Kingdom Animalia

Posted on

Kingdom Animalia – Hewan sangat penting bagi kehidupan manusia. Beberapa hewan ada yang dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai sumber protein hewani. Namun, ada juga hewan yang dapat merugikan manusia karena bisa menimbulkan penyakit.

Hewan yang ada di muka bumi ini sangatlah banyak dan bervariasi. Tahukah kamu bagaimana ciri-ciri kingdom animalia (hewan) itu? Apakah semua hewan memiliki ciri-ciri yang sama? Kemudian, bagaimana klasifikasi kingdom Animalia itu? Agar kamu lebih memahami tentang kingdom Animalia.

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas sebuah materi mengenai Kingdom animalia yang meliputi , pengertian , ciri, klasifikasi dan Contoh . yang akan di bahasa secara lengkap , langsung saja kita simak ulasan berikut ini secara seksama.

Pengertian Kingdom Animalia

Hewan atau dalam bahasa lainnya disebut sebagai Kingdom Animalia adalah organisme yang memiliki sel  yang kompleks atau  yang biasa disebut dengan organisme eukariotik yang multiseluler. Berbeda halnya dengan tumbuhan yang memiliki  klorofil sehingga dapat membuat makananya sendiri dengan cara berfotosintesis.

Oleh karena  itu, hewan yang berada di dunia liar diharuskan mencari makanannya sendiri untuk memperoleh  energi yangmana akan dicerna di dalam tubuh si hewan. Proses pencernaan ini memerlukan  oksigen sebagai suplai utama yang  nantinya akan di keluarkan kembali dalam bentuk karbon dioksida sebagai zat sisa.

Hewan mempunyai  ciri khas yang menjadikannya berbeda dengan makhluk yang  lainnya yaitu  dimana sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan mempunyai  banyak sekali sel otot sebagai pergerakannya serta sel saraf yang mempunyai  fungsi untuk merespon setiap rangsangan yang datang.

Ciri – Ciri Kingdom Animalia

Kingdom Animalia memiliki ciri utama sebagai identitasnya, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Memiliki sel banyak atau makhluk hidup multiseluler
  • Mempunyai sifat Heterotrof  atau tidak dapat  membuat makanan sendiri.
  • Memerlukan oksigen untuk bertahan hidup.
  • Memiliki sel otot sebagai penggerak dan  sel saraf untuk menerima rangsangan.
  • Reproduksi Umumnya Seksual, akan tetapi beberapa filum juga menggunakan reproduksi aseksual
  • Bentuk Dewasanya selalu diploid ( 2n )

Struktur Kingdom Animalia

Berikut ini terdapat beberapa struktur kingdom animalia, antara lain sebagai berikut:

Simetri tubuh

Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dapat dibedakan menjadi hewan yang memiliki simetri, antara lain:

  • Simetri Bilateral, adalah hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian lainnya. Jika diambil garis memotong dari depan ke belakang, maka akan terlihat bagian tubuh tubuh yang sama antara kiri dan kanan. Hewan yang bersimetri bilateral selain memiliki sisi puncak (oral) dan sisi dasar (aboral), juga memiliki sisi atas (dorsal) dan sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior) dan sisi ekor (posterior), serta sisi samping (lateral).
  • Simetri Radial, adalah hewan yang memiliki lapisan tubuh melingkar (bulat). Hewan dengan simetri radial hanya memiliki dua bagian, yaitu bagian puncak (oral) dan bagian dasar (aboral). Hewan yang bersimetri radial disebut sebagai radiata, hewan yang termasuk dalam kelompok ini antara lain porifera, cnidaria, dan echinodermata.

Lapisan Tubuh

Dalam perkembangannya menjadi individu dewasa, hewan akan membentuk lapisan tubuh. Berdasarkan jumlah lapisan tubuhnya, hawan dikelompokkan menjadi:

  • Hewan Diploblastik, adalah hewan yang memiliki dua lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut dengan ektoderma, sedangkan lapisan dalam disebut dengan endoderma. Contoh dari hewan diploblastik adalah cnidaria.
  • Hewan Triploblastik, adalah hewan yang memiliki tiga lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut eksoderma, lapisan tengah disebut mesoderma, dan lapisan dalam disebut endoderma. Ektoderma akan berkembang menjadi epidermis dan sistem saraf, mesoderma akan berkembang menjadi kelenjar pencernaan dan usus, sedangkan endoderma akan berkembang menjadi jaringan otot.

Rongga Tubuh (selom)

Hewan triploblastik masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan rongga tubuh (selom) yang dimilikinya. Rongga tubuh pada hewan sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Aselomata, adalah hewan bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara usus dengan tubuh terluar. Hewan yang termasuk aselomata adalah cacing pipih (Platyhelmintes).
  • Pseudoselomata, adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh (pseudoselom). Rongga tersebut berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dan dinding tubuh terluar. Rongga tersebut tidak dibatasi jaringan yang berasal dari mesoderma. Hewan yang termasuk pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda.
  • Selomata, adalah hewan berongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas yang berasal dari jaringan mesoderma. Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan ini mengelilingi rongga dan menghubungkan dorsal dengan ventral membentuk mesenteron. Mesenteron berfungsi sebagai penggantung organ dalam. Selomata sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protoselomata dan deutroselomata. Contoh hewan yang termasuk protoselomata antara lain Mollusca, Annelida, dan Arthropoda. Sedangkan hewan yang termasuk dalam deutroselomata antara lain Echinodermata dan Chordata.
Baca Juga :  Efek Rumah Kaca: Pengertian, Proses Terjadinya, Penyebab, Dampak Dan Tindakannya

Peta Konsep Kingdom Animalia

Untuk memudahkan sistem klasifikasi kingdom Animalia maka dibuatlah sebuah peta konsep kingdom Animalia. Peta konsep kingdom Animalia adalah suatu bagan atau skema yang ditulis untuk menggambarkan hubungan antara satu konsep dengan konsep yang lain. Peta konsep kingdom Animalia juga dibuat untuk memudahkan dalam mempelajari dan memahami tentang kingdom Animalia.

Untuk memahami mengenai peta konsep kingdom Animalia, perhatikan skema/bagan berikut ini:

Klasifikasi Kingdom Animalia

Kingdom Animalia terdiri atas  dua kelompok yaitu  kelompok invertebrate dan kelompok vertebrata. Invertebrate adalah  kelompok hewan yang tidak mempunyai  tulang belakang sedangkan vertebrata adalah  kelompok hewan dengan tulang belakang.

Kelompok invertebrate ini terbagi  dari  beberapa filum diataranya Porifera, Coelenterata, Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan  Echinodermata.

Invertebrate

  1. Porifera
  • Hewan multiseluler yang memiliki tubuh berpori dengan jaringan yang belum terbentuk dan  memiliki  rangka serta saluran air.
  • Bersifat heterotrof atau mendapatkan makanan didalam air dengan cara masuk ke dalam tubuh melalui pori – pori.
  • Hidup di dalam laut, biasanya melekat pada bebatuan atau benda yang ada di dalam laut lainnya.
  • Reproduksi secara aseksual dengan cara pembentukan tunas, gemmule ( tunas internal ) dan
  • Reproduksi secara seksual dengan cara pembentukan gamet.
  • Porifera terbagi atas tiga kelas berdasarkan pada penyusun rangkanya, yaitu Hexactinellida, Demospongiae dan Calcaera.
  1. Coelenterata
  • Hewan multiseluler diploblastik dimana tubuhnya sudah terbentuk dengan banyak jaringan, berbentuk polip atau medusa dengan tentakel yang bisa  menyengat, memiliki  rongga pencernaan, system saraf sederhana dan  tidak memiliki  sistem ekskresi.
  • Heterotrof
  • Menggunakan tentakel untuk berburu mangsa.
  • Habitatnya berada di dalam laut.
  • Reproduksi aseksual dengan cara pembentukan tunas oleh polip.
  • Reproduksi seksual dengan cara pembentukan gamet oleh medusa atau polip.
  • Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup terbagi menjadi tidak kelas , yaitu Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.
  1. Platyhelminthes
  • Hewan triploblastik aselomata yang memiliki bentuk tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, memiliki  sistem saraf, sistem pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki  sistem sirkulasi, respirasi dan juga ekskresi.
  • Hidup bebas di lautan, air tawar, tempat yang lembab atau juga hidup dengan menjadi parasit pada hewan serta manusia.
  • Bersifat hemafrodit
  • Reproduksi seksual dengan cara sendiri atau silang
  • Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi yang diikuti oleh regenerasi.
  • Klasifikasi dapat dibedakan atas tiga kelas, yaitu  Turbellaria, Trematoda dan Cestoda.
  1. Nemathelminthes
  • Hewan triploblastik pseudoselomata yang memiliki bentuk tubuh simetri bilateral  yang menyerupai bulat panjang dengan dilapisi kutikula serta dengan sistem pencernaan yang lengkap, sistem sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak memiliki  sistem respirasi dan
  • Hidup bebas atau menjadi parasit
  • Hidup di area tanah yang basah, dasar perairan tawar ataupun laut bebas.
  • Mempunyai sifat parasitik pada manusia, hewan dan juga tumbuhan.
  • Reproduksi secara seksual
  • Contoh Nemathelminthes parasitik yaitu cacing kremi, cacing filarial, cacing gelang, cacing Trichinella, dan juga cacing tambang.
  1. Annelida
  • Hewan triploblastik selomata
  • Memiliki bentuk tubuh yang simetri bilateral bersegmen, memiliki  otot, sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi, sistem saraf tangga tali atau sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan  tali saraf  yang menembus segmen tubuh dan memiliki sistem ekskresi.
  • Tidak memiliki sistem respirasi
  • Bersifat hemafrodit atau gonokoris ( alat kelamin jantan dan juga betina yang terpisah dengan individu yang tidak sama ).
  • Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau menjadi parasit pada vertebrata.
  • Reproduksi secara seksual dan juga aseksual.
  • Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.
  1. Mollusca
  • Hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang mempunyai bentuk simetri bilateral, bertekstur lunak, hidup di laut lepas, air tawar ataupun
  • Tubuh tersusun dari kaki, massa visceral serta mantel. Bercangkang, system pencernaan telah lengkap dengan sistem sirkulasi terbuka serta
  • System saraf terdiri atas ganglion dan serabut saraf. Respirasi dengan menggunakan insang atau rongga mantel. Ekskresi menggunakan nefridia, bereproduksi seksual secara internal ataupun  eksternal dan bersifat dioseus ( alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda ) atau monoseus ( alat kelamin jantan dan betina pada satu individu ).
  • Dibedakan atas 3 kelas yaitu , Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.
  1. Arthropoda
  • Hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang berbentuk simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh yang beruas
  • Hidup dalam habitat yang bebas, menjadi parasit, komensal atau simbiotik.
  • Tubuh tersusun atas kaput ( kepala ), toraks ( dada ) dan abdomen (perut). Eksoskeleton ( rangka luar ), jumlah anggota tubuh beragam, sistem indra berkembang baik, sistem saraf tangga tali ( sistem saraf yang terdiri atas ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan juga tali saraf yang menembus segmen tubuh ), sistem pencernaan sudah lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi atau suatu saluran sebagai sistem ekskresi pada arthropoda ( prosesnya dibantu oleh kelenjar ekskresi tertentu ).
  • Respirasi dengan menggunakan insang, trakea atau juga paru – paru yang berbuku.
  • System sirkulasi terbuka.
  • Bersifat dioseus atau alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang tidak sama serta reproduksi seksual secara internal dan juga mengalami ekdisis ( lepasnya kutikula ) sebagian bermetamorfosis.
  • Dibedakan atas 4 kelas yang berdasarkan  pada struktur tubuh dan kaki yaitu Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea dan Insecta.
  1. Echinodermata
  • Hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang mempunyai bentuk simetri bilateral dengan permukaan tubuh  yang berduri, dan hidup bebas di dasar laut.
  • Duri tumpul dan juga runcing, memiliki sistem ambulakral, sistem saraf berupa cincin dengan pusat saraf yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak mempunyai  sistem ekskresi.
  • Respirasi dengan menggunakan insang, sistem sirkulasi dengan cairan rongga tubuh.
  • Bersifat dioseus dan reproduksi seksual secara eksternal serta  dapat beregenerasi.
  • Dibedakan atas 5 kelas yaitu , Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan Crinoidea.
Baca Juga :  Batang Otak (Brainstem)

Vertebrata

Vertebrata  merupakan kelompok hewan dengan vertebrae ( tulang belakang ) yang memanjang pada bagian dorsal atau punggung kepala hingga  ekor.

Vertebrata terbagi atas beberapa kelas, diantaranya adalah  sebagai berikut  :

  1. Pisces

Kelas pisces adalah kelompok hewan yang hidupnya berada di dalam air. Bagian luar dari tubuh ikan dilindungi dengan eksoskeleton yang berupa sisik. Kelas Pisces  dapat  bernapas didalam air karena  adanya insang yang melekat pada tubuhnya. Pisces merupakan hewan poikiloterm atau hewan yang berdarah dingin yang dapat  menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu di dalam  air sebagai habitat tempat hidupnya. Ordo dari pisces yaitu , Agnatha, Chondricthyes dan Ostheichthyes.

  1. Amfibi

Amfibi adalah kelompok hewan yang hidup di dua tempat yaitu hidup di air ataupun di darat. Contoh dari hewan amfibi yaitu , katak, kodok, dan salamander. Amfibi bernapas dengan menggunakan paru – paru dan juga kulitnya. Jenis amfibi yang hidupnya di darat juga harus menemukan area perairan sebagai tempat untuk bertelur. Larva dari amfibi disebut dengan kecebong yang bentuknya menyerupai ikan kecil  dan  hidupnya didalam air serta  bernafas dengan menggunakan insang. Amfibi merupakan  hewan poikiloterm atau berdarah dingin. Ordo dari Amfibi yaitu  Anura, Caudata, Gymnophiona.

  1. Reptilia

Reptil adalah  vertebrata pertama yang dapat  beradaptasi di daerah kering. Reptil yang satu ini bersifat autotomi yaitu  bisa  memutuskan bagian tubuh tertentu apabila  berada dalam keadaan bahaya. Contoh dari reptilia adalah ular, buaya, alligator, kadal, kura – kura. Ordo dari reptile yaitu  Squamata, Crocodilia, Chelonia dan Rynchochepalia.

  1. Aves

Aves atau yang biasanya di sebut sebagai burung ini adalah  salah satu kelas dari vetebrata. Memiliki  bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Bulu burung terdiri atas filoplumae ( sebagai sensoris ), plumulae ( sebagai isolator ) dan juga plumae ( untuk terbang ). Burung merupakan  hewan Homoiterm atau hewan yang  berdarah panas. Burung memiliki  Saccus pneumaticus ( kantung hawa ) yang fungsinya sebagai respirasi ketika  terbang, mengatur berat badan saat terbang, memperkeras suara dan  membungkus organ dalam supaya  tidak dingin ketika terbang.

Kelas Aves memiliki  27 ordo diantaranya yaitu ,  Apterygiformes, Struthioniformes, Rheiformes, Casuarriiformes, Tinamiformes, Podicipediformes, Gaviiformes, Spheniscitormes, dan  Procellariiformes, Pelecaniformes, Ciconiiformes, Anseriformes,  lalu Falconiformes, Galliformes, Gruiformes, Caradriiformes, Columbiformes, Psittaciformes, Cuculiformes, Strigiformes, Caprimulgiformes, Apodiformes, serta  Trogoniformes, Coliiformes, Coraciiformmes, Piciformes dan Passeriformes.

  1. Mamalia

Kelas Mamalia merupakan kelas yang memiliki  mammae gland ( kelenjar susu ) dan  rambut yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Mamalia terdiri atas Mamalia bertelur seperti  platypus, Mamalia berkantung  aeperti Kanguru dan  Koala dan  Mamalia berplasenta yang bersifat vivipar atau melahirkan seperti kucing, anjing, harimau, hyena dan yang lain lain . Ordo dari Kelas Mamalia yaitu ,  Karnivora, Monotremata, insectivore, pholidota, chiroptera, marsupialia,  dan prosboscidae, artidactyea, Perissodactyla, Cetacea, Sirenia, Rodentia, Lagomorpha, serta  Pholidota, Edentata dan Primata.

Sistem Organ Kingdom Animalia

  1. Sistem Rangka

Sistem Rangka yang terdapat  pada Kingdom Animalia terbagi atas 2 jenis yaitu Eksoskeleton dan Endoskeleton. Eksoskeleton adalah  hewan yang memiliki rangka di luar tubuh yang fungsinya untuk membungkus dan juga  untuk melindungi organ dalam yang lunak. Contoh yang terdapat  pada hewan Invertebrata yaitu  dari filum Athropoda. Sedangkan Endoskeleton merupakan hewan yang mempunyai  rangka di dalam tubuh. Endoskeleton biasanya di bungkus oleh kulit serta  daging. Contohnya ada pada hewan Vertebrata.

  1. Sistem Respirasi ( Pernapasan )
Baca Juga :  Ciliata : Pengertian, Ciri Dan Klasifikasinya

Kelompok Vermes atau cacing bernafas dengan menggunakan permukaan tubuhnya. Sistem pernapasan yang terdapat  pada serangga disebut dengan system pernapasan Trakea. Sedangkan ikan dan  hewan laut lainnya seperti kepiting, cacing laut, udang, dan bintang laut sistem pernafasannya menggunakan insang. Katak dewasa bernafas dengan menggunakan paru – paru serta  kulitnya. Sedangkan larva katak ( berudu ) bernafas dengan menggunakan insang luar.

Berbeda halnya dengan salamander, insang luar tetap ada sampai  dewasa. Burung memiliki  paru – paru yang dibantu oleh Saccus pneumaticus ( kantung hawa ).

  1. Sistem Sirkulasi ( Sistem Peredaran Darah )

Sistem peredaran darah yang terdapat  pada makhluk hidup multiseluler dapat  di bedakan menjadi dua bagian, yaitu peredaran darah terbuka serta  peredaran darah tertutup. Pada peredaran darah terbuka, darah yang mengalir tidak selalu berada didalam pembuluh darah. Sedangkan untuk  peredaran darah tertutup, darah mengalir dalam sistem pembuluh darah.

  • Jantung ikan memiliki dua ruang yaitu  atrium serta ventikel. Pada Amphibia, jantungnya memiliki  tiga ruang, yaitu  atrium kanan, atrium kiri, dan ventrikel.
  • Jantung Reptilia memiliki empat ruang, akan tetapi  sekat yang berada diantara ventrikel kanan dan ventrikel kiri belum sempurna.
  • Pada Aves dan Mamalia, jantungnya memiliki empat ruang sehingga tidak akan terjadi pencampuran antara darah kaya O2 dengan darah yang  kaya CO2.
  1. Sistem Reproduksi

Sistem Reproduksi yang  terdapat  pada Kingdom Animalia sangat bervariasi. Ada yang bereproduksi dengan cara Aseksual, Seksual, bahkan juga  keduanya. Reproduksi dengan cara aseksual yaitu  reproduksi yang terjadi secara pembelahan, pertunasan serta regenerasi. Contoh pada hewan amoeba, hydra dan  yang lainnya. Sedangkan untuk  reproduksi secara seksual yaitu reproduksi yang terjadi dengan cara peleburan antara gamet jantan dengan gamet betina sehingga terjadi fertilisasi dan akan  menghasilkan individu yang baru. Fertilisasi terbagi menjadi dua macam, yaitu fertilisasi internal serta  eksternal.

Fertilisasi internal yaitu  pembuahan yang prosesnya berada di dalam tubuh, contohnya pada hewan kucing, anjing, tikus, kelinci dan yang lain sebagainya . Sedangkan fertilisasi eksternal yaitu pembuahan yang prosesnya berada di luar tubuh. Contohnya terdapat  pada hewan yaitu  Katak, kodok, dan beberapa jenis ikan. Tidak hanya itu, terdapat  juga organisme yang bereproduksi dengan cara parthenogenesis  atau sel telur yang berkembang menjadi individu baru tanpa harus  dibuahi oleh sel sperma, contohnya  lebah dan semut.

Peran Kingdom Animalia Bagi Kehidupan

Peran kingdom Animalia bagi kehidupan dapat memberikan manfaat ataupun kerugian. Dikatakan merugikan karena hewan dapat menimbulkan penyakit.

Peran Kingdom Animalia yang Menguntungkan

Berikut beberapa hewan yang dapat memberikan manfaat/menguntungkan bagi kehidupan.

  • Axinella cannabina digunakan sebagai hiasan di dalam akuarium.
  • Kerangka dari Spongia dimanfaatkan untuk spons.
  • Beberapa jenis Annelida berperan menggemburkan tanah dan membantu menghancurkan sampah-sampah organik.
  • Cacing wawo (Lycidice ) dan cacing palolo (Eunice viridis) dapat dimakan karena mengandung protein hewani dengan kadar yang cukup tinggi.
  • Cumi-cumi dan kerang hijau dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan.
  • Cangkang dari Mollusca dapat dijadikan sebagai hiasan.
  • Jenis Echinodermata (teripang) dapat digunakan untuk membuat kerupuk.
  • Echinodermata berperan sebagai pembersih pantai karena memakan bangkai.
  • Udang windu (Penaeus monodon), lobster (Panulirus homarus), dan kepiting (Scylla serrata) dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan karena mengandung protein yang tinggi.
  • Kepompong ulat sutra dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakaian sutra.
  • Lebah madu (Apis mellifera) dapat menghasilkan madu.
  • Insekta dapat membantu proses penyerbukan tanaman bunga.
  • Beberapa jenis ikan dapat dimakan dan dipelihara sebagai ikan hias di akuarium.

Peran Kingdom Animalia yang Merugikan

  • Cacing pita Taenia saginata dan Taenia solium hidup sebagai parasit di dalam usus manusia.
  • Pacet (Haemadipsa) dan lintah air (Hirudo medicinalis) dapat menghisap darah hewan (seperti kerbau, sapi, kuda) dan manusia.
  • Bekicot dapat merugikan karena dapat merusak tanaman budidaya.
  • Siput air tawar dapat merugikan karena merupakan inang perantara cacing hati pada hewan ternak.
  • Semua larva atau ulat pemakan daun, wereng, dan belalang dapat merusak tanaman.
  • Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit demam berdarah dan Anopheles sebagai vektor penyakit malaria.
  • Rayap yang dapat merusak kayu bangunan.

Demikianlah pembahasan kali ini mengenai Pengertian Kingdom Animalia semoga bermanfaat dan juga berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan kalian semua, terimakasih.