebagai seorang guru. Saat , berusia tiga tahun beliau telah dapat membaca. Rizal Ramli menjadi seorang yatim piatu pada saat usianya enam tahun.
Setelah beliau di tinggal oleh kedua orang tuanya, beliau lalu tinggal dan ikut bersama dengan neneknya di Bogor. Beliau tinggal disana bersama dengan saudara serta sepupunya dan membantu neneknya dalam beternak ayam, baik itu berupa ayam petelur ataupun ayam broiler dan juga ayam potong. Rizal Ramli mengawali pendidikan nya dengan bersekolah di SD Hutabarat Bogor.
Rizal Ramli sejak kecil mempunyai hobi membaca serta banyak membaca buku – buku saat beliau tinggal di bogor. Setelah lulus SD, beliau selanjutnya melanjutkan pendidikannya di SMP 1 Bogor dan kemudian masuk di SMA 2 Bogor. Pada saat di SMA, beliau sempat bersurat ke luar negeri untuk meminta tambahan buku bacaan karena beliau telah banyak membaca buku yang ada di perpusatakaan bogor.
Diterima di ITB
Setelah tamat SMA, Rizal Ramli selanjutnya ingin melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Beliau kemudian mendaftar di ITB ( Institut Teknologi Bandung ) dan selanjutnya diterima di jurusan Fisika. Beliau hampir putus asa karena tidak dapat membiayai kuliahnya hingga akhirnya Rizal Ramli kemudian pergi ke Kebayoran untuk bekerja di sebuah percetakan. Selama enam bulan beliau bekerja disana, mengirit pengeluaran untuk mengumpulkan biaya kuliah serta tidak sempat mengikuti kuliah selama enam bulan.
Pada saat uangnya telah terkumpul, Rizal Ramli selanjutnya kembali ke Bandung dan kemudian melunasi uang muka serta biaya kuliahnya di ITB, dan sisa tabungan nya beliau gunakan untuk biaya keperluan sehari – harinya. Enam bulan kemudian, uang simpanan nya tersebut telah habis. Rizal Ramli sela jutnya memutar otak untuk mencari biaya untuk makan serta kuliahnya.
Menjadi Penerjemah
Berkat pergaulan nya yang sangat luas, Rizal Ramli banyak di bantu oleh teman – temannya, akan tetapi beliau kemudian akhirnya merasa minder apabila selalu meminta pertolongan. Akhirnya berbekal pada kemampuan bahasa inggrisnya yang bagus, beliau selanjutnya mencoba menjadi seorang penerjemah artikel ilmiah untuk dosen dan mahasiswa.
Beliau mampu mencukupi kebutuhan hidupnya dan kuliahnya dengan menjadi seoarng penerjemah yang di bantu oleh teman – temannya. Selain menjadi seoarang penerjemah, Rizal Ramli juga menjadi pengajar untuk anak – anak ekspatriat yang berada di Bandung sehingga uang kuliah nya bisa selalu tercukupi. Selama kuliah di ITB, Rizal Ramli juga aktif dalam organisasi. Beliau terpilih menjadi Presiden SEF ITB, serta menjadi Wakil Ketua Dewan Mahasiswa ITB sejak tahun 1976 sampai 1977.
Memasuki tahun 1978, Rizal Ramli sebagai mahasiswa yang aktif dalam mengkritisi pemerintahan Soeharto. Bersama dengan teman – temannya, beliau menjadi tim penulis Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang isinya banyak mengkritik mengenai kebijakan otoriter pemerintahan Soeharto serta Praktik KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ) yang terjadi didalam keluarga Soeharto. Setelah diterbitkannya buku tersebut, membuat Soeharto pada saat itu menjadi sangat marah.
Meskipun buku tersebut di larang beredar, akan tetapi ternyata Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang disusun oleh Rizal Ramli dan kawan – kawannya tersebut bahkan telah beredar di kampus – kampus lain juga bahkan sempat dimuat di koran serta majalah yang pada akhirnya membuat koran dan majalah tersebut diberedel oleh pemerintahan Soeharto.
Rizal Ramli Masuk Penjara Sukamiskin
Buku tersebut juga telah di terjemahkan kedalam delapan bahasa asing oleh Prof. Ben Anderson dari Amerika Serikat. Hal tersebut membuat Rizal Ramli di tangkap lalu di masukkan ke penjara Sukamiskin, yaitu tempat Soekarno dulu ditahan. Rizal Ramli di tangkap bersama dengan teman – teman mahasiswa nya yang lain.
Selama berada di penjara Sukamiskin, beliau lebih banyak dalam membaca buku – buku yang di kirimkan oleh teman – teman kampusnya terutama buku – buku tentang Ekonomi yang menjadikan beliau lebih menyukai ekonomi. Beliau juga sering bermain catur bersama dengan tahanan yang lainnya . Dengan ditangkapnya Rizal Ramli membuat nenek nya menjadi bersedih. Rizal Ramli kemudian di bebaskan setelah selama setahun di penjara.
Berhenti Kuliah di ITB dan Melanjutkan Kuliah di Luar Negeri
Keluar dari penjara, Rizal Ramli kemudian tidak menyelesaikan kuliahnya di ITB. Beliau lalu mencoba untuk mencari beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Dengan berbekal rekomendasi dari Rektor ITB serta dari Adnan Buyung Nasution pada saat itu, beliau kemudian mencoba untuk mendaftar beasiswa di Ford Foundation. Setelah memperoleh beasiswa, Rizal Ramli selanjutnya mencoba mendaftar di Boston University dan beliau diterima di jurusan Ekonomi akan tetapi menjadi seorang mahasiswa percobaan selama enam bulan disana yaitu di tahun 1980. Tanpa mengikuti organisasi, beliau mencoba untuk fokus di kuliahnya .
Nilai – nilai kuliah nya sangat bagus bahkan mengalahkan teman – teman kampusnya yang lain sehingga beliau selanjutnya diterima secara penuh sebagai mahasiswa di Boston University. Rizal Ramli kemudian menyelesaikan kuliah nya dalam waktu selama satu setengah tahun saja dari yang biasanya yaitu dua tahun.
Setelah menyelesaikan kuliah di jurusan Ekonomi di Boston Univesity, Amerika Serikat, Rizal Ramli kemudian kembali ke Indonesia dan selanjutnya bekerja sebagai seorang redaktur di Prima. Pada tahun 1982, beliau kemudian menikah dengan Herawati, yang merupakan pacarnya yang kuliah di jurusan Arsitektur ITB yang telah memberinya tiga orang anak. Setelah menikah, Rizal Ramli selanjutnya melanjutkan kuliahnya lagi di Amerika Serikat setelah memperoleh beasiswa dari kampusnya yang dulu di Boston University.
Beliau kemudian memboyong anak serta istrinya ke Amerika. Untuk mencukupi biaya hidupnya selama berada di Amerika, Rizal Ramli selanjutnya bekerja sebagai seorang peneliti atau Researcher di Boston. Istrinya bekerja sebagai Arsitektur di Boston dan juga sempat melanjutkan kuliahnya di Harvard School of Planning.
Rizal Ramli menyelesaikan kuliahnya di Amerika samapi memperoleh gelar Doktor atau P.hD dari Boston University pada tahun 1990. Beliau kemudian kembali ke Indonesia lalu mendirikan sebuah organisasi Ekonomi yang bernama ECONIT Advisory Group bersama dengan Laksamana Sukardi, Arif Arryman, dan juga M.S. Zulkarnaen. Organisasi tersebut aktif dalam mengkritisi kebijakan pemerintahan orde baru saat itu . Rizal Ramli juga kemudian mendirikan Komite Bangkit Indonesia ( KBI ) dan menjabat sebagai ketuanya.
Menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) sampai Menteri Keuangan
Memasuki era Reformasi, pada saat Presiden Abdurrahman Wahid berkuasa, Rizal Ramli di tunjuk sebagai Kepala Badan Urusan Logistik ( Bulog ) pada tahun 2000. Selama masa kepemimpinan nya di Bulog, beliau berhasil membawa perubahan serta keuntungan perekonomian bagi Bulog hanya dalam kurun waktu enam bulan saja. Berkat prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur saat itu mengangkat nya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus tahun 2000 dan segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
Terobosan lainnya saat beliau menjadi menteri, beliau berhasil menyelamat kan Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) yang pada saat itu berada diambang kebangkturan dengan berhasil melalukan revaluasi aset tanpa menyuntikkan modal sehingga modal PLN menjadi surplus 119,4 Triliun rupiah dari yang sebelumnya minus 9 triliun.
Prestasinya tersebut membuat Presiden Gusdur mempercayai beliau sebagai Menteri Keuangan di bulan Juni 2001 sampai Agustus 2001. Pada tahun 2011, Rizal Ramli menikah lagi dengan seorang wanita yang bernama Marijani yang merupakan seorang keturunan Tionghoa pada tahun 2008 akan tetapi istri keduanya meninggal dunia pada tahun 2001.
stri pertamanya Herawati Moelyono meninggal dunia pada tahun 2006. Tidak lagi menjadi seorang menteri, Rizal Ramli selanjutnya ditunjuk menjadi komisaris utama pada beberapa perusahaan – perusahaan BUMN milik pemerintah seperti di PT. Semen Gresik.
Selama menjadi komasaris utama di PT. Semen Gresik, beliau berhasil mengangkat perusahaan plat merah tersebut menjadi salah satu perusahaan dari delapan perusahaan milik negara yang paling menguntungkan yangmana laba bersih yang diterima oleh PT. Semen Gresik meningkat sampai 1,8 Triliun dari 1,3 Triliun. Disamping itu beliau juga banyak mengkritisi kebijakan pemerintah pada era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan juga Presiden Joko Widodo.
Rizal Ramli Sebagai Menko Kemaritiman
Beliau kemudian di tunjuk menjadi komisaris utama di Bank BNI akan tetapi belum cukup enam bulan di BNI, Rizal Ramli selanjutnya ditunjuk oleh presiden Jokowi sebagai Menko Kemaritiman pada bulan Agustus 2015, selama menjabat sebagai Menko Kemaritiman, Rizal Ramli lebih banyak mengritik pedas kebijakan – kebijakan yang di lakukan oleh pemerintahan Jokowi sehingga hal tersebut menimbulkan kegaduhan dalam kabinet kerja yang di bentuk oleh Joko Widodo. Rizal Ramli menjabat sebagai Menko Kemaritiman sampai pada bulan Juli 2016. Rizal Ramli adalah merupakan satu – satunya ahli ekonomi dari Indonesia yang di percaya untuk menjadi penasehat ekonomi PBB ( Perserikatan Bangsa – Bangsa ).
Demikianlah pembahasan mengenai Biografi Dan Profil Rizal Ramli semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂